Our Hero//30

353 38 0
                                    

"Mau kemana kamu?" Ucap Estes saat Miya hendak membuka pintu.

"Berlatih" Ujar Miya pelan. Ia tentu masih merasa sedikit kesal dengan ucapan ayahnya kemarin. Tapi, ia juga terus berpikir alasan mengapa ayahnya bicara seperti itu.

"Jangan menemui laki laki kerajaan itu" Ucap Estes tegas.

"Apa peduli ayah? Selama ini ayah bahkan menolak kuajak bicara. Tapi, setelah aku menemukan seseorang yang membuatku senang, ayah ingin aku menjauhinya? Apa ayah senang melihat kesedihanku?" Ucap Miya lirih.

Estes menatap Miya dengan pandangan kesal, namun hatinya menyesal.

"Ayah hanya mengingatkanmu, Miya. Dia bukanlah laki laki yang baik untuk kita. Ayah tak mau kamu menjadi bahan bicaraan masyarakat Elf bila kamu memiliki hubungan dengan Land of Dawn" Ucap Estes.

"Memangnya kenapa? Apa salah aku berhubungan dengannya?" Ucap Miya.

"Sangat salah. Kau bahkan akan mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari masyarakat nantinya" Ucap Estes yakin. Miya menatap Estes dengan pandangan tajam. Ia benar benar tak suka ayahnya berkata begituーseakan akan Alucard adalah pembawa sial.

"Berhenti bicara begitu, ayah. Aku berangkat dulu" Ucap Miya kemudian bergegas keluar dari rumahnya, mengabaikan Estes yang terus memanggil namanya.

°°°
"Hmm begitu ya" Ucap YSS setelah mendengar cerita Miya.

"Aku merasa ada sesuatu sebelumnya" Ucap Miya seraya menatap langit.

"Maksudnya?" Tanya YSS

"Iya, aku merasa ada sejarah sebelumnya yang membuat ayah berkata begitu. Aku harus mencari tahu" Ucap Miya.

"Bagaimana caranya? Selama ini tidak ada satupun masyarakat Elf yang mengungkit tentang perselisihan kerajaan yang pernah terjadi" Ucap YSS.

"Tugasmu adalah membantuku, mau kan?" Tanya Miya dengan pandangan memohon. YSS menghela napas. Ia tau ini akan menjadi misi yang panjangーdan bisa saja menyakiti seseorang nantinya.

"Iya, aku akan membantumu" Ucap YSS. Miya tersenyum senang mendengarnya. Ia berterimakasih pada guru yang sangat ia sayangi itu.

"Apa kita akan mulai mencaritahu sekarang?" Tanya Miya antusias.

"Aku lapar, mari makan daging" Ucap YSS.

"Makan? Bukankahー"

"Kita tidak akan bisa berpikir jernih bila perut lapar, Miya. Ayo, aku yang bayar" Ucap YSS. Miya tertawa kemudian mengangguk. Tentu saja ia tak bisa menolak daging yang lezat itu. Terlebih, ini gratis.

Sesampainya di kedai, Miya memesan seperti biasanya dan duduk di dekat meja pemesananーkarna restoran sudah penuh.

"Aku bingung, Alucard masih terlalu misterius untukku. Bagaimana bisa aku mencari sejarahnya?" Ucap Miya terdengar frustasi.

"Sabar, Miya. Kita pasti akan menemukan jalannya. Sekarang, nikmatilah dulu waktu santai kita" Ucap YSS. Miya mendesah pelan dan mengangguk lesu.

"Maaf, aku tak sengaja mendengar percakapan kalian. Apa kalian sedang mencaritahu sebuah kisah sejarah?" Tanya seorang pelayan.

"Iya, benar. Ada apa ya?" Tanya YSS.

"Paman Franco adalah ahli sejarah di samping topi koki yang ia gunakan sekarang. Kalian mungkin bisa bertanya padanya" Ucap sang pelayanーia menaruh pesanan Miya dan kembali melayani pelanggan lain.

Miya menatap YSS, menunggu tanggapannya.

"Kita coba saja nanti, waktu restoran sedang sepi" Ujar YSS. Miya mengangguk dan mulai memakan dagingnya.

Setelah menunggu sekitar satu jam lamanya, restoran akhirnya sepi. Miya menghampiri Franco yang sedang menghitung jumlah pemasukan.

"Permisi, paman" Ucap Miya. Franco mendongakkan kepala dan tersenyum menemukan Miya di sana.

"Ada apa, Miya? Apa kau ingin pesan lagi?" Tanya Franco ramah. Miya menggeleng seraya tersenyum.

"Aku..ingin bicara denganmu, apakah bisa?" Tanya Miya.

"Bukankah sekarang kau sedang berbicara?" Tanya Franco. Miya merasa bingung harus berkata apa, namun ia kembali tersenyum.

"Maksudku, ini penting. Aku ingin bicara serius di meja sana" Ucap Miya.  Franco menatap Miya bingung kemudian mengangguk. Ia berdiri dan menghampiri meja yang Miya maksud.

"Yo," Ucap Franco pada YSS.

"Halo, paman. Terimakasih sudah mau menuruti perkataan Miya" Ucap YSS tersenyum.

"Miya anak yang baik, jadi tidak masalah" Ucap Franco.Miya yang mendengar ucapan tersebut hanya tertawa kecil.

Our Hero [✔]Where stories live. Discover now