Our Hero//33

332 39 0
                                    

"Wah, Alucard. Selamat datang" Franco menyambut kedatangan Alucard, Gusion, dan Lesley dengan gembiraーseperti biasa.

"Baik, paman. Aku ingin pesan makanan, mereka juga" Ucap Alucard seraya menunjuk ke arah Gusion dan Lesley diikuti anggukan mereka berdua. Zilong hanya tersenyum.

"Daging panggang?" Tanya Franco.

"Ya, saus lada hitam mungkin lezat" Ucap Alucard. Ia segera menyelesaikan pembayaran.

"Oh iya, tempo hari Miya datang ke sini" Ucap Franco.

"Miya? Apa dia makan?" Tanya Alucard. Ia merasa ini adalah pertanyaan yang bodoh.

"Hahaha, tentu saja. Ia bersama seorang laki laki yang bernama Yi. Apa kau kenal?"

"Tentu, dia guru panah Miya" Ucap Alucard. Franco mengangguk mengerti.

"Miya terlihat berantakan. Wajahnya tak seceria biasanya" Ucap Franco.

"Benarkah?" Ucap Alucard. Ia benar benar merasa bersalah sekarang.

"Iya, seperti sedang rindu seseorang. Ia berkali kali tak memerhatikanku saat berbicara" Ucap Franco.

"Begitu ya. Yasudah, kami berempat duduk dulu ya, paman. Terimakasih infonya" Ucap Alucard. Ia menarik Gusion dan Lesley untuk duduk diikuti Zilong.

"Ternyata gadis itu merindukanmu juga ya. Kupikir hanya kamu yang berantakan" Ucap Zilong seraya tertawa. Alucard menatap Zilong tak suka.

"Gadis? Siapa?" Ucap Lesley bingung.

"Gadis cantik, teman Alucard" Ucap Gusion santai. Lesley menatap Gusion dengan tajam.

Gusion hanya tertawa kecil melihat tingkah Lesley.

"Apa kau berniat untuk menemuinya dalam waktu dekat?" Tanya Zilong.

"Iya, mungkin setelah ini aku ingin berkunjung ke rumahnya" Ucap Alucard.

"Apa tidak berbahaya? Apa mau aku temani?" Tanya Zilong.

"Kau cukup diam di kendaraan nanti" Ucap Alucard.

"Bagaimana dengan kami?" Tanya Gusion.

"Kalian boleh ikut, atau pulang. Terserah saja" Ucap Alucard.

Tak lama, pesanan mereka datang. Alucard berusaha melupakan Miya sejenak dan memilih untuk fokus pada makanannya.

°°°
Saat ini, Miya ingin membeli buah untuk ayahnya yang baru saja bersikap baik. Ia pergi ke pasar dan membeli beberapa buah apel. Namun, ia seperti mengenali kendaraan yang terparkir tak jauh dari kedai favoritnya.

Miya berusaha mengingatnya. Dan, sejurus kemudian ia ingat bahwa kendaraan itu adalah kendaraan kerajaan Alucard.

Terlihat beberapa warga pasar yang menatap kendaraan tersebut dengan aneh. Mereka sibuk berbisik bisik sambil menunjuk kendaraan tersebut.

"Kenapa mereka berbisik seperti itu?" Tanya Miya pada seorang ibu penjual apel.

"Apa kau tak tau? Itu kendaraan kerajaan Land of Dawn" Ucap Ibu tersebut.

"Lalu..?" Ucap Miya menggantung. Ia benar benar bingung atas apa yang baru saja terjadi.

"Mereka kerajaan yang kejam. Pernah membunuh salah satu dari kita. Kita semua harus mengusirnya dari sini" Ucap Ibu tersebut.

"Kenapa harus mengusirnya? Mereka datang dengan damai" Ucap Miya membela.

"Nak, apa kau baru saja membelanya? Kau sudah gila?" Ucap Ibu itu kaget.

"Aku tidak membelanya. Aku hanya berusaha adil" Ucap Miya.

"Seluruh kaum Elf tak suka pada mereka. Lihat saja, sebentar lagi mereka akan kami usir dari sini" Ucap Ibu tersebut menggebu gebu. Miya meringis menatap Ibu itu.

"Um..kalau begitu aku pamit dulu, bu. Ingin membeli daging" Ucap Miya. Ia sebenarnya hanya ingin menghampiri Alucardーyang ia yakin sedang makan dagingーuntuk segera meninggalkan tempat ini sebelum keributan terjadi.

Ibu tersebut mengangguk dan kembali sibuk menata apelnya.

Miya setengah berlari menuju kedai tersebut dan membuka pintu terburu buru sehingga menimbulkan bunyi lonceng yang cukup keras.

"Aha, Miya!" Seru Franco.

"Halo, paman" Sapa Miya.

Alucard yang mendengar seruan Franco menatap ke arah pintu masuk dan menemukan sosok Miya disana.

"Miya?" Gumam Alucard. Ia lantas berdiri dan menghampiri Miya.

"Oh! Alucard. Kau harus meninggalkan tempat ini sekarang juga" Ucap Miya panik.

Alucard menatap Miya bingung. Apa Miya tak merindukannya?

"Kau kenapa? Terlihat sangat berantakan" Ucap Alucard. Ia merapikan rambut Miya yang berantakan.

Miya terdiam menerima perlakuan Alucard. Di sana, Zilong, Gusion, dan Lesley hanya menatap seraya tersenyum.

Our Hero [✔]Where stories live. Discover now