[AG] - Thirteen

931 79 21
                                    

Ada yang kangen sama Bang Andhika? Hihihi

Kalo aku kangen kalian😆

Vote🌟 lalu komen setelah baca, oke?

°°°

"Oke, semuanya, sebelum saya akhiri mata pelajaran hari ini, saya ingin kalian mengerjakan tugas di rumah. Tugasnya berkelompok ya," kata Bu Rosiah-guru bahasa Indonesia-yang membuat seluruh pasang mata di kelas 11 Ak 1 menatapnya.

Bu Rosiah memperhatikan buku absensi siswa di tangannya dengan posisinya yang berdiri. "Di kelas ini hanya ada 35 murid. Wah, kok ganjil ya?"

"Iya, Bu, karena ada murid baru jadinya ganjil, Bu," jawab sang ketua kelas, Rijal.

Bu Rosiah mengangguk-angguk mengerti. "Kalo gitu berarti satu kelompok berisi tujuh orang. Jadi akan ada lima kelompok. Ibu tidak akan menentukan kelompoknya. Kalian bebas mencari anggota kelompok kalian sendiri. Dan, untuk tugasnya ...."

Bu Rosiah mengambil spidol lalu menuliskan beberapa kalimat di papan tulis.

"Ini tugasnya ya. Masing-masing kelompok mencari materi yang berbeda. Nanti materinya itu kalian jadikan PPT dan makalah. Minggu depan kalian kumpulkan dan kita akan melakukan presentasi dari masing-masing kelompok. Sampai di sini ada yang ingin bertanya?" tanya Bu Rosiah, namun seluruh murid hanya diam. "Baiklah jika tidak ada. Saya anggap, kalian semua sudah paham. Kalau begitu, saya akhiri pembelajaran kita hari ini. Wassalamualaikum." Bu Rosiah lalu berjalan keluar kelas.

"Wa'alaikumussalam," jawab para murid serempak.

"Eh, eh, kita sekelompok, kan?" tanya Farid dengan membalikkan tubuhnya ke belakang, menatap Andhika dan Fauzan.

"Mauan lo kaya janda," cibir Fauzan dengan menatap remeh Farid.

"Anjirr lo!" umpat Farid kesal.

"Tapi ini kita kurang tiga orang lagi," ujar Dani yang duduk sebangku dengan Farid.

Fauzan yang Mendengar itu tersenyum misterius. "Tenang," katanya, membuat ketiga temannya menatap aneh dirinya.

Fauzan lalu berdiri, menatap ke arah depan. "Veli!" panggilnya dengan suara keras. Membuat Andhika yang duduk di sebelahnya berjengit karena kaget.

Veli yang merasa terpanggil menoleh ke belakang. Melihat Fauzan yang melambai ke arahnya.

"Apaan?" tanya Veli begitu dirinya sudah berdiri di samping meja Fauzan.

"Lo, Alza, sama Sarah sekelompok sama kami ya," ucap Fauzan. "Lo bertiga belom dapet kelompok, kan?"

"Hah? Belom sih emang," jawab Veli.

"Nah bagus. Ya udah, panggil Alza sama Sarah ke sini."

Sesuai instruksi Fauzan, Veli memanggil Sarah dan Alza.

"Akhirnya kita bisa sekelompok, Beb," kata Farid dengan senang membuat Veli melotot ke arahnya.

"Apaan sih lo! Bebeb, Bebeb, gigi lo!" kesal Veli yang tidak ditanggepi oleh Farid. Cowok itu malah terkekeh sambil terus memperhatikan wajah Veli yang terlihat kesal.

"Nah! Udah pas nih tujuh orang," ujar Fauzan. "Sekarang tinggal tentuin mau kerjain kapan dan di mana ngerjainnya."

"Gimana kalo pulang sekolah hari ini?" saran Sarah.

"Hmm," Fauzan mengangguk-angguk mengerti. "Bisa aja sih. Ada yang keberatan nggak?"

"Gue keberatan." Andhika yang sedari tadi sibuk dengan games di ponselnya, mengangkat tangan.

Andhika's Girlfriend [Completed] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora