43.

1.2K 60 7
                                    

Happy or sad ending?

Autor Pov

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, sudah larut malam. Dika menatap wajah Lita yang sedang tidur nyenyak, seusai berdebat alot dengan Dika karna tidak mau tidur. Dika tersenyum. Satu tangannya merapikan poni Lita di dahi

"I Love you fucking damn much" Bisik Dika disamping telinga Dika "And little do you know"

Dika mencium dahi Lita lembut, lalu beranjak berdiri keluar dari kamar rawat. Ia harus mencari makan untuk mengisi perutnya yang kosong sejak dari rumah Alex.

***

Kepergian Dika memberi celah seseorang yang sedari tadi bersembunyi di samping jendela untuk masuk. Diantara gelap, ia tadi mendengar bisikan Dika untuk Lita

"Do you love her Dika? But you should to say good bye about her now"

Sandra menyeringai, dia berjalan mengambil bantal yang ada di sofa. Bantal berbentuk kotak, berwarna coklat.

Sandra kembali ke samping ranjang tempat Lita berbaring, senyumnya sejak tadi sudah terukir. Dengan pelan Sandra menurunkan bantal tersebut tepat diatas wajah Lita

"Mati lo bitch!" Sandra mulai menekan bantal tersebut, berusaha menutup celah Lita mengambil nafas

Lita yang sadar berusaha mendorong, tangannya bergerak ke segala arah hingga infusnya lepas dan tangannya berdarah

"Le~passs" Lita merintih, udara yang ada diparu - parunya menipis

"Gak akan! Sebelum lo MATI!"

"Sandra?!" seru seseorang

***

Setelah Dika menerima bungkusan nasi goreng yang dia peroleh dari kantin rumah sakit, lelaki itu segera kembali ke Kamar inap Lita. Tak mungkin  ia meninggalkan Lita sendirian, jadi dia memilih untuk memakannya di Kamar sambil menjaga Lita jika sewaktu - waktu istrinya itu bangun

Dika berjalan tergesa menuju kamar Lita, tapi setibanya Dika didepan kamar Lita ia mendengar suara gaduh dan seorang wanita berteriak.

"Lepasin!! Gue harus bunuh dia, dia yang udah ngerusak hubungan gue sama Dika!!!"

Dika mengenali suara itu, itu suka Sandra. Jantung Dika bedetak tak karuan, dengan cepat ia membuka pintu kamar Lita

"Revan? Aletta?"

Dika melihat Revan yang tengah memegangi tangan Sandra, dan Aletta yang membantu memberikan darah ditangan Lita.

Darah?!

Wajah Dika merah, matanya menyorot tajam ke arah Sandra. Bungkusan nasi sudah sejak tadi jatuh dari tangannya. Dika melangkah perlahan, menghadap Sandra yang membeku diterima ditengah cekalan Revan

"Puas Lo?" tanya Dika pelan tapi terkesan menakutkan "PUAS LO?!"

"Dika enggak, gue bisa jelasin" ujar Sandra melepaskan cekalan Revan "Dengerin gue"

Sandra meraih tangan Dika, tapi dihempaskan oleh Dika kasar. Rahang Dika mengeras menandakan amarahnya. Sedangkan Lita sedang memperhatikan dengan diam ke arah mereka, masih dengan nafas memburu.

Menikahi si Genius Where stories live. Discover now