Sampai Nanti

1.1K 64 0
                                    

Aliya pov~~

Seperti biasa pagi datang dengan kicauan burung ikut bersahutan,aku tak mengerti burung dan ayam saja bangun lebih pagi dariku. Aku hanya bisa membayangkannya dengan keadaan siap untuk bangun,kududukan tubuhku diatas kamar tidur kucoba menghirup udara pagi dan mengeluarkan perlahan lewat mulut.

Hari ini aku ingin melewatkannya dengan damai,dengan perlahan aku berdiri dan mulai mengangkat tangan seperti berolahraga. Aku merasa ada yang salah iya ada yang salah,aku diam tanpa suara. Saat aku menengok dibelakangku...

"Whoaaaaaaaaaaaaa uhuk uhuk"aku berteriak dan memegangi dadaku dengan terbatuk-batuk,gimana enggak masak ada anak laki-laki masuk kekamar anak perempuan tanpa ketuk pintu.

"Ngapain fidz?kayak jelangkung aja, datang nggak assalamualaikum pulang juga nggak wassallamu'alaikum"ucap ku geram dengan dengan kejadian yang bikin jantungan itu.

Gimana enggak,bayangin pas lagi enak-enaknya bangun tidur dan membuka mata sedangkan masihdalam keadaan acakadul terus malah ada orang yang ngeliatin dari tadi. Yah bukannya gimana ya tapikan yang namanya perempuan dimanapun, imej nya mau ditaruh di kaki.

"Hehehe lagian aku tadi nungguin,udah ketuk-ketuk nggak ada yang nyaut sedikitpun. Aku lihat pintunya nggak dikunci jadi masuk aja,yah maaf kalau nggak sopan."Hafidz menundukkan kepalanya,tapi kok malah kayak aku yang ngerasa salah gini.

"Udah ah udah dimaafin lain kali jangan gitu,ntar aku ambil golok ke golok mau😒!!"balasku pura-pura ingin memukul.

"Ampun-ampun nggak lagi deh hehehe"jawabnya sambil cengengesan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Aku menyuruh Hafidz keluar dari kamar,karena aku mau ganti baju. Dan diapun keluar dari kamarku.

..

Setelah beberapa menit aku keluar kamar,kulihat nenek sedang menyiapkan sarapan. Aku berjalan dengan perlahan menuju nenek,ada sesuatu yang ganjal sepertinya.

"Pagi nek??"sapaku kepada nenek yang terlihat menyembunyikan sesuatu dibalik anggukan lemahnya,aku mengambil air putih di meja.

"Eh nek,Hafidz mana??masak tadi dia masuk ke kamarku nenek nggak nahan dia ya?"pertanyaan langsung kuberikan kepada nenek,nenek terlihat mencari sesuatu disakunya.

"Dek ini ada surat dari Hafidz"ucap nenek sembari memberikan sebuah amplop biru dengan tulisan.

"Hah kok dikasih ke nenek?masak jaman sekarang masih surat-suratan kayak mau kemana aja"ku ambil surat itu dan segera melengos ke ruang tamu mengecek apa Hafidz disana,hasil nya nihiltidak ada seorangpun.

Kubuka amplop cantik dengan gambar bunga kecil dipinggirnya,di depannya teryulis 'untuk Aliya sahabat terbaikku 😊'tentu emot senyum tak ketinggalan.

Assalamualaikum Aliya😆mungkin ini akan jadi agak membingungkan,tapi kamu maukan melakukannya.
Pertama-tama maaf aku langsung pergi,kamu akan tahu alasanku memberikan surat. Sekarang aku mau kamu melakukan petunjuk dalam setiap surat,sekali lagi aku berharap kamu mengerti.

DIAKAH DO'AKU (Hafidzul Ahkam)Where stories live. Discover now