#35

692 107 5
                                    

Joy, Perempuan itu berlari kembali ke kamarnya. Ia benar-benar tak sanggup lagi. Ia ingin pulang. Ia ingin pulang kerumahnya. Panggil Joy tak dijawab. Ia pun mengirimkan pesan suara.

"Changmin Oppa"

"Oppa... Jinjja mianhae.... aku tidak tahu harus mulai dari mana tapi mungkin aku akan segera pulang..... aku mau berhenti.... aku tidak bisa memberikan alasannya sekarang tapi aku janji akan segera menghubungi Oppa.... jadi suruh Seulgi cepat datang kemari.... aku mungkin akan pulang malam ini" kata Joy langsung terisak menutup teleponnya. Ia menangis sejadi-jadinya. Rasanya benar-benar terasa sangat sakit. Jaehyun benar-benar telah membuat seorang Joy menjadi wanita lemah.

Suara deringan telepon menyadarkan Joy dari tangisnya. Ia melihat sekilas nama penelpon itu. Itu ayahnya. Tanpa basa-basi Joy langsung mengangkatnya dan menangis keras.

"Appaaa.... Appaa...." kata Joy sedih.

"Tunggu disitu Appa akan datang"

Sambungan langsung terputus begitu saja. Joy membaringkan tubuhnya di lantai lalu memeluk kedua kakinya. Ia merasakan sakit hampir di seluruh tubuhnya. Ia lelah akan semua ini. Ia hanya perlu istirahat. Joy memejamkan matanya. Ia ingin tidur, ia ingin melupakan semuanya. Tapi waktu sudah hampir berlalu tiga jam tapi Joy tetap masih terjaga. Hari ini terasa begitu panjang. Ia bahkan membatalkan terapi hari ini dengan alasan ia sedang tidak enak badan.  Matahari mulai terbenam. Joy pun langsung membereskan baju-bajunya memasukkannya kedalam kopernya. Jika Ayahnya benar-benar datang, Sudah dipastikan Joy pasti akan minta pulang. Memang sudah tidak ada gunanya lagi ia berada disini. Disalah satu sisi Paman Chak Moon sudah dapat mengerakan kakinya. Tugasnya sudah selesai. Ia hanya perlu latihan beberapa kali lagi sehingga dapat berjalan seperti biasanya. Ia pun berdiri dan beranjak keluar. Sekarang ia ingin memberitahu Yang Mulia Ratu tentang pengunduran dirinya. Ya, ini sudah kontrak kerja dan Joy telah melanggarnya sebelum waktu batasnya berakhir bahkan Bossnya belum menanggapi permintaam Joy terbukti dari pesan Joy yang tak terbalaskan dari Changmin Oppa.

"Ya.... setidaknya Yang Mulia Ratu sudah tahu" kata Joy meyakinkan dirinya. Setelah selesai membereskan barang-barangnya. Joy bangkit berdiri dan keluar mencari Yang Mulia Ratu. Lebih baik bertemu Yang Mulia Ratu dan dicaci maki daripada bertemu Yang Mulia Raja yang sudah ia anggap Ayahnya sendiri Apalagi Jaehyun. Ia tidak sanggup melihat Jaehyun lagi. Lebih baik ia pergi dengan diam dan tenang.

Saat berjalan keluar Joy dikagetkan dengan suara teriakan Yang Mulia Raja. Joy pun langsung berlari menuju ke ruang tamu dan mendapati Yang Mulia Ratu yang membentak para pelayan didepannya.

"Bagaimana bisa kalian sebodoh ini" kata Yang Mulia Ratu kesal.

"Bahkan tak ada salah seorang pun dari kalian yang menyadari Eunwoo pergi" kata Yang Mulia Ratu sambil berteriak menahan amarah.

Eunwoo kabur?? Joy berguman tak yakin dengan perkataannya. Ia pun berjalan pergi menuju kamar Eunwoo memastikan sendiri. Dan benar saja, Kamar itu kosong dengan jendela terbuka dan kain yang disambung-sambung panjang terikat di ujung jendela yang jatuh hingga keluar.  Joy pun mengeluarkan teleponnya mencoba menelepon Eunwoo. Tapi sambungannya tak terhubung. Eunwoo mematikan teleponnya. Joy pun berjalan menggelingi kamar Eunwoo yang sedikit berantakan lalu mata Joy menangkap ke sebuah kertas yang bertumpuk diantara buku-buku Eunwoo. Tanpa basa-basi Joy mengambilnya dan membukanya.

Mom, aku akan pergi. Aku akan menghubungi jika semua sudah selesai. Maaf.
-
Eunwoo

Joy yang membacanya langsung terdiam membeku. Ia tidak percaya jika Eunwoo benar-benar nekat pergi. Joy seketika tersadar saat sebuah tangan mengambil paksa kertas yang Joy pengang. Itu Yang Mulia Ratu yang datang bersama Jaehyun dan beberapa pelayan.

PRINCE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang