Chapter 15 : Worried and Happy

25.4K 1.3K 116
                                    

Sasuke terus berlarian dilorong rumah sakit tanpa peduli dengan upatan orang-orang yang meningatkannya agar tidak berlari-lari namun pria itu tak bisa untuk berhenti berlari.

Saat ini ia terlalu khawatir dengan keadaan Sakura, ia takut terjadi hal buruk pada Sakura.

Sasuke awalnya ingin marah pada orang-orang suruhannya namun kenyataan orang-orang suruhannya tak salah sama sekali.

Sakura terjatuh ditangga yang berada di toilet jadi sangat tidak mungkin Sasuke menyalahkan orang-orang suruhannya, mereka tak salah sama sekali.

Sasuke pun berhenti didepan ruangan UGD yang mana disana terdapat sahabat baiknya Naruto berserta istrinya Hinata yang menggendong Sazuke.

"Bagaimana Sakura?" Tanya Sasuke dengan kekhawatiran yang tak bisa ditutup-tutupi.

Naruto baru saja hendak membuka mulutnya namun pintu ruangan UGD nampak terbuka menampilkan seorang dokter wanita.

"Bagaimana Sakura?" Tanya Sasuke mengulangi pertanyaannya dengan perasaan yang berdebar.

Ia benar-benar takut terjadi hal buruk yang menimpah Sakura apalagi jika Sakura meninggalkannya untuk selama-lamanya.

"Mari Tuan Sasuke ikuti saya ke ruangan saya, akan saya jelaskan disana" Ucap Sang Dokter yang memang sudah mengenal Sasuke mengingat keluarga Sasuke adalah salah satu pendiri Rumah Sakit itu.

"Jaga Sazuke selama aku pergi" Ucap Sasuke membuat Hinata mengangguk pelan.

"Ck, Dasar Uchiha setidaknya katakan tolong" Gerutu Naruto yang nampak benar-benar tak menyukai ketidak sopanan Sasuke.

Sasuke nampak acuh dan lebih memilih mengikuti Dokter tersebut hingga keduanya sampai diruangan Sang Dokter.

"Baiklah, kondisi Sakura baik-baik saja namun tidak dengan janinnya. Sakura hampir saja kehilangan janinnya namun entah bagaimana caranya janin itu bisa selamat akan tetapi tetap saja janinnya dalam posisi yang sangat rentan dan harus mendapatkan penjagaan ekstra" Jelas Dokter tersebut tanpa bertele-tele.

"Tunggu, Janin?" Tanya Sasuke yang nampak tak mengerti hingga sang Dokter nampak mengerutkan keningnya.

"Iya, janin. Sakura itu hamil, bagaimana kau bisa tidak tahu?" Tanya Sang Dokter membuat jantung Sasuke berdebar.

'S-sakura hamil a-anak ku!' Batin Sasuke dengan perasaan tak dipercayanya.

Perasaan mengelitik yang terasa menyenangkan pun memenuhi perutnya membuat pria Uchiha itu tak kuasa untuk menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyum tipis.

Tanpa menunggu lebih lama lagi Sasuke pun langsung keluar dari ruangan Dokter tersebut membuat Dokter tersebut berulang kali memanggilnya.

"Ya, Uchiha yang satu itu benar-benar tidak punya sopan santun" Keluh sang Dokter.

Sementara itu Sasuke memasuki ruangan rawat Sakura setelah ia bertanya pada salah seorang perawat yang tak sengaja ia temui.

Sangkin senangnya Sasuke bahkan mengabaikan Kakaknya yang berdiri didepan ruangan rawat Sakura sambil mengendong Sazuke.

Itachi memang baru saja tiba dan Naruto langsung menyerahkan bayi mungil itu pada Itachi yang nampak kebingungan pada awalnya karena ia tidak tahu bayi siapa yang ia gendong.

Itachi hanya bisa tersenyum masam entah kenapa ia merasa malas menghadapi bayi atau anak kecil yang rasanya menyebalkan namun mengemaskan.

Sedangkan Sakura yang melihat Sasuke datang pun dibuat kaget apalagi aura pria itu yang nampak begitu cerah.

Sasuke pun berdiri disamping ranjang Sakura sambil mengelus pipi Sakura dengan penuh perasaan membuat Sakura malah kebingungan tapi melihat senyum diwajah Sasuke membuat wajahnya merona padam.

Sasuke mengesekan hidungnya dengan pipi Sakura membuat Sakura merasa geli sendiri akibat ulah Sasuke.

Tangan Sasuke nampak menyelinap masuk kedalam selimut rumah sakit yang Sakura kenakan hingga tangan pria itu mengelus lembut perut Sakura.

"Terima kasih" Ucap Sasuke dengan suara yang terdengar pelan namun terkesan sangat tulus.

Sakura semakin dibuat bingung dengan sikap Sasuke yang terasa aneh baginya.

"Untuk penerus Uchiha selanjutnya" Lanjut Sasuke membuat Sakura menatapnya.

Jantung Sakura berdebar ketika mendengar ucapan Sasuke, jadi pria itu sudah tahu jika ia hamil? Apakah pria itu akan menerima bayi ini?

"Kau tak marah?" Sakura bertanya dengan perasaan takutnya.

Ia sudah berpikir yang aneh-aneh seperti Sasuke yang menyarankannya melakukan aborsi.

"Untuk apa? Aku sangat bahagia, terima kasih. Aku tidak bisa mengungkapkan perasaan ku saat ini tentang betapa bahagianya aku mendengar kabar ini tapi percayalah aku sangat bahagia" Ucap Sasuke sambil memeluk tubuh Sakura.

Sudut bibir Sakura pun terangkat hingga ia pun membalas pelukan Sasuke dengan air mata harunya.

Sasuke bahagia dengan kehamilan Sakura karena bisa saja kehamilan Sakura ini membukakan jalan baginya untuk memiliki gadis itu.

Gaara tak mungkin lagi menjadi penghalang baginya untuk saat ini, dan Sasuke akan secepatnya melamar Sakura, memberikan marganya dibelakang nama wanita-nya itu.

Setelah puas berpelukan hingga Sakura tertidur akhirnya Sasuke keluar dari ruangan rawat Sakura hingga ia melihat kakaknya yang duduk sendirian sambil mengendong bayi seperti gembel.

Sasuke pun merebut Sazuke dari tangan Itachi karena ia takut jika terlalu lama berada digendongan Itachi, Sazuke malah akan memiliki otak tidak beres seperti kakaknya itu.

"Itu anak siapa?" Tanya Itachi sementara Sasuke kini duduk disamping Itachi.

"Tentu saja anak ku dan Sakura" Sahut Sasuke membuat Itachi memekik pelan.

"Apa?! Jadi hasil tumpahan sperma mu membuahkan hasil yang nyata?!!" Pekik Itachi membuat Sasuke menatapnya tajam.

Ingin rasanya Sasuke menguliti Kakaknya itu hidup-hidup karena ucapan kakaknya itu yang terlalu vulgar beruntung disana tengah sepi.

"Bukan, dia anak angkat" Ucap Sasuke membuat Itachi bernafas lega.

Itachi lega karena berpikir adiknya itu bukanlah pria brengsek yang menumpahkan sperma dirahim seseorang sebelum menikah.

"Anak ku masih dalam proses pembentukan" Tambah Sasuke membuat Itachi melotot dan tersedak air liurnya sendiri.

"Ahokkk.... ahokkk...!!"

Itachi memukul pelan dadanya sementara Sasuke menatapnya dengan alis yang terangkat hingga Sazuke pun menangis.

Sasuke mendesis kearah Itachi, semua ini karena Itachi. Andai saja kakaknya itu tidak batuk mungkin Sazuke tidak akan menangis.

Sasuke pun mulai mengoyangkan tangannya agar Sazuke tenang hingga tangis Sasuke mulai memelan namun tak berhenti sepenuhnya.

"Kau!! Arggg...! Siapa yang mengajarimu melakukan hal itu?" Ucap Itachi sambil mengacak rambutnya.

"Kau" Itachi akhirnya terdiam mendengar sahutan dari Sasuke.

Baiklah Itachi sadar ia memang menghamili Izumi sebelum mereka menikah tapi kenapa Sasuke malah menirunya?

"Sudahlah sekarang pikirkan tentang alasan orang itu ingin menculik Sazuke, anak ku ini" Ucap Sasuke membuat Itachi terdiam sejenak.

"Meminta bayaran?" Tanya Itachi dengan alis yang terangkat sebelah.

"Kalau begitu ia cari mati dengan berurusan dengan Uchiha" Sahut Sasuke membuat Itachi membenarkannya dalam hati.

"Bagaimana jika wanita itu adalah ibu kandung Sazuke dan dia hanya ingin mengambil anaknya kembali" Ucap Itachi hingga Sasuke menggeleng pelan.

"Jika dia memang ibu Sazuke seharusnya ia menemui aku dan Sakura, aku yakin Bukan itu motifnya" Sahut Sasuke.

Keduanya pun sama-sama terdiam memikirkan apa yang menjadi motif penculikan Sazuke.

HeartbeatWhere stories live. Discover now