Let The Words Fall Out (2)

51.5K 7.5K 654
                                    

Sumpah demi apa pun, aku kangen banget update serajin ini!

Produktif banget nggak sih? Masih jam segini tapi udah buka laptop utk ngedit lagi draft ini?

Bodo amat. Soalnya I'm gonna be super busy today (hablumminannas, beibh). Jadi aku milih untuk update sekarang aja.

Ditunggu votes dan komennya, beibhs

Enjoy

*
*
*

SYIFA

"Coca Cola atau Sprite?"

Aku mendongakkan kepala, memandang Raihan yang menyodorkan dua kaleng soda padaku.

Kepalaku menggeleng. "No, thanks. Gue udah ngurangin minum soda."

"Ehm...gue boleh gabung?" tanyanya kaku.

"Please."

Aku sedang duduk di pinggir kolam renang sebuah villa yang ada di Bogor. Liburan bareng Mama dan teman-temannya.

Sebenarnya aku malas ikutan. Pertama, aku sudah terlalu sering ke sini. Entah nginap di salah satu villa atau di rumah Tante Kadek. Kedua, aku sudah sering liburan bareng Mama and her gank.

Ketiga. Ini yang paling penting. Dua minggu lagi aku UN SMP! Mama nggak takut aku gagal, ya?

"Lo nggak main sama anak-anak?"

Anak-anak yang kumaksud adalah adik-adik Raihan, Monita, El dan Lala, Dimas dan Anyelir.

"Mereka berisik," jawab Raihan, membuatku mau nggak mau senyum.

"Emang. Yang dibahas pasti cuma komik sama film super hero. Yang cewek pasti bahas barbie sama princess-princess," jawabku malas.

Raihan mengangguk sambil tersenyum kecil.

"Gimana persiapan UN lo? Gue bete banget deh sama Mama Papa. Masa anaknya mau UN malah diajakin liburan ke sini. Mestinya gue bawa buku soal latihan UN aja," aku kembali menggerutu.

"Good idea."

"Lo nggak nervous?"

"Maksudnya?"

Aku memutar bola mata. "Nervous karena mau UN lah. Gimana sih."

Raihan mengangkat bahu. "Biasa aja, sih. Kan udah usaha. Sisanya serahin sama Allah."

Benar juga.

"Punya banyak adik seru nggak sih?" Aku penasaran.

Sudah lama banget pengen nanyain ini ke Raihan. Tapi momennya nggak pas melulu.

"Biasa aja."

"Masa sih? Kayaknya riweh banget. Apalagi adik-adik lo kan aktifnya luar biasa. Sori kalau salah ngomong."

Raihan tersenyum kecil. "Namanya cowok. Ya pasti aktif banget. Apalagi umur-umur segitu"

Aku memiringkan kepala, lalu menggeleng. "Seinget gue lo nggak seaktif mereka, deh. We've been friends since we were born. Remember?"

"Mungkin...malah gue yang aneh?" Raihan mengedikkan bahu.

"Mungkin. Tapi bagus deh lo kalem begini. Kalau lo berisik kayak mereka, gue nggak punya temen, dong."

Mission : Discovering LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang