chapter 13 {lissa why?}

66 26 2
                                    

pagi ini sinar matahari menembus tirai putih kamar lissa.lissa mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

"loh kok gue dikamar,perasaan semalem" lissa duduk dan mengingat kejadian semalam,ia ingat bahwa ia naik ke motor reno dan ya dia tidak ingat lagi.

"em jam berapa sih" lissa mengucek matanya dan melihat jam beker yang ada di atas nakas.

"WHAT" lissa terjolak dan langsung berdiri untuk bersiap siap.ia terkejut karena sekarang sudah jam 6.50 sedangkan dia belum bersiap siap untuk pergi ke sekolah.

lissa masuk ke kamar mandi,kali ini ia memilih untuk tidak mandi karena ia sudah sangat terlambat,lissa hanya mencuci muka dan menyikat giginya saja.

"hah nggak pa pa lah nggak mandi,lagian nggak keliatan juga kalo gue nggak mandi"
lissa menatap dirinya di kaca toilet sambil tersenyum.

setelah itu lissa keluar dari kamar mandi dan langsung memakai pakaian sekolahnya,tidak lupa ia juga menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya agar tidak ada orang yang mengetahui bahwa ia belum mandi.

kemudian lissa mengambil sepatu dan memaikainya,setelah selesai lissa menyusuri anak tangga untuk turun ke bawah.

lissa melihat orang tua nya sedang duduk di meja makan untuk sarapan.lissa pun langsung menghampirinya.

"mama gimana sih kok lissa nggak di bangunin kan lissa jadi telat" lissa berdiri di dekat meja makan.

"bukannya gitu,tadi mama udah mau bangunin kamu tapi liat muka kamu pucet gitu dan badan kamu juga panas banget ya jadi mama urungin deh niat mama buat bangunin kamu" ucap tia sambil mengoleskan roti dengan selai.

"emang pucet ya ma?" lissa bertanya dengan memegang wajahnya.

"lah emangnya kamu nggak bercermin,joba deh kamu pegang jidat kamu" tia meminum teh yang ada dihadapannya.

"eh iya ya ma,pantesan tadi rasanya berat banget buat bergerak" lissa memegang jidat nya dengan punggung tangannya.

"ya udah mendingan kamu nggak usah sekolah aja dulu,ntar biar papa ke sekolah kamu dan bilangin ke guru kamu kalo kamu sakit" rifki angkat bicara untuk memberi saran kepada lissa.

"iya sayang mending kamu istirahat aja dulu,ntar kalo kamu sekolah dan terjadi apa apa sama kamu gimana" tia membelai rambut putrinya halus.

"nggak deh ma pa, lissa sekolah aja soalnya hari ini ada ulangan matematika kan sayang kalo sampe dilewatin lissa" lissa menatap orangtuanya bergantian.

"ya udah mama nggak maksa,tapi inget ya kalo kamu nanti ngerasa pusing,izin aja sama gurunya buat tiduran di uks jangan dipaksain buat belajar" tia memasang wajah cemasnya.

"iya ma tenang aja nanti lissa pasti sembuh kok,ya udah yuk pa kita berangkat aku udah telat banget nih" lissa meminum susu yang dibuatkan oleh tia.

"kamu sarapan dulu lah ssa" tia menutup toples selai roti.

"nggak keburu ma nanti yang ada lissa telat" lissa menyalimi tia.

"nih bawa sandwicth aja tadi udah mama siapin makan di mobil ya,awas aja kalo sampe nggak dimakan" tia menyodorkan kotak makan biru ke lissa.

"em iya makasih ya ma ya, udah lissa berangkat ya ma assalamualaikum" lissa berjalan ke luar rumah dengan sedikit terburu buru.

"udah pa berangkat gih,entar anaknya marah marah lagi" tia sedikit terkekeh sambil menyalimi suaminya(rifki).

"iya,papa berangkat ya ma assalamualaikum" rifki mencium kening tia kemudin berjalan untuk menyusuli lissa.

"waalaikumsalam" tia menjawab sambil memandang punggung rifki yang semakin menjauh.

CALISSA《COMPLETED✔》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang