Our Hero //6

479 55 0
                                    

"Lesley itu--"

"I'm homee!!" Ucap Lesley dan pintu rumah segera terbuka.

"Oh hey sister! Haha. Aku baru saja menghidangkan kue buatanmu pada kak Alu" Ucap Harley yang terlihat sedikit kaget akan kehadiran kakaknya.

Alucard terlihat bingung dengan sikap Harley barusan. Ia penasaran apa yang akan Harley katakan.

"Wah kau ini, aku baru saja membeli kue yang lebih bagus untuk Alucard. Malah sudah kau suguhkan kue hancurku itu" Ucap Lesley tersenyum tak enak pada Alucard.

"Apa salahnya? Dia bilang biskuitmu enak kok" Ucap Harley.

Lesley memandang Alucard dengan pandangan berbinar, "Benarkah itu?" Ucapnya.

"Biskuitmu sangat enak. Aku suka" Ucap Alucard jujur. Lesley tersenyum puas mendengar jawaban Alucard.

"Terimakasih!!" Ucap Lesley senang.

"Sudahlah. Kapan kita latihan?" Ucap Alucard mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya. Ayo sini, kita ke tempat latihanku" Ucap Lesley. Lesley menaruh kue yang baru saja ia beli di meja ruang tamu dan bergegas menarik tangan Alucard. Ia menggiringnya ke lapangan luas, tempat ia berlatih senapan.

Sesampainya di lapangan, Alucard melihat seorang lelaki sebayanya yang sedang memainkan kedua pisau. 

'Keren sekali. Dia teman Lesley ya?' Pikir Alucard.

"Gusion!!" Ucap Lesley setengah berteriak.

"Oh? Hey, Lesley! Kemarilah" Ucap lelaki yang bernama Gusion itu.

"Wah wah, ternyata ini yang membuat Lesley memaksaku berlatih hari ini. Putra kerajaan Land of Dawn, Alucard. Senang bertemu denganmu" Ucap Gusion sambil mengulurkan tangannya.

Alucard menyambut uluran tangan Gusion, "senang bertemu denganmu juga, Gusion".

"Jadi, Lesley. Apa tujuanmu mengajakku kemari?" Ucap Gusion sambil melingkarkan tangan di pundak Lesley.

Alucard hanya memperhatikan gerakan Gusion yang terlihat sangat akrab dengan Lesley

'Apa mereka bersahabat?' Pikir Alucard heran.

"Aku ingin kau mengajari Alucard kemampuan pisaumu itu, paling tidak kenalkanlah terlebih dahulu. Karena kurasa, bakat yang ia miliki bukanlah di senapan" Ucap Lesley seraya melepas rangkulan tangan Gusion.

"Hmph..kau selalu saja menolak tiap aku mendekat kearahmu. Masih malu mengakui aku ya?" Ucap Gusion dengan ekspresi pura pura marah. Alucard memandangnya dengan pandangan aneh.

"Haha kau ini. Tidak kok, hanya saja Ada seorang putra raja disini. Bisakah kau bersikap normal sebentar saja?" Ucap Lesley.

"Hmm baiklah baiklah. Kalo begitu ayo, Alucard. Aku kenalkan dengan pisauku. Siapa tau kau tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut nanti" Ucap Gusion.

Alucard tidak memerhatikan apa yang Gusion ucapkan. Pikirannya terus berputar mengenai sikap Gusion dan Lesley yang terlihat aneh di matanya.

'Aku tidak sedang merasa cemburu kan? Untuk apa pula aku merasa begitu' Pikir Alucard. Ia segera menepis pikiran itu cepat cepat.

"Alucard?" Ucap Lesley menyadarkan Alucard dari lamunannya.

"Eh? Maaf, tadi kamu ngomong apa? Aku tidak fokus" Ucap Alucard jujur.

"Tadi Gusion bilang, ia ingin mengajarkanmu memakai pisau miliknya. Siapa tau kau menyukai senjata sejenis pisau" Ucap Lesley.

"Oh, baiklah, ayo" Ucap Alucard.

"Lesley, aku berlatih di sebelah sana ya, kau istirahat saja. Oke?" Ucap Gusion seraya mengacak acak rambut Lesley. Lesley menampilkan eskpresi kesalnya. Namun sesaat kemudian ia kembali tersenyum dan berkata "Iya. Selamat berlatih"

_______________

"Kau tau kan, pisau dan senapan adalah dua hal yang sangat berbeda. Cara menggunakannya pun jelas berbeda. Aku ini ahli memakai pisau, tapi aku tidak bisa menggunakan senapan. Nah, apa kau ingin mencoba menggunakan pisauku?" Ucap Gusion sesaat setelah mereka sampai di tempat latihan.

"Mau. Mohon bantuannya" Ucap Alucard.

"Jadi kau harus memegangnya seperti ini, dan memutar seperti ini. Ini adalah dasarnya" Ucap Gusion.

Alucard mulai mencoba menggunakan pisau itu dan ia merasa sedikit lebih mudah daripada menggunakan senapan.

Mereka berdua berlatih dengan santai. Gusion memberikan semua informasi tentang pisau dan Alucard mencernanya dengan baik.

Setelah satu jam mereka berlatih, mereka berdua merasa lelah dan sama sama duduk di pinggir lapangan.

Our Hero [✔]Onde histórias criam vida. Descubra agora