12. Future (Revisi)

2.5K 71 0
                                    

Autor Pov

Lita bangun saat mendengar suara dentingan sendok dengan gelas yang beradu. Matanya sedikit terbuka untuk melihat jam yang ada di dinding.

Subuh

Ia juga melihat meja belajar Dika yang sudah menyala lampunya dengan si pemilik tengah membuka - buka buku yang ada di hadapannya.

Ahh jahat banget deh gue nyuruh dia tidur di luar

Lita bangun dan bersandar pada kepala ranjang, matanya memperhatikan Dika yang sedang sibuk mencorat - coret pensil di bukunya

"Mau makan apa?" tanya Lita dengan suara serak khas bangun tidur

"Terserah sih, yang penting enak" jawab Dika masih fokus  dengan pensil dan bukunya

"Lo lomba kapan?"

"Hari senin minggu depan"

"Ngapain sih lo ikut lomba - lomba itu? Emang cita - cita lo apa?"

Dika mengalihkan pandangannya dari buku, dan menatap Lita yang masih ada di atas ranjang

"Kalo cita - cita sih enggak, karna setinggi apapun cita - cita gue,, tugas gue cuma nerusin perusahaan Papa"

"Terus buat apa?"

"Gue suka aja, lagian gue pengen nanti kalo udah punya anak, gue liatin tuh piala - piala gue ke anak gue"

Anak?

Anaknya Dika?

Anak gue juga dong

"Anak lo?" wajah Lita cengo

"Anak lo juga kali Ta"

"Ohhhhhhhh, gue kira lo mau punya anak sama cewek lain"

"Omongan lo, kayak lo rela aja gue sama cewek lain"

"Kalo lo mau ya gak apa sih"

"Beneran?"

"Eh gak boleh dong, gimana sih lo gak peka amat"

"Kirain gue, lo rela Ta"

"Kalo gue rela emang kenapa?!"

"Ya gak kenapa - kenapa sih"

"Lo mau punya anak sama cewek lain?!"

"Enggak, lagian gue udah punya bini tuh"

"Syukur deh kalo, lo masih inget"

"Gue slalu inget, lo aja yang pelupa"

"Enak aja, lo kira gue udah tuwir gitu?"

"Ya gak, lo kan beda satu tahun di bawah gue"

"Masak?!"

"Iya Lita"

Lita diam dengan fikirannya, kalo Dika beda satu tahun sama dia, kok Dika satu angkatan sama dia? Alah bodo amat, Lita memilih beranjak mendekat ke arah Dika dan duduk tepat di samping suaminya itu

"Apa?"

"Hmmm"Pertanyaan Dika hanya dibalas gumaman oleh Lita

Lita menaruh dagunya di pundak Dika, sambil matanya menatap buku paket tebal yang sedang Dika pelajari

"Sayang..." panggil Lita pelan

"Apa?"

Diem, Lita tak menjawab. Ia kembali menatap ke arah buku paket itu lagi

"Sayang.."

"Apaan Ta?" tanya Dika sedikit heran

"Hmm"

Menikahi si Genius Where stories live. Discover now