Waktu dan takdir mulai bermain-main kembali dengan berbagai pertemuan yang tidak terpikirkan sebelumnya. Memunculkan banyak kenyataan pahit yang sebenarnya masih menjadi awal dari cerita, belum puncaknya. Cerita ini hanyalah salah satu di antara jut...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Terlalu menyakitkan.
✨
GADIS berambut hitam lurus itu menghentikan langkahnya di depan gerbang sekolah Modal Bangsa-biasa disingkat menjadi Mosa.
Dia merogoh kantung seragamnya untuk menemukan kunciran hitam yang biasa digunakannya. Dengan gerakan yang cepat, mengepang rambut panjangnya.
Meski sudah selesai mengepang, Neysia masih memilih diam dan menundukkan kepalanya di depan gerbang sekolahnya selama hampir tiga tahun itu.
"Halo, Neysia!" Entah darimana asalnya, Yana tiba-tiba saja menyapa Neysia.
Neysia menatap Yana sebentar. "Omo! Kamu ternyata lebih pendek dari yang aku kira! Tapi, kenapa setiap aku menyapa, kamu nggak pernah menjawab? Padahal aku—"
Belum selesai ocehan heboh Yana, gadis itu lebih memilih untuk pergi meninggalkan Yana tanpa berniat untuk membalas sapaan tersebut. Dia ... terlalu takut.
Langkah kaki Neysia mengarahkan gadis bersuku Tionghoa itu menuju mading sekolah. Beberapa orang memang telah mengurumuni mading sedari tadi, untuk melihat ada informasi terbaru.
Bola mata Neysia terfokus pada satu judul artikel yang dicetak dengan ukuran yang lumayan besar dan tebal. Sontak saja, Neysia langsung memegang pergelangan tangan bekas melakukan self harm-yang ditutupi seragam lengan panjang.
SELF HEALING UNTUK SELF HARM!
Self-healing adalah sebuah proses untuk menyembuhkan diri dari luka batin. Metode ini dilakukan saat seseorang menyimpan luka batin yang mengganggu emosinya. Self-healing berguna untuk menyelesaikan unfinished bussines yang berakibat pada kelelahan emosi seseorang.
Sebagian besar orang pernah mengalami kelelahan emosional dalam berbagai bentuk. Seperti sedih karena kepergian orangtua, cemas terhadap masa depan, gagal meraih sesuatu, mengalami peristiwa yang tidak diinginkan, marah pada kesalahan diri sendiri, dan sebagainya. Lalu, apa yang harus dilakukan? Siapa yang seharusnya menyembuhkan luka itu?
"Kenapa di mading Mosa ditempel tentang self-healing gini? Emangnya, ada yang udah ketauan ngelakuin hal itu?"
"Tujuh puluh persen anak-anak di sini 'kan ada masalah sama komunikasi, gara-gara itu kali," timpal yang lain.
Neysia menunduk. Dia masih memegang pergelangan tangannya dengan erat. Tidak ingin orang-orang mengetahui dirinya melakukan self harm sebagai ungkapan emosi yang dipendamnya.
1. Me Time
Masalah yang belum selesai pada sebagian orang umumnya berkaitan dengan kehadiran orang lain. Me time ini berguna untuk membuat setiap orang memikirkan dirinya sendiri terlebih dahulu. Bagaimana pun orang lain memperlakukannya, diri kita masih bisa memilih untuk bahagia.
