#08

1K 126 1
                                    

Joy cukup terjekut dengan pengakuan Jaehyun. Ia kira Jaehyun memang laki-laki berhati batu yang tidak pernah ingin disalahkan. Sebisa mungkin Joy mengatur raut wajahnya.

"Untuk??" kata Joy mengetes sampai mana Jaehyun ingin menjatuhkan dirinya.

Jaehyun bingung harus menjawab apa. Ia terlalu takut untuk mengungkit semua kata-kata buruk yanga akan terus mempemalukannya seumur hidupnya. Melihat tingkah takut Jaehyun, Joy pun tidak tega langsung tertawa kecil.

"Apa yang lucu???" tanya Jaehyun bingung

"wajahmu lucu" kata Joy disela tawanya. 

Bukannya merasa tersindir, Jaehyun malah merasakan kesenangan. Ia senang jika Joy tertawa karenannya. Ia baru tahu satu hal bahwa ia suka melihat Joy tertawa.

"Sudahlah.... aku bukan orang pendendam" kata Joy seketika

"aku memang kesal dengan perkataanmu tapi aku juga salah.... aku akan lebih berusaha keras lagi untuk pengobatan kaki ayahmu.... aku tahu kau memarahiku pasti khwatir dengan keadaan ayahmu" kata Joy lagi membuat Jaehyun mengetahui Joy sudah mau memaafkannya.

"aku juga akan begitu jika aku menjadi dirimu" kata Joy tersenyum ramah.

Sekali lagi Jaehyun dibuat gila dengan senyum itu. Senyum itu seperti sebuah penyakit yang menyerang jantung orang setiap kali mengembang. 

"Arrasoo.... aku harus pergi" kata Joy kembali berjalan tapi langkahnya terhenti karena Jaehyun kembali menahannya.

"kau mau pergi???? kemana??? aku mau ikut" kata Jaehyun tak bisa menghentikan perkataannya. Terkutuklah mulutnya karena telah lancang 

Joy kembali tertawa kecil

"aku mau ke toilet.... toilet dikamarku kerannya rusak jadi air tak keluar.... kau mau ikut juga??" tanya Joy usil menggoda Jaehyun. Jaehyun pun langsung membisu. Wajahnya benar-benar tebakar malu. Bagaimana bisa ia sebodoh ini didepan Joy?

"aku pergi" kata Joy tanpa mendengar jawaban Jaehyun. Menurut Joy, Jaehyun sangat lucu jika sedang gugup itulah kenapa sampai sekarang ia belum bisa berhenti tertawa.

Jaehyun mengacak rambutnya malu. Harusnya ia pikirkan terlebih dahulu kata-kata yang mau ia keluarkan. sekarang ia benar-benar malu. Sudahlah yang jelas sekarang ia sudah berbaikan dengan Joy. Jaehyun pun tersadar akan sesuatu jika ia tak bisa bertengkar dengan Joy lebih dari 12 jam. Entahlah apa yang terjadi pada hatinya sekarang. Ia belum bisa memastikannya. Banyak hal lain yang menggangu pikirannya hingga sekarang ia tidak bisa merasakan perasaannya sendiri. Merasakan apa yang inginkan atau apa yang menjadi kebahagiannya.

Keesokan harinya setelah sarapan, para anggota keluarga berkumpul di ruang keluarga untuk membicarakan sesuatu. Joy yang merasa tak ada hubungannya sama sekali berjalan keluar dari ruang keluarga. Langkahnya terhenti saat seorang pelayan menyuruhnya kembali masuk.

"ini perintah Yang Mulia Ratu... dokter" kata Pelayan itu 

Joy pun menarik napas panjang. dia bukan anggota kelaurga kenapa ia harus ikut acara pertemuan yang membuatnya bosan dan bearkhir mengantuk saja. Joy pun terpaksa masuk dan duduk disebalah Eunwoo dan didepannya ada Yang Mulia Ratu dan Jaehyun lalu disebelah kanan ada Yang Mulia Raja.

"oke baiklahh... karena semua sudah berkumpul... aku akan memberitahu sesuatu bahwa minggu depan ada acara kerajaan di istana ini dan akan didatangi oleh anggota kerajaan lainnya..... Jadi persiapkan diri kalian.... mulai hari ini juga istana ini akan kedatangan tamu untuk mendekorasi istana....." Kata Yang Mulia Ratu.

"Eunwoo.... mungkin kau bisa mencari suasana lain untuk bisa fokus belajar.... belajarlah di lantai 3 disana pasti tenang" kata Yang Mulia Ratu pada putra bungsunya.

PRINCE ✅Where stories live. Discover now