A New Page (6)

20.2K 4K 282
                                    

Good morning everyone.

Monmaap nih bukan bermaksud ngeganggu aktivitas pagi kalian. Cuma kok ya tanggung aja gitu soalnya chapter ini udah ready to update banget xixixi.

Enjoy
*
*
*

"Gue di depan kosan. Keluar sekarang," Rio langsung mematikan sambungan telepon.

Miranda menggeram kesal. Memang bosnya ini suka seenaknya saja.

Lihat saja jam dinding di kamarnya. Masih jam tujuh pagi. Harusnya dia masih meringkuk dengan guling dalam pelukan.

Apa mau dikata. Suara deringan ponselnya yang entah sudah berapa kali membuat tidurnya terganggu. Memang tadi malam dia terkejut juga mendapati sepuluh missed calls dari Rio dan pesan whatsapp. Ponselnya memang dalam mode getar tadi malam, agar tidak mengganggu acara orang tuanya Awang saja.

Saat Miranda menghubungi balik malah tidak diangkat. Mungkin karena sudah kemalaman.

"Bos, ini masih pagi banget tau," ucap Miranda sembari membuka pagar rumah kos-kosannya.

Miranda muncul dengan wajah masih mengantuk, rambut acak-acakan dan piyama tidur motif Dragon Ball. L

Rio melipat kedua tangan di depan dada, memindai Miranda dari atas ke bawah. "Nggak sholat subuh ya lo?"

"Lagi nggak sholat gue. Ngapain kesini, sih?" tanya Miranda. Kalau jawaban Rio nggak penting, dia akan gigit tangan Rio sampai biru karena sudah merusak minggu paginya.

Rio mendorong motornya ke dalam carport kos-kosan Miranda. Miranda menatapnya heran.

Ini bosnya kena setan apa pagi-pagi begini? Ditanya apa, dijawab apa, yang dilakuin juga apa.

"Aman, kan?" tanyanya menunjuk motor yang terparkir di carport.

"Insha Allah, aman. Mau nitip motor?" tanya Miranda mulai kesal.

Rio menarik tangan Miranda tanpa memedulikan protes siempunya tangan.

"Mau kemana sih, Bos? Gue masih ngantuk banget, nih," Miranda berusaha lepas dari genggaman tangan Rio.

"Sarapan bubur, yuk. Temani gue," jawab Rio santai.

Kini, tangannya sudah berpindah dari tangan Miranda ke bahu gadis kecil itu. Miranda lebih baik menurut saja tanpa bertanya.

Bubur di depan kompleks Miranda hampir selalu ramai, apalagi di minggu pagi seperti sekarang.

"Lo semalam ke mana?" tanya Rio begitu mereka duduk di kursi.

Dua mangkuk bubur tersaji di depan mereka.

"Keluar," jawab Miranda lalu menyendok sesuap bubur ke dalam mulutnya setelah diaduk.

"Sama siapa? Ke mana?"

"Kepo banget," balas Miranda sambil memainkan sendok ke muka Rio.

Rio mencebik kesal. "Semalem gue ke kosan lo. Dihubungi, nggak ngangkat. Gue wa, lo gak bales."

Ternyata benar. Dia kira Rio becanda saat baca pesan whatsapp dari bosnya yang bilang kalau bosnya sudah di depan kosannya semalam.

"Sori, sori. Hp gue di-silent, takut ganggu. Sampai kosan, gue hubungi balik, giliran elo yang nggak ngangkat."

"Emang ke mana semalem?" tanya Rio lagi.

Miranda meneguk tehnya sejenak, kemudian menjawab, "gue diajakin Mas Awang ke rumahnya. Acara anniv. Kata Mas Awang, kalian diajakin pada nggak mau."

Mission : Discovering LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang