Ch28 : Kidnapped?

Start from the beginning
                                    

Ah, Taesung kenal sekali dengan suara ini.

"Ada apa?"

“B-Bagaimana dengan anak-anak? Mereka sudah pulang, kan?”

"Aku belum menemukan info. Aku sudah menyuruh anak buahku untuk mencari mereka. Kau tenang, ya?"

Hyunra menangis di seberang sana. Entah kenapa, mendengar isakan Hyunra sangat menyayat hatinya. Tanpa sadar ia pun ikut menitikkan air mata.

“Hiks. Bawa pulang anak-anakku dengan selamat, Taesung. Kumohon,” pinta Hyunra.

Taesung menyeka air matanya, ia tidak boleh lemah sekarang. "Kau tenang saja, aku akan berusaha keras untuk membawa mereka kembali."

🖤

Wajah si remaja kembar sudah dipenuhi oleh luka lebam. Terlebih V, ia yang paling banyak mendapat pukulan, bahkan seragam putih bagian belakangnya sobek dan berdarah akibat cambukan yang diberikan oleh Jihyuk.

Kini keduanya tengah terduduk lemas di salah satu ruangan yang sempit, dipenuhi oleh kardus-kardus dan juga rak tak terpakai.

Perut keduanya keroncongan, karena Jihyuk hanya memberi makan satu kali sehari; saat siang. Itu pun hanya satu piring yang akan mereka habiskan berdua. Untuk minum, Jihyuk memberinya dua botol.

Benar-benar di sandra.

"V, kau lapar?" tanya Taehyung, sambil menatap V yang sesekali meringis sambil menekan perutnya.

"T-Tidak."

Taehyung tersenyum menanggapi kebohongan saudara kembarnya. Dengan tenaga yang masih tersisa, ia mengambil tasnya yang tergeletak tak jauh dari posisinya dengan susah payah.

"Kau mau apa?"

Taehyung tidak mengindahkan pertanyaan V, ia membuka resleting tas dan mencari sesuatu. "Aku baru ingat, sepertinya aku menyimpan makanan di tasku. Nah! Ini dia."

Taehyung mengeluarkan roti dari dalam tasnya. Lumayan, ada tiga roti dan dua bungkus camilan yang kemarin sempat di beli di kantin sekolah, tepatnya saat pulang sekolah.

"Makanlah, V." Ia menyodorkan dua roti rasa keju kesukaan V.

"Tapi... kau hanya makan satu? Aku tidak mau. Kita harus adil, oke? Kau dapat bagian satu setengah, aku juga." V menyobek bungkus roti dan membelahnya menjadi dua bagian, lalu diserahkan ke Taehyung. "Kalau begini adil, kan?" V tersenyum.

Bibir Taehyung ikut tersenyum kala melihat saudaranya bersifat hangat. Dari nada bicaranya, Taehyung seperti melihat sosok V kecil, atau Hansung-nya yang dulu.

Ada alasan lain kenapa V tidak mau memakan roti dua bungkus, sedangkan Taehyung hanya satu. Karena saat makan tadi, Taehyung hanya makan beberapa suap, sisanya ia berikan untuknya. Taehyung beralasan sudah kenyang, tapi kenyataannya tidak begitu.

Taehyung hanya tidak ingin melihat dirinya kelaparan dan berujung sakit. Dan porsi makan nasi sehari-hari pun lebih banyak V daripada Taehyung.

Berbeda dengan Taehyung, makan nasi satu piring saja belum tentu habis. Padahal dia doyan makan. Ralat, dia doyan ngemil.

Satu setengah bungkus roti sudah masuk ke lambung dan mengganjal perut si kembar. Mereka sudah tidak terlalu lapar, minum pun sudah ludes. Kini di hadapan mereka hanya tersisa bungkus dan botol kosong.

Taehyung duduk bersandar pada dinding, sedangkan V berbaring dengan paha Taehyung sebagai bantalan kepalanya.

"Tae, menurutmu apa Appa akan menolong kita?"

Hellenium•Kth✓Where stories live. Discover now