DIAKAH DO'AKU (Hafidzul Ahkam)

Tak Di Duga

Beli ketupat ditambah sate
Belinya sama air es
Kalau mau cepet update
Jan sider aje vote juga gaes

🤔.

.

Wkwkkw akward lah hiya

..

Author nomgol uhuy-- udah gak ujian lagi, udah lama nggak ng wattpad, bener-bener gak percaya yang membaca udah alkhamdulillah.. Kayaknya lupa ngevote nih:(

Author ingatin yah setwlah baca jangan lupa vote atau tinggalkan jejak:)

Salam manis author imut (plakk) oke comeback

..

.

Selamat membaca😊😊👋

.

'Pencuri?'

Looding otak mikir flashback (cek di part )

Masih nggak conect

Masih susah sinyal

1

2

3

"Hwaaaaaaa ciiit duk"teriakku yang langsung kejedok soalnya mobilngerem dadakan.

"Lo mau mati jan ajak-ajak gue kali"teriakorang jadi korban itu mencak-mencak.

"Eh maaf itu spontan "balasku sambil ngelus dada kaget tadi.

"Iyain "balasnya lalu melajukan mobilnya lagi.

"Jadi lo beneran RIYAN?"Teriakku langsung disumpel kertas sama orang yang nyetir itu.

---_---------__--_-_----_--~

Aliya pov*

Mobil melaju menembus riuhnya kota, aku jadi ngerasa bersalah udah beraikap seperti itu sama Ahkam. Bisa di bilang sih aku emang kenkanak-kanakan. Ini semua gara-gara bocah itu centil banget sih, siapa tadi namanya Cinta.

Aku duduk di mobil yamg gak sengaja hampir nabrk tadi. Tidak hanya duduk, tapi kesumpel sama kertas miliksi pemilik mobil. Kalau membicarakan dia, aku jadi inget seseorang di masalalu.

Heran terlebih heran, kenapa Mas Riyan ada di sini?. Eits aku bilang mas karena dia emang lebih tua daripada aku. Sudah caoek berdebat dengan diri seniri, ngk ada yamg jawab. Akuoun kembali menatap kaca depan mobil.

" Eh Aliya nama kamu Aliyakan bener?" Mas Riyan bertanya berusaha memcah keheningan. Mas Riyan tidak berbicar menghadapku melainkan tap fokus menyetir.

"Hmm" balasku singkat sambil menghela nafas. Mas Riyan kayaknya orang pintar, tapi kok goblok sih (Aliya gaje-,-).

"Kalau ditanya dibales lo punya mulutkan?!!" teriak Mas Riyan terlihat mulai kesal.