~48~

3.3K 177 9
                                    

..

Jam memunjukan pukul 🕖 19.00, Keluarga Azzam dan Aisyah sedang melaksanakan makan malam bersama di ruang makan dengan Hanif, Indah dan Juga Maya.

Makan malam saat ini seperti malam malam lalu hanya ada suara perbaduan antara piring dengan sendok.

Kesunyian saat sedang makan malam memang di terapkan di dalam rumah Azzam ini.

Selama 20 menit semua orang yang ada di rumah Azzam melaksanakan makan malam dan kita semua berada di ruang Tv merileks kan fikiran dari penat hari ini.

..

Aisyah POV

Aku duduk du sebelah Kak Azzam yang sedang menatap Tab nya dengan kacamata yang terpasang di area matanya.

"Ekhemm de Aku mau nanya dong, tapi jawab jujur ya" ucap ku memulai pembicaraan kepada Maya

Maya mendengar suara dari ku langsung menatap ku dan layar Tv,
"Nanya apa? Aku gak kan bisa bohong dari Kakak" ucap nya

"Oh iya aku lupa itu" ucap ku dalam hati

"Kamu ada masalah sama Ardy? Aku lihat kamu cuek sama dia, Aku sudah lihat sikap mu dari waktu ku masih di jogja saat Ardy mengucap selamat di akun IG ku" ucap ku menatap Maya yang sedikit kaget dan salah tingkah mendengar ucapan ku

"Kami gak ada apa apa, kami baik baik ajh" jawab Maya beralih menatap Tv

"Mata kamu berkata lain, Aku yakin saat ini kamu sedang menguatkan hati mu untuk tidak menangis di depan ku kan" ucap ku menatap Tv dan berusaha biasa ajh

Aku melirik menatap Maya yang sedang terdiam tak menjawab ucapan ku dan ku lihat matanya sudah mulai memerah dan akan siap menangis.

"Hanif Indah ada tugas gak? Kalau ada kerjakan sekarang nonton Tv nya lanjut nanti" ucap ku menatap Hanif dan Indah

"Tapi Bunda Aku ingin nonton Tv dulu" ucap Hanif menatap ku merengek

"Nanti saja ya, sekarang kita belajar dulu kan kalian mau ujian trus libur habis itu Elina main deh yuk Ayah temani" ucap suamiku dan Aku bersyukur ternyata Kak Azzam mengerti jika Aku dan Maya perlu berdua

"Yaudah deh,, yuk bang" ucap Indah menarik Hanif dan di ikuti Kak Azzam masuk kamar Hanif dan Indah

Saat Aku sudah melihat mereka semua masuk kamar, Aku kembali membicarakan masalah kejutekan Maya kepada Ardy.

"Yakin nih gak mau ada yang di ceritakan,, Aku sangat ngerti kamu lah. Kamu gak akan kesini kalau gak ada tujuan" ucap ku masih menatap Tv dan menunggu reaksi dari Maya.

..

Maya POV

"Mata kamu berkata lain, Aku yakin saat ini kamu sedang menguatkan hati mu untuk tidak menangis di depan ku kan"

Itu lah yang di ucapkan Kak Aisyah yang membuat mata ku panas dan akan siap mengeluarkan air mata.

Aku gak akan bisa berbohong dari Kak Aisyah karna dia sangatlah mengerti tentang diriku, dari Ayah Bunda ku Kak Aisyah lah yang sangat tau aku dari pada mereka maka dari itu Aku sangat sayang dengan nya.

"Yakin nih gak mau ada yang di ceritakan,, Aku sangat ngerti kamu lah. Kamu gak akan kesini kalau gak ada tujuan" ucap Kak Aisyah kepada ku walaupun dengan mata yang menatap layar Tv tapi Aku sangat tau dia merasakan apa yang ku rasa.

Tiba tiba air mata itu lolos keluar dan tak bisa tertahan kan, Aku pun menangis dan menutup wajah ku dengan kedua tangan ku.

Aku merasakan usapan punggung ku dan itu membuat ku tenang, Aku membuka telapak tangan ku dan menatap Kak Aisyah yang sudah ada di samping ku menatap ku.

"Istigfar dulu, akan ku tunggu sampai kamu tenang setelah tenang mari kita buka obrolan" ucap Kak Aisyah menatap ku.

"Astagfirullah alazim, astagfirullah alazim, astagfirullah alazim, astagfirullah alazim, astagfirullah alazim" ucap ku dalam hati

Setelah Aku merasakan ketenangan Aku menatap Kak Aisyah dengan mata yang basah dan masih tersisa air mata.

"Saat setelah Aku mengantar Papah Mamah, Ibu dan yang lain ke bandara untuk menemui Kakak di jogja. Aku mampir ke Caffe Start tempat Aku dan Kak Ardy sering bertemu tapi saat disana Aku malah melihat yang tidak ingin ku lihat" ucap ku menahan air mata menatap Kak Aisyah.

Kak Aisyah menggenggam tangan ku dan membuat ku kuat untuk meneruskan cerita ku kepada nya.

"Aku melihat Kak Ardy sedang duduk dengan seorang wanita dan mereka sangat mesra,, pegangan tangan usap usapan kepala dan lagi mereka tertawa tanpa beban. Dan disitu Kak Ardy seperti lupa terhadap niatan pernikhan nya dengan ku Kak " ucap Aku menatap Kak Aisyah dengan air mata yang sudah keluar kembali.

"Oke gini kamu sudah tanya sama Ardy siapa wanita itu?" tanya Kak Aisyah menatap ku seraya menghapus air mata ku

Aku menggelengkan kepala ku dan menunduk,
"Kenapa?? Kenapa gak langsung kamu labrak dan bertanya siapa wanita itu?" tanya Kak Aisyah

"Aku gak pumya keberanian kak untuk itu, Aku lemah tentang cinta Kak setelah aku di campakan dulu" jawab ku memunduk dengan tangisan kecil.

..

Aisyah POV

Aku tak tega melihat Maya seperti ini karna campakan lelaki dulu membuat Maya adik ku yang kuat menjadi lemah terhadap cinta, tapi Aku tak bisa menyalahkan lelaki itu juga karna ini semua pelajaran berharga untuk Maya.

"Lalu pemikiran mu bagaimana tentang apa kamu lihat?" tanya ku menatap Maya yang menunduk

"Di fikiran ku saat itu adalah buat apa dia menerima perjodohan ini kalau dia udah punya pasangan, Aku tidak mau menjadi yang kedua Kak Aku gak siap makanya saat pulang ke rumah Aku langsung meminta pembatalan perjodohan kepada Ayah dan Bunda" ucap Maya membuat ku kaget ternyata tindakan Maya sampai kepada pembatalan perjodohan.

"Pembatalan perjodohan?? Ayah dan Bunda mu tau apa alasan mu mrminta pembatalan perjodohan?" tanya ku menatap Maya

Maya menggelengkan kepalanya dan menatap ku,
"Aku tidak siap melihat amarah Ayah, Ayah akan sangat marah jika tau Aku menangis karna tersakiti" ucap Maya membuat ku mengukir senyum kecil ku.

Ini yang ku senang dari Maya dia mengetahui sifat Ayah dan Bunda nya, sampai sampai dia tau apa yang akan di lakukan Ayah nya jika tau Anak tersayangnya di sakiti oleh siapapun.

"Yaudah ku bantu selesaikan masalah ini, dan Aku akan bicara pada Bunda dan Ayah mu jika kamu beberapa hari kedepan akan menginap disini menenangkan fikiran mu" ucap ku memberi sikap kepada Maya

"Makasih ya kak sudah mau mendengar kan curhtan receh ku, you are the best love you" ucap Maya memeluk ku

"Ya,, Aku akan memposisikan diri ku sebagai Kakak saat kamu membutuhkan ku" jawab ku membalas pelukan Maya dengan senyuman yang ter ukir di wajah kami berdua.

Saat kami sedang berpelukan ria tiba tiba pintu utama ada yang mengetuk membuat kami melepaskan pelukan kami..

Tok.. Tok.. Tok..

"Assalamualaikum"

..

Hah??

Ada apa ya dengan Maya dan Ardy??
Batal perjodohan atau hanya ada kesalahan fahaman ya??

Dan siapa lagi yang tamu malam malam ke rumah keluarga Azzam??

Penasaran,, penasaran ??

Tunggu di part selanjutnya terimakasih telah membaca ❤

“ Tidak ada hubungan yang datar dan lurus,, setiap Hubungan selalu ada lika liku perjalanan atau jalanan yang berkrikil dan itu semua di sebut dalam nama Bumbu Cinta ”

-Aprilia Shusanti-

Ta'aruf.. Khitbah.. Menikah 😊 ( SELESAI )Onde histórias criam vida. Descubra agora