Teletubbies

2.2K 113 2
                                    

Gavin tersenyum setelah membaca headline berita pagi ini. Meski berita itu sudah tersebar sejak dua minggu yang lalu tapi Gavin baru bisa membacanya sekarang karena ia sibuk menunggui Marsha didepan pintu kamar. Gavin tersenyum puas begitu rencana yang ia jalankan berjalan lancar. Meski terjadi kekacauan dengan dirinya dan Marsha, dan ini diluar rencananya.

Iya, kekacauan yang terjadi memang salah Gavin. ia menjalankan rencana tanpa memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Seperti kemungkinan Marsha melihatnya. Dan akhirnya kemungkinan itu terjadi, Marsha melihatnya dan membuat gadis itu ketakutan.

Sebenarnya yang terjadi adalah Gavin sedang 'bermain' dengan seorang gadis yang selalu menggodanya dan begitu terobsesi akan dirinya. Gadis itu Mila, mantan sekretarisnya dulu. Meski sudah dipecat dari kantor Gavin, tapi mantan sekretarisnya itu masih saja menggoda Gavin lewat pesan-pesan singkat yang selalu berakhir diblok Gavin. Tapi gadis itu tak mau menyerah, dan setiap hari Gavin menerima pesan-pesan yang menggoda Gavin bahkan berisi ancaman untuk menyakiti Marsha dari nomor baru. Tapi Gavin selalu mengabaikannya dan memblok nomor itu karena ia sudah tau pelakunya. Dan ia tak perlu takut untuk itu.

Dan tak jarang Mila mengikuti kemana pun Gavin pergi jika keluar rumah. Dan Gavin menyadari itu, tapi ia hanya membiarkannya. Lalu gadis itu akan mendekati Gavin ketika Marsha sedang tidak ada didekatnya.

Kesabaran Gavin akhirnya memuncak saat Mila meminta Ayahnya yang seorang anggota DPR untuk menjodohkan mereka. Meski Garendra sudah menolak keras, tapi ayah dan putrinya tidak jauh beda rupanya. Ayah Mila ikut terobsesi akan Gavin. Melihat kesuksesan Gavin dan kepopuleran Gavin dan keluarganya didunia bisnis membuat Ayah Mila tak ingin kehilangan calon menantu yang sempurna seperti Gavin.

Dan akhirnya Gavin menjalankan sebuah rencana, ia mengikuti permainan Mila dan Ayahnya. Gavin menerima undangan makan malam Ayah Mila dan membiarkan gadis itu menempel kepada Gavin.

Gavin sudah tau jika Ayah Mila memiliki beberapa rumah hasil sogokan sana sini dan juga rekening pribadi yang penuh hasil korupsinya. Dan Gavin perlu bukti untuk menjerat orangtua itu.

Gavin memanfaatkan Mila dengan budak cintanya. Kebodohan Mila yang selalu menganggap jika Gavin sudah terjatuh kepadanya. Maka dengan senang hati Mila membantu Gavin dan menjalankan semua yang Gavin perintahkan. Termasuk membongkar brangkas Ayahnya dan mengambil semua dokumen yang ada disana lalu menyerahkan kepada Gavin dengan sukarela.

Dan sore itu sepertinya kesialan bagi Gavin. Karena rencananya hanya ingin menyenangkan Mila sebelum gadis itu menderita esok. Tapi Marsha melihatnya dan kekacauan terjadi. Beruntung semua bukti sudah berada ditangan yang berwajib dan esok harinya penangkapan Ayah Mila menjadi berita hangat.

Seperti dugaan Gavin, Mila kabur dan bersembunyi disalah satu rumah milik Ayahnya. Tapi orang suruhan Gavin berhasil menemukannya dan menyeret gadis itu. Menyerahkannya kepada rentenir tempat Ayah Mila meminjam uang. Entah jadi apa Mila disana bukan urusan Gavin lagi. Gavin tak peduli, itulah akibat jika berani bermain dengan si bapak posesif itu.

"Sha, bangun sayang.." bisik Gavin ditelinga Marsha yang masih terlelap. Tetapi gadis itu malah semakin masuk kedalam dekapan hangat Gavin.

"ayo sarapan, bunda masak banyak loh.." lanjut Gavin berusaha membangunkan putri tidur itu. Dan berhasil, Marsha mengangkat kepalanya dan mengerjap mata pelan lalu tangan kanannya terangkat dan menggosok telinga kanannya sambil mengerucutkan bibirnya. Melihat itu membuat Gavin menggigit pipi dalamnya menahan pekikan karena pemandangan Marsha bangun tidur yang begitu menggemaskan

"Gavin?" suara Marsha begitu membuka matanya.

"Hm?" Gavin menjawab singkat karena masih sibuk menikmati wajah Marsha. Marsha menggeleng pelan lalu tersenyum setelahnya membuat Gavin juga ikut menarik bibirnya tersenyum.

Hei, nona absurd!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang