~60~

3.5K 178 6
                                    

Semua orang yang berada di ruang tamu tak pernah melepas senyum nya dari bibir mereka, tapi berbeda dengan Bianca dia menangis menyaksikan acara lamaran Maya juga Ardy.

Aisyah mengucapkan rasa syukur atas selesainya permasalahan adik nya itu, di awal acara saat dia mendengar bahwa Maya membatalkan pertunangan dan perjodohan membuat nya syok tapi saat Maya berucap dia minta di lamar oleh Ardy tanpa tali perjodohan membuat Aisyah mengucap rasa syukur kepada sang Rabbi.

Acara lamaran berjalan dengan bahagia walaupun ada satu orang yang terus menangis melihat lamaran Maya dan Ardy.

Bianca bagaikan nyamuk yang tak di hiraukan walaupun dia sebisa mungkin Cari Perhatian Ardy, Bu Rinjani atau pun Pak Agus.

Saat selesai acara lamaran Maya dan Ardy azzan Isya terdengar jelas di rumah Aisyah membuat mereka semua mengicapkan takbir.

..

Aisyah Pov

"Allahu Akbar" ucap ku saat mendengar alunan merdu Azzan Isya berkumandang

"Bagaimana sebelum kita Makan malam bersama kita laksanakan sholat Isya berjamaah sekalian saya ingin mengetes Ardy sebagai Imam, sebagai kakak ipar yang baik saya ingin Maya mendapatkan lelaki yang terbaik dari yang baik?? kamu siapkan menjadi Imam di sholat Isya?" tanya suamiku menatap Ardy, ucapan suamiku mewakili perasaan yang sempat ku pertanyakan dalam Hati ku.

"Inshaallah Aku siap bang" ucap Ardy pasti menatap Maya membuat ku tersenyum menatap mereka berdua.

Kami semua pun berdiri untuk mengambil wduhu dan menunaikan kewajiban umat muslim tetapi ada seorang wanita yang masih duduk dengan tangisannya membuat mata kami tertuju kepada nya.

Bu Rinjani duduk kembali dan menatap Bianca yang masih menangis.
"Bi kamu gak mau ikut sholat Isya berjamaah?" tanya Bu Rinjani

"Gak" jawab Bianca ketus

"Bi maaf kalau tante om dan Ardy buat hati mu sakit tapi dari awal kamu tau kalau Ardy sudah tante jodohkan kenapa perasaan itu harus ada bi?" tanya Bu Rinjani semua orang manatap mereka berdua

"Bi cinta kamu itu Haram karna kamu Adik sepupu Ardy,  keponakan tante kalian se darah dari eyang" ucap Bu Rinjani membuat Bianca menangis

"Maaf De kalau abang membuat kamu sakit atau apa, tapi Cinta abang hanya untuk Maya kamu kesayangan abang tapi sebagai adik tidak lebih" ucap Ardy membuat ku menatap nya tersenyum

"Maaf Bianca kalau saya ikut campur dalam masalah ini, saya faham posisi hanya kakak ipar dari Maya, tapi saya hanya ingin bilang satu hal sama kamu. Di dunia ini gak ada kekal abadi kita harus siap di tinggalkan atau meninggalkan, dan saat ini kamu harus siap di tinggalkan" ucap Suami ku membuat ku tersenyum bangga menatapnya

Tanpa berbicara apapun Bianca berdiri dan keluar dari rumah ku tanpa pamit, Bu Rinjani Ingin mengejar tapi di tahan oleh pak Agus dan kami pun langsung berjalan masuk ke dalam rumah untuk mengambil wduhu dan menunaikan sholat Isya berjamaah.

..

Maya Pov

Aku tak bisa menggambarkan kebahagian ku kali ini seperti apa yang bisa ku perjelas adalah Aku sangat sangat bahagia karna Aku dan Kak Ardy bisa melewati krikil krikil pemasalahan di hubungan kami.

Dan kebahagian ku berlanjut saat bang Azzam meminta Kak Ardy menjadi imam di Sholat Isya berjamaah kami malam ini, dan jawaban yang sangat memuaskan hati ku dia menerima permintaan bang Azzam.

Dan saat ini Kak Azzam sedang memimpin doa setelah kami selesai menunaikan sholat Isya berjamaah, Setelah selesai sholat berjamaah kami pun kembali ke ruang tamu dan mengobrol ringan seraya menunggu Mbok menyiapkan makan malam.

Tiba tiba..

"Auntyyy Aku minta Laptop donggg" teriak anak lelaki Kak Aisyah dari arah tangga membuat kami semua kaget

Aku melihat Kak Aisyah yang kaget seraya melihat anak lelakinya tatapan kesal membuat ku terkekeh

"Ups Maaf" ucap Hanif saat mengetahui ada tamu

"Abang kenapa si selalu teriak teriak, mau minjam sesuatu itu harus lemah lembut" omelan Kak Aisyah membuat Hanif menunduk

"Maaf Bunda" jawab Hanif menunduk

"Udah kak gpp, yaudah sana pakai" ucap ku mengusap kepala Hanif sayang

"Makasih Aunty" ucap Hanif mengecup pipi lalu pergi tapi di tahan oleh Ayah nya

"Abang masa mau langsung pergi si.. Mikum dulu dong sama Ortu nya bang Ardy" ucap Bang Azzam

"Hehehe maaf Ayah" ucap Hanif lalu berjalan mencium tangan Mamah Rinjani dan papah Agus tak lupa Bunda dan Ayah ku.

Setelah mencium tangan mereka Hanif langsung pergi ke atas masuk kamar ku lalu mengambil Laptop dan membawanya ke kamar ku.

..

Aisyah Pov

"Maaf ya Bu Pak atas kelakukan Hanif, dia memang seperti itu belum kelihatan anak nya suara nya sudah terdengar dahulu" ucap aku terkekeh atas sikap Hanif

"Gpp kok Aisyah om dan tante sudah biasa itu karna rumah kami juga rame dengan adik sepupu Ardy seumuran lah sama Anak mu" ucap Bu Rinjani

Aku membalasnya dengan senyuman dan menatap suamiku yang tersenyum menatap ku

"Aisyah ini Punya dua Anak Mba yang lelaki tadi namanya Hanif, Ada yang perempuan namanya Indah mereka bagaikan kembar padahal tidak dan saat ini Aisyah pun sedang Hamil 4 bulan ya syah" ucap bibi menatap ku

"Iya bi" jawab ku tersenyum lebar

"Wahhh lengkap lah sudah ya syah,," ucap Bu Rinjani menatap ku

"Dan juga Mah, Kak Aisyah ini seorang ibu yang kuat yang akan ku contoh di masa hadapan. Dengan cara dia menyelesaikan masalah atau pun menjalan kan hidup itu semua jadi motivasi ku Mah" ucap Maya berlebihan

"Kamu berlebihan May, aku hanya lah Ibu biasa seperti Bu Rinjani dan Bunda. Semua orang tua sama ingin yang terbaik untuk anak anak mereka" jawab ku menatap Maya

Maya menatap ku dan berdiri dari duduk nya langsung menumbruk ku dengan pelukan dan tangisan haru nya.

"Aku tak ingin kau cengeng jadi lah wanita kuat" ucap ku di sela pelukan itu

Saat Maya melepas kan pelukan tiba tiba Mbok dateng memberitahu bahwa makanan siap, dan aku meminta Ina memanggil anak anak.

..

Author Pov

Saat semua sudah kumpul di ruang makan turun lah 2 anak perempuan dan 1 anak laki laki duduk di bangku mereka masing².

"Indah, Aluna salam perkenalan dulu Nak sama Papah dan Mamahnya Bang Ardy" ucap Aisyah

"Ya Bunda" jawab mereka berdua langsung menghampiri Bu Rinjani dan pak Agus lalu mencium tangan mereka

"MasyaAllah kalian cantik cantik ya" ucap Bu Rinjani menatap Indah dan Aluna

"Makasih Ibu" ucap Indah menatap Bu Rinjani

"Panggil Mamah ya Nak" ucap Bu Rinjani

" ya Mah" ucap Indah dan langsung duduk kembali di bangkunya

"Tadi aku Mikum gak di puji Ganteng padahal Aku ganteng kan Ayah" ucap Hanif membuat mereka yang mendengar tertawa

"Iya Abang anak ayah lelaki satu satunya saat ini sangat Ganteng" jawab Azzam di sela tertawa nya

"Bang Hanif tetap yang terganteng dari Indah Aluna" jawab Maya menatap Hanif

"Sudah bercandanya silahkan Bu Pak di cicipi masakan khas Rumah Ku dan Suami" ucap Aisyah mempersilahkan memulai makan malam.

Dan mereka semuakan makan malam sangat khitmad tanpa suara seraya menikmati acara makan malam saar ini.

..

Alhamdulillah,,😊

Bagaimana di part ini??
Komen ya 💬

Maaf feell tak bisa di dapat,,

Jangan lupa

Vote and Komen gays 💜

Ta'aruf.. Khitbah.. Menikah 😊 ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang