21. Result (Revisi)

1.9K 66 4
                                    

Autor Pov

"Eh es criem nya enak deh Ta, lo gak mau?" Iren mencolek bahu Lita yang sedang meminum teh hangat

"Enggak deh" jawab Lita singkat

"Lha kenapa? Biasanya lo yang paling ngebet sama es criem" tanya Iren heran

"Au ah dari tadi kalo gue liat yang makanan pengennya muntah terus" keluh Lita

Lita melirik meja yang ada di belakang Iren yang penuh dengan beragam es criem, biasanya dia akan lahab menghabiskan semua es criem itu tapi malem ini beda, ia sedang tak nafsu akan es criem itu

"Lo gak enak badan?" tanya Iren cemas

"Enggak kok"

"Lo istirahat aja, gak usah bantu juga gak apa kok" Iren meremas lengan Lita

"Besok hari minggu, gue bisa istirahat total besok"

"Nanti kalo lo pingsan gimana?" Iren mengiring Lita untuk duduk pada kursi panjang disamping meja

"Gak bakal"

"Hallah bacot, gue panggilin Dika dulu"

Iren menaruh piring es criemnya dan berlari mencari Dika, sedangkan Lita menatap Iren yang menjauh darinya. Selang beberapa menit Dika datang dengan tergopoh - gopoh

"Lo kenapa Ta?" tanya Dika duduk bersimpuh dihadapkan Lita

Lita menjawab dengan gelengan, Dika yakin wajah istri cantiknya itu sudah pucat hanya saja tertutup dengan make up

"Kita pulang ya?" tanya Dika lagi

Lita mengangguk, kepalanya sudah sangat pusing, bahkan dia bisa saja pingsan jika terus berdiri

"Yaudah ayo" Dika berdiri dan mengangkat badan Lita

"Salamin anak - anak gue mau pulang dulu" pesan Dika pada Iren sebelum Dika berjalan keluar halaman luas rumah temannya yang mengadakan party untuk Sweetseventeen -nya

"Gak enak badan ya?" tanya Dika pada Lita yang ada dipelukannya

"Cepetan kalo jalan, malu tau diliat orang" Dika terkekeh pelan

Bukannya menjawab istrinya itu malah mengomel, istrinya ini memang beda. Diluaran sana banyak wanita yang minta suaminya romantis, lah ini giliran dapet Dika yang romantisnya nauzubillah malah diomelin mulu

"Mau dijok depan apa dijok belakang?" tanya Dika setelah mereka sampai di depan mobil

"Depan aja"

Dika mengangguk dan menaruh Lita dijok depan lalu Dika berlari menuju samping dan masuk kedalam mobil

"Kamu tidur aja" saran Dika sambil tangannya memakaikan sabuk pengaman untuk Lita

"Bau mobil kamu gak enak, besok ganti aja" cetus Lita

"Kan kamu yang milihin pengharumnya"

"Ya tapi sekarang udah gak enak, besok ganti aja"

"Tapi masih banyak itu"

"Pokoknya ganti, kalau gak gue gak mau naik mobil lo lagi"

"Yaudah iya besok gue ganti"

Lita melirik Dika sebentar lalu beralih menatap jendela, tak lama wanita cantik kepunyaan Dika itu sudah terlelap

"Udah tidur aja" kekeh Dika, tangannya kemudian meraih kepala Lita dan mengusapnya kepala Lita pelan.

***

Menikahi si Genius Where stories live. Discover now