6 •『Trois Ans』

Mulai dari awal
                                    

Pikiran licik yang selalu berusaha mengambil keuntungan di sebuah keadaan memanglah menjadi ciri khas seorang Dante, diiringi menyebut nama hewan sebagai sapaannya.

"Na ... nama aku Ney ... Neysia," jawab gadis itu dengan terbata-bata tanpa berani memandang wajah Nial dan temannya.

Sementara pemuda yang dimaksud Dante berpikir sejenak, menyerap semua perkataan yang dikatakan temannya.

"Nama panjang?" Ekspresi ketakutan yang ditampilkan Neysia tergambar jelas di mata Nial, apalagi setelah dirinya melontarkan pertanyaan kembali.

"Neysia Inez Gianina."

Nial memerhatikan tingkah laku dan cara Neysia menjawab pertanyaannya. Gadis itu masih saja menunduk, seolah lehernya tidak pegal terus-menerus seperti itu.

Bener juga, pikirnya.

Nial merundung Neysia bukan karena gadis itu menumpahkan jus jambu ke seragamnya. Melainkan, untuk sebuah permainan yang menyenangkan.

Setidaknya, dia bisa mendapatkan kesenangan melalui hal-hal kecil seperti ini. Dia juga ingin bahagia, walau tahu bawa cara yang diambilnya itu salah.

Presetan dengan pernyataan salah dan benar. Yang terpenting saat ini adalah kebahagiaannya di antara kesakitan yang selama ini dia rasakan.

Nial menatap Dante, lalu mengeluarkan senyumnya. Seolah mengetahui maksud temannya itu, Dante bertepuk tangan dengan kencang—tanda sebagai 'pertunjukan akan dimulai'.

Aura-aura negatif semakin dirasakan oleh Neysia. Perasaannya semakin tidak tenang, gelisah. Gadis itu berkeringat dingin.

Kedua kakinya seperti kaku, tidak bisa melangkah pergi dari pemuda-pemuda menyeramkan di hadapannya.

Pemuda jangkung itu memutuskan untuk maju selangkah agar jaraknya dengan Neysia semakin menipis. Kerumunan anak Mosa sedari tadi menonton pertistiwa itu.

Nial memutuskan untuk berbisik saja di telinga kanan Neysia. Mengeluarkan perkataan yang membuat Neysia tertarik dalam satu permainan menyulitkan.

Bahkan, waktu terasa berhenti setelah sederet kalimat keluar dari mulut Nial.

"Selamat datang Neysia Inez Gianina di lingkaran setan. Semoga hari-hari lo setelah ini menyenangkan, semoga."

Sontak saja, Neysia mematung setelah mendengar perkataan Nial. Sementara pemuda itu memilih untuk pergi, melewati gadis yang akan diajaknya bermain nanti.

Tidak apa, biarlah hari ini menjadi pemanasan untuk besok. Karena besok, akan menjadi awal yang sebenarnya.

Bagi gadis bertubuh pendek itu, hari itu menjadi awal yang mengerikan untuk dirinya di nerakah kedua.

Andai saja waktu dapat diputar kembali.

"Halo, Teriysa!"

Sapaan yang dilontarkan Yana berhasil mengejutkan Neysia. Pikiran gadis itu kembali ke dunia nyatanya—setelah berkelana ke kejadian tiga tahun yang lalu.

Mata Neysia berkedip berkali-kali. Dia menghela napas berat karena diingatkan kembali dengan mimpi buruk tersebut.

Mimpi buruk yang tidak ingin menjadi kenyataan di kehidupannya, tetapi penciptanya sendiri berkata lain.

Yana melambaikan tangan di depan wajah gadis yang baru saja dia sapa. "Teriysa?"

"Eh? Maaf, aku harus pergi. Permisi," ucap gadis itu sekenanya. Tidak ada maksud terlintas di pikirannya untuk mengacangi Yana yang selalu menyapanya.

Dia hanya terlalu takut jika diajak berbicara oleh Yana—entah karena terlalu jarang berkomunikasi dengan orang lain, atau karena dia mengtahui bahwa faktanya Yana sekelas dengan Nial.

Langkah kaki Neysia bergerak dengan cepat. Bahkan bisa dibilang, setengah berlari. Dia berjalan dengan kepala yang tertunduk sedikit, berharap kerumunan anak-anak Mosa tidak menyerangnya.

Memang, ketakutan selalu memenuhi perasaan gadis itu. Seolah mengambil alih dan mencap bahwa itu memang menjadi tempat kekuasaannya.

Gadis itu sudah menjalani kehidupannya seperti ini selama tiga tahun di Mosa. Belum lagi, tentang ibunya yang jarang di rumah dan sahabatnya yang meninggal.

Tiga tahun bukanlah jangka waktu yang dapat dibilang singkat untuk mengalami tekanan seperti ini.

Terlebih lagi, di setiap harinya.

╭⋟────────────────╮
  ✦✧ La Fragilité
╰────────────────⋞╯

Terima kasih telah membaca
La Fragilité!♡

BTW, NAMANYA TETEP NEYSIA YA! CUMA, EMG TOKOHNYA Adilta_ SI YANA ITU SUKA GONTA-GANTI NAMA. JANGAN DITIRU!

Sampai bertemu Hari Rabu, 3 Juli 2019 yap!💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai bertemu Hari Rabu, 3 Juli 2019 yap!💋

Tertanda,

Katapiraa

La FragilitéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang