13 •『Le Temps Et Le Destin』

Start from the beginning
                                    

[4 Maret; 20:51-20:59]

Nial beralih ke halaman selanjutnya. Baru kali ini dia niat membaca selain buku perminatan Bahasa Prancis. Seperti memiliki magnet, agar terus menempel.

"Ah." Nial menggerakan kepalanya ke arah kanan dan kiri sejenak, lalu kembali membaca. Membaca kisah pemilik buku.

(KENANGAN XIII)

"Kan kita saling melengkapi."

"Cukup gw slalu bersama lu juga udah bahagia kan?"

"Ngilang mulu."

"Aku di sini."

"Dia online."

"Lop yu, Ce."

"Es aja disayang, masa aku enggak."

"Makin sayang, deh."

"Kan Cece Dede baik hati."

"Sans, gw ga bakal pergi."

"Walaupun bai terus, tapi kan tetap kembali."

"Kan nomor satunya yang lagi baca ini."

"Kalau gw juga sayang sama lu gimana?"

"Sayang, kok."

-r i n d u-

Nial memejamkan matanya sejenak. Setiap kali pemuda itu membaca kalimat-kalimat di dalam buku ini, terdapat perasaan yang tidak bisa dijelaskan olehnya.

(TANPA JUDUL)

Tahu hal sederhana, namun, membahagiakan?

Pesan darimu.

--------------------

Hai, Carino 1!1!1!

Semangat okeii UNBK-nya, lakuin yang terbaik, buktiin ke Bapak dan Ibu Negara, apa pun hasilnya nantu lu harus tetap bersyukur, KUNCI DARI SEGALANYA ADALAH LU JANGAN PERNAH LUPA DOA 1!1!1!

Dan makasih banget lu udah selali ngajarin gw, sabar banget walaupun gw bercanda, ga pernah serius, gw juga lakuin yang terbaik, doain gw juga yaa!

GOD BLESS YOU SHEYANGGG

--------------------

Nial tersadar dari lamunannya. Pemuda itu tidak perlu mencari tahu pemiliknya karena sudah tertulis di akhir buku.

Dua kata yang ingin kuucapkan kepadamu, aku rindu. Memang hanya sebatas dua kata, namun, memiliki arti mendalam. Tercabang oleh berbagai momen yang telah terangkai, seiring berjalannya waktu.

Aku rindu bercerita dari hal yang menyenangkan, menggelikan, menakutkan, dan menyedihkan bersamamu. Aku rindu tertawa lepas bersamamu. Seeakan-akan, kita tidak lagi memiliki beban untuk ditanggung. Beban itu lenyap seketika.

Aku rindu berdebat hal kecil bersamamu, seperti berdebat tentang film yang aku suka dan yang kamu suka. Aku juga rindu kamu yang selalu memainkan ponselku seakan kamu tidak memiliki ponsel, mengambil gambar kegiatanmu, atau memotret tanganku kita seraya bergengaman.

Aku rindu memarahi kamu jika melakukan kebiasaan burukmu. Aku rindu kamu yang menelpon diriku di malam hari. Aku rindu kamu yang sengaja memutar film sedih untuk ditonton, agar kamu dapat melihat aku menangis. Tepatnya, di pundak kamu.

Aku rindu sosok kamu memintaku menyuapi makan kamu karena sedang mengerjakan tugas, lalu tanpa dosanya mencoret-coret di tanganku, memintaku mengajari pelajaran ke kamu.

Aku rindu kamu yang selalu hadir dengan berbagai pesan di saat mood-ku tidak baik. Kamu hadir, untuk mengembalikannya, bukan meninggalkanku. Aku rindu membangunkanmu dengan beribu-ribu pesan dan ratusan panggilan di pagi hari.

Aku rindu dengan persahabatan kita yang begitu banyak meninggalkan kenangan.

Sungguh, aku rindu.
-Dari Neysia, untuk Laudya.

Seharusnya, pemuda itu tidak perlu membaca kisah itu hingga akhir. Tentu agar hal-hal di luar kendali seperti tadi siang di mading Mosa tidak terjadi.

Terkadang, pikiran dan tubuh memang lebih baik berbeda pendapat saja, agar si pelaku dapat memikirkan akibatnya.

Daripada seperti yang Nial alami saat ini, pikiran dan tubuhnya memiliki pendapat yang sama, sehingga melakukan hal di luar kendalinya.

Menolong, membela, memberikan rasa aman, bahkan mengatakan Neysia adalah miliknya. Semua itu tidak masuk logika.

"Akh! Kenapa semua jadi gini, shit!"

Nial mengacak-acak rambutnya. Nial tidak memahami semua kejadian yang terjadi di kehidupannya. Di tempatkan di keluarga yang penuh perlombaan, memiliki diri yang benar-benar rusak, dan kini waktu berbicara tentang kisah seseorang.

Bodohnya, orang itu adalah orang yang paling sering disakiti olehnya.

Tetapi, terdapat satu halaman di antara banyak halaman lainnya yang paling sering terpikirkan oleh pemuda tersebut.

Halaman yang berhasil membuat pikirannya merunjuk ke satu orang di kehidupannya, tanpa sebab dan terjadi begitu saja secara tiba-tiba.

Entahlah. Tetapi yang pasti, ini semua adalah rencana Tuhan. Waktu dan takdir, juga sudah mulai bermain-main bersama dengan beberapa pelaku.

Hati-hati, dua hal itu pandai membolak-balik hati manusia.

╭⋟────────────────╮
✦✧ La Fragilité
╰────────────────⋞╯

Terima kasih telah membaca
La Fragilité!♡

Informasi:
cariño = kesayangan (Bahasa Spanyol).

((Ini aku yang lagi liatin kalian peka enggak kalau aku mau part ini di vote sama komen))

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

((Ini aku yang lagi liatin kalian peka enggak kalau aku mau part ini di vote sama komen))

Tertanda,

Katapiraa

La FragilitéWhere stories live. Discover now