4 - Moment

2.4K 80 0
                                    

Aku bahagia karena bisa bersamamu di bawah hujan dan menciptakan kenangan yang indah dengan mu.

-Zeela Gween Erlangga

❄️ ❄️ ❄️

TIN TIN!

Tiba-tiba ada sebuah motor sport yang berhenti di depan Gladys. Pengendara motor tersebut menggunakan helm fullface dan menutupi wajahnya. Gladys hanya mengerutkan dahinya. Pengendara motor tersebut membuka helmnya.

"Hai"

"Lo?"

*-*

"Lo?" ucap Gladys masih dengan wajah datarnya.

Zee hanya tersenyum menatap Gladys seraya tersenyum miring.

"Lo ngapain disini? Belum pulang?" tanya Zee.

"Belum" jawab Gladys singkat.

Zee hanya menunjukkan senyum evil nya. "Kenapa?" Tanya Zee walaupun dia sudah tau apa jawabannya.

"Hp gue hilang" jawab Gladys sedikit lebih panjang.

"Ya udah sama gue aja yuk? Gue anterin!" Ucap Zee seraya melirik jok belakangnya.

Gladys hanya diam memikirkan jawaban dari ajakan Zee. Di dalam hatinya dia terkejut karena Zee menawarkan ajakan secara tiba-tiba tetapi dia tetap mempertahankan wajah datarnya.

Melihat reaksi Gladys yang hanya diam dan sepertinya akan menuju melamun Zee pun berinisiatif menyadarkan nya.

"Woi kok malah bengong?" Ucap Zee seraya melayangkan tangannya di depan wajah Gladys.

Gladys pun tersadar dan segera menggelengkan kepalanya.

"Gimana mau nggak?" Tawar Zee lagi.

Gladys masih diam.

"Lo mau nolak? Ini udah mulai sore loh, udah mulai mendung dan bentar lagi pasti hujan. Nanti kalo lo kedinginan atau kejebak hujan disini gimana? Atau mungkin ada yang berniat jahat sama lo? Nanti nggak ada yang bakal nolongin lo." Jelas Zee pada Gladys.

Mendengar pernyataan Zee membuat Gladys berpikir dua kali untuk menolak ajakannya.

"It's okey" putus Gladys dan segera berjalan menuju jok belakang motor Zee.

"Yes akhirnyaaa" seru Zee dalam hati.

Gladys pun naik ke motor Zee. Ia sedikit canggung karena baru kali ini ia satu kendaraan dengan orang lain selain keluarganya.

"Lo gamau pegangan? Nanti jatoh loh?" Tanya Zee bermaksud modus.

"Gak." Jawab Gladys singkat.

Zee hanya menghembuskan nafasnya karena niat modusnya gagal. Dengan perlahan Zee mulai menjalankan motornya dan pergi meninggalkan halte sekolah. Sedangkan Gladys hanya diam melihat ke depan nya selama perjalanan. Tak lama kemudian mulai terasa air jatuh membasahi bumi.

Zee pun semakin mempercepat motornya karena ia merasakan tetesan hujan yang jatuh dan Gladys hanya memegang erat jaket di bagian pundak Zee tetapi tetap dengan ekspresi datar. Tak lama kemudian Zee pun berhenti di depan sebuah restorant.

GlaciesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang