Chapter 36 {Tia}

42 12 13
                                    

Suasana di kediaman Rifki sangat membingungkan, sebab dari tadi Rifki terus bergerak gelisah yang membuat Tia bingung sekaligus penasaran.

"Pa...! papa kenapa sih dari tadi resah banget kayak nya?" tanya Tia yang sudah sangat penasaran.

Rifki hanya melihat Tia sebentar lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Papa nggak mau cerita sama mama?"
"Ya udah kalau gitu mulai sekarang papa tidur di luar" ancam Tia.

"Eh jangan ma! iya iya papa cerita, tapi mama harus janji ya sama papa kalau mama nggak bakal kenpa napa" ucap Rifki.

"Kenapa harus janji sih pa, emangnya kenapa?" tanya tia yang tak mengerti maksud rifki.

"Tapi mama janji dulu" desak Rifki.

"Iya deh iya mama janji" kata Tia dengan muka sebal nya.

"Em--anu--itu--ehm" Rifki berbicara dengan gugup.

"Papa kenapa sih" geram Tia karena Rifki tak kunjung berbicara.

Rifki menarik napas dalam dalam lalu menghembuskan nya perlahan sebelum menceritakannya pada Tia.

"Jadi Lissa... em...Lissa eh..." ucapan Rifki terhenti karena ucapan Tia.

"Lissa? kenapa sama Lissa pa?" Tia tampak bingung sekaligus panik.

"Lissa ada di rumah sakit ma" ucap Rifki dengan cepat.

"Ya ampun pa, kirain kenapa, ya Lissa di rumah sakit mungkin lagi jenguk teman nya atau apa gitu" kata Tia.

"Bukan ma..." ucap Rifki yang sudah tak tahu lagi harus berkata apa pada Tia.

"Tapi Lissa yang masuk rumah sakit" Rifki menatap Tia dengan mata sendu.

"Papa kenapa sih, kecapekan? ngomong nya kok ngelindur sih" Tia terkekeh garing sambil menatap ke arah Rifki.

"Papa nggak ngelindur ma" ucap Rifki mencoba meyakinkan.

"Pa...sekarang mama mohon papa bilang kalau omongan papa tadi bohong" Tia mulai menunjukka  muka tak percayanya.

Rifki hanya menggeleng sambil menatap manik mata Tia dalam.

"Tapi kenapa Lissa bisa di rumah sakit pa?" tanya Tia lagi.

"Papa nggak bisa jelasin ma, tapi keadaan Lissa sekarang keritis" Rifki memelankan volume suaranya saat di akhir kalimat.

"Nggak nggak, itu nggak mungkin pa" Tia terlihat memegangi kepalanya sambil bersandar pada kursi yang membuat Rifki menghampiri nya.

"Ma...mama kan janji kalau mama nggak bakal kenapa napa" ucap Rifki sambil merangkul sang istri.

"Pa...mama mau ketemu Lissa sekrang pa" Tia memejamkan matanya dan mulai meneteskan air mata.

"Iya kita kesana, tapi mama harus tenang dulu ya, ini minum dulu" tutur Rifki sambil menyodorkan mimum ke arah mulut Tia dan langsung di minum oleh Tia.

"Udah ayo pa!" kata Tia yang sudah tidak sabaran.

"Tapi kita ganti baju dulu ya" Rifki mengusap kepala Tia dengan penuh kasih sayang.

"Kelamaan pa, udah lah ayo buruan" desak Tia yang sudah sangat tak sabar.

Akhirnya Rifki menuruti kemauan Tia dan setelahnya mereka langsung bergegas pergi ke rumah sakit.

***

Sesampainya di rumah sakit Tia langsung terburu buru memasuki rumah sakit yang membuat Rifki sedikit tertinggal di belakang.

CALISSA《COMPLETED✔》Where stories live. Discover now