#47

681 104 2
                                    

Joy bangun dari tidurnya. Ia terdiam sejenak saat kembali mengingat kejadian kemarin malam. Joy pun mengambil teleponnya. Ia berharap mendapat panggilan masuk dari Jaehyun tapi tak ada. Joy kembeli menundukkan kepalanya lemas. Ia menghembuskan napas sedih. Joy pun bangkit dan membersihkan dirinya. Setelah itu ia pamit pada Ommanya untuk pergi sebentar. Hari ini Appa dan Jaemin sudah tidak ada dirumah. Appa sudah kembali berkerja dan Jaemin harus kuliah.

Joy, perempuan itu tidak tahu kemana langkah kakinya membawanya. Joy hanya ingin menenangkan pikirannya. Tanpa sadar langkah kaki Joy menuju ke rumah sakit yang baru ia kunjungi kemarin. Tempat dimana laki-laki yang amat ia cintai dirawat. Joy kembali terdiam di lobby rumah sakit. Setelah beberapa jam berdiam di lobby itu, Joy pun memutuskan untuk pergi. Joy selalu merasakan sesak jika kembali mengingat Jaehyun. Kejadian ini selalu terjadi hampir seminggu lebih. Joy akan bangun menuju ke rumah sakit tapi hanya di lobby dan kembali saat sore hari. Joy benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.
.
.
.
.

Jaehyun, laki-laki masih dalam masa pemulihan. Ia sangat berusaha keras supaya ia bisa pulang dengan cepat dan bertemu dengan Joy. Ia begitu merindukkan wanitanya itu. Awalnya Jaehyun selalu memakai kursi roda tapi akhir-akhir ini ia mulai memakai tongkat untuk membantunya berjalan dengan baik lagi. Hari ini Jaehyun kedatangam seseorang yang amat ia tak duga-duga.

"Raja Yoo JaeSuk datang" kata Pak Kim mempersilahkan Raja Yoo masuk.

"Selamat siang Jaehyun" sapa Raja Yoo Jaesuk sambil memberikan sebuah bingkisan pada Pak Kim.

Jaehyun tersenyum kecil membetulkan posisinya supaya bisa duduk dengan baik. Kemarin Pak Kim bilang jika masalah kerajaan selatan belum selesai di selesaikan. Raja Yoo ingin langsung berbicara dengan Jaehyun untuk jawabannya. Ia bahkan memaksa supaya bisa bertemu dengan Jaehyun. Akhirnya Raja Yoo pun datang langsung ke rumah sakit.

"Bagaimana keadaanmu???" Tanya Raja Yoo santai.

"Lebih baik..."balas Jaehyun sopan.

"Aku tidak tanya keadaan kesehatanmu...." kata Raja Yoo mengantungkan perkataannya. Jaehyun menatap kearah Raja Yoo bingung.

"Tapi hatimu??? Apa kau sudah menemukan jawabannya??" Tanya Raja Yoo lagi tersenyum kecil meledek Jaehyun.

Jaehyun terdiam sejenak.

"Apa sebegitu sulitnya mencari jawabannya sampai kau begini???" Tanya Raja Yoo lagi membuat Jaehyun tertawa kecil.

"Ayo ikut aku" ajak Raja Yoo.

"Kita mau kemana???" Tanya Jaehyun cepat.

"Cepat ambil tongkatmu sebelum langit semakin gelap" kata Raja Yoo lagi tak mempedulikan pertanyaan Jaehyun.

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka pun sampai disebuah taman yang begitu banyak pepohonan.

"Ayo turun" kata Raja Yoo.

Mereka pun turun dari mobil. Raja Yoo dan Jaehyun pun kembali berjalan.

"Sebenarnya kita mau kemana???" Tanya Jaehyun karena ia mulai merasa lelah diajak berjalan terus tanpa tujuan. Kakinya pun mulai sakit karena terus dipaksa jalan. Tangannya juga lelah memegang tongkat.

"Kau itu masih muda tapi sangat lambat... cepatlah kita akan terlambat" kata Raja Yoo mengejek Jaehyun.

Dengan terengah-engah, Jaehyun pun menaiki sebuah bukit tempat dimana Raja Yoo berdiri dan melihat sesuatu disana.

"Sapalahh.... ini Min Soori, dia adalah kebahagianku" kata Raja Yoo melihat lekat ke sebuah pohon besar yang digantung sebuah papan dengan nama Min Soori.

PRINCE ✅Where stories live. Discover now