17 - Sensi

1.4K 56 7
                                    

Sebanyak apapun notif yang ada di hp gue, seribut apa pun mereka, kalo nggak ada nama lo percuma.

-Zeela Gween Erlangga-

❄️ ❄️ ❄️

Gladys turun dari mobilnya ketika telah sampai di halaman rumahnya dan memarkirkan mobilnya. Ia tidak melihat tanda-tanda keberadaan orang tuanya, itu berarti mereka belum pulang bekerja. Ia pun membuka rumahnya yang terlihat sepi.

Dan benar saja.. Saat ia masuk ke dalam rumahnya tidak ada seorangpun di dalamnya. Rumahnya tidak dikunci karena ada Pak Dani yang menjaganya. Dirumahnya juga ada Asisten Rumah Tangga yang membantu mengurus rumahnya dan bekerja sampai sore lalu pulang saat sudah malam. Namun, saat ini ia sedang mengambil cuti beberapa hari karena anaknya sedang sakit.

Gladys pun menaiki tangga menuju ke kamarnya. Saat sampai dikamar ia langsung membuka pintu dan menyimpan tasnya dan menjatuhkan diri ke kasurnya. Tak lama kemudian terdengar adzan maghrib berkumandang membuatnya bangkit untuk mandi. Sebelum masuk ke kamar mandi, ia mengambil baju di lemarinya terlebih dahulu untuk mengganti baju di ruang ganti setelah selesai mandi nanti dan memasuki kamar mandinya.

Setelah selesai mandi, ia keluar pun dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah diganti di kamar ganti yang terhubung dengan kamar mandi tersebut. Ia kemudian melaksanakan kewajiban nya.

Setelah selesai, ia pun melipat alat sholatnya dan kembali berbaring di kasur. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya sekarang. Saat ia menatap mata Zee tadi ia melihat matanya sangat merah ditambah mukanya yang kelihatan lemas. Apa mungkin ia sakit? Atau hanya kelelahan saja? Ntah lah, ia juga tidak tau.

Kok jadi mikirin dia sih?

Gladys pun bangkit dan mencari remote TV yang ada di kamarnya lalu menyalakan TV tersebut. Karena tidak tau ingin menonton apa, ia pun asal menonton saja. Kemudian ia mendengar suara klakson mobil dan itu pasti bundanya. Ia kemudian mematikan TV-nya lalu mengambil ponselnya dan keluar menuju ke lantai bawah.

Saat sampai di anak tangga ke empat, ia melihat Alicya membuka pintu dan masuk ke rumahnya.

"Eh, Zi? Kamu udah makan?" tanya Alicya saat menyadari kehadiran Gladys.

"Udah tadi." jawab Gladys seraya menyalami Alicya.

"Udah Sholat?"

"Udah."

"Yaudah, bunda ke kamar dulu ya."

Gladys hanya menganggukkan kepalanya dan Alicya pun berjalan ke arah kamarnya yang terletak di lantai bawah.

Gladys kemudian menuju ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan dan kembali melangkahkan kakinya ke arah ruang keluarga untuk menonton TV. Seperti inilah Gladys, jika ia ingin menonton sambil memakan sesuatu yang harus ia ambil di dapur ia memilih menonton di ruang keluarga saja karena malas ingin naik tangga, kecuali saat ia benar-benar niat untuk nonton di kamarnya.

Ia pun duduk di sofa dan menyalakan TV sambil memakan camilannya. Tak lama kemudian ia mendengar suara notifikasi dari ponselnya. Terdapat pesan dari grup para sahabatnya yang menanyakan tugas. Untung saja ia telah menyelesaikan tugasnya sesudah ekskul tadi.

Ia pun kembali mematikan layar ponselnya dan meletakkan nya pada meja di depannya sambil melanjutkan aktivitasnya.

*-*

Ditempat lain, saat ini Zee baru bangun dari tidur nya. Ia tadi tidur sekitar pukul 18.09 dan sekarang sudah pukul 18.51. Ia mengusap matanya dan duduk di atas ranjangnya dengan bertelanjang dada.

GlaciesWhere stories live. Discover now