Ch28 : Kidnapped?

2.6K 373 91
                                    

Special
My
Birthday

Terhitung 24 jam sudah si kembar menghilang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terhitung 24 jam sudah si kembar menghilang. Kabar ini sudah tersebar ke seantero sekolah. Tentunya yang sudah tahu kejadian sebenarnya hanya teman dekat Taehyung dan V saja. Selebihnya murid lain tidak tahu kalau mereka di culik.

Kini, para sahabat si kembar; termasuk Yerin dan Yewon sudah berkumpul di rumah Jungkook setelah pulang sekolah. Mereka akan membahas masalah ini bersama-sama.

Oh, jangan lupakan ada Seokjin juga di sana, tepatnya di samping Sojung.

"Sebenarnya aku masih bingung. Kenapa mereka bisa di culik, ya?" heran Hoseok.

Seokjin, Jimin, dan Yoongi menghela napas bersamaan. "Mungkin saja orang itu butuh uang?"

Yoongi tidak menyetujui pendapat Jimin. "Tidak mungkin. Kalau pun dia butuh uang, pasti dia akan menculik anak kecil. Bukan Taehyung dan V," kata Yoongi.

Jungkook mengangguk setuju. "Betul. Bahkan kemarin aku lihat mereka tidak pulang bersama."

"Aku yakin, pasti penculik itu bukan orang sembarangan. Maksudku, pasti mereka punya tujuan tertentu dengan menculik mereka."

Semuanya memikirkan perkataan Seokjin.

Masuk akal juga.

Salah satu gadis di sana; Jung Yerin, menitikkan air matanya lagi. Ia terlalu khawatir kekasihnya terluka.

"Sabar, Yerin. Kita pasti akan menemukan Taehyung," ujar Eunha, sambil mengusap punggung sahabatnya.

"Bagaimana caranya? Kita saja tidak tahu mereka ada di mana, Eunha."

"Ah, aku tahu!" Seokjin memekik. Ia merogoh saku tuk mengambil ponsel, setelah dapat barulah ia mengubungi seseorang.

"Halo?... ah aku ingin meminta bantuanmu, Namjoon-ah. Bisa kau datang ke rumah Jungkook?... baiklah nanti aku akan mengirimkan alamat rumah Jungkook, segera datang, ya."

🖤

"Bagaimana? Apa kau sudah menemukan keberadaan anak-anakku?"

Seorang laki-laki yang memakai pakaian formal menggeleng, wajahnya penuh penyesalan. "Maaf, Tuan. Kami tidak bisa melacak keberadaan putra kembar Anda. GPS mereka pun tidak aktif."

Taesung menghela napas kecewa, ia menyandarkan tubuhnya pada kursi putar yang berada di ruangan kerjanya. "Apa kau tidak bisa menemukan cara lain? Tanpa GPS?"

"Akan ku usahakan, Tuan. Kalau begitu saya permisi."

Taesung mengangguk lesu. Sejak mendengar kabar anak-anaknya dalam bahaya, laki-laki itu tidak bisa tenang. Semalam pun ia tidak bisa tidur.

Tak berselang lama, ponselnya berbunyi. Tanpa melihat siapa yang menelepon, ia langsung mengangkatnya.

“Taesung-ah...”

Hellenium•Kth✓Where stories live. Discover now