Our Hero //10

483 53 1
                                    

Pic : @aluyaforlife

"Pagi, Alucard" Sapa Lesley saat Alucard sedang duduk santai di bangku taman kerajaan sambil membaca sebuah buku

"Pagi" Ujar Alucard kemudian kembali terfokus pada bukunya.

"Kita latihan hari ini kan?" Tanya Lesley memastikan.

Alucard menutup buku yang ia baca dan menatap Lesley. Ia masih menimbang nimbang ingin latihan atau tidak. Jujur saja, Alucard masih merasa lelah karena semalam ia tidur terlalu ralut malam.

"Sejujurnya aku masih lelah, tapi karena kau sudah terlanjur sampai, ayo kita latihan" Ujar Alucard.

"Kau kurang tidur ya? Sepertinya matamu agak terlihat mengantuk" Ucap Lesley. Alucard hanya mengangguk.

"Kalau begitu, kita libur saja dulu" Ucap Lesley.

"Tapi kau kan sudah terlanjur sampai sini" Ujar Alucard.

"Tidak masalah, aku temani kamu saja disini. Siapa tau kau butuh teman" Ucap Lesley.

"Apa kau bilang tadi?" Tanya Alucard heran setelah mendengar ucapan Lesley barusan. Ia memastikannya bahwa itu bukan kesalahan pendengarannya.

"Aku temani kamu saja. Ada yang salah dari perkataanku?" Tanya Lesley dengan santai.

Alucard menghela napasnya. Gadis ini memang sama sekali tidak peka. Kalau ia terus terusan bersikap manis seperti ini, maka Alucard akan semakin menyukai dirinya. Dan Alucard sangat tidak menginginkan hal itu terjadi.

"Maaf Lesley, aku ingin tidur lagi saja" Ucap Alucard kemudian menutup bukunya.

"Begitu? Yasudah, aku pulang saja" Ucap Lesley.

Alucard kembali menghela napasnya, kali ini ia membuang napasnya dengan kasar.

"Baiklah. Terserah kau saja" Ucap Alucard kemudian kembali membuka bukunya.

"Gusion cerita tentang kamu" Ucap Lesley.

Alucard tidak menanggapi ucapan Lesley. Ia tetap terfokus pada bukunya.

"Katanya, kau menyukaiku. Benar begitu?" Tanya Lesley. Pertanyaannya sukses membuat Alucard kaget dan spontan menatap Lesley dengan pandangan terbelalak.

"Kau ini ngomong apa sih?!" Ucap Alucard. Nada bicaranya sedikit meninggi karena efek kaget.

"Hahaha, aku tidak masalah dengan perasaanmu kok. Kamu tenang saja" Ucap Lesley sembari tertawa lepas.

"Mana mungkin aku begitu? Gusion hanya pandai mengarang cerita" Ucap Alucard.

"Iya, aku tau sekarang kau sudah tidak begitu. Aku lega mendengarnya" Ucap Lesley.

Alucard kembali bersikap normal dan menatap Lesley.

"Iya, dulu memang begitu. Maafkan aku ya, sudah mempunyai perasaan tanpa tau kau sudah memiliki Gusion" Ucap Alucard.

"Kenapa minta maaf? Santai saja, okay?" Ucap Lesley.

"Okay" Ucap Alucard.

"Lain kali kita latihan bersama Gusion lagi ya" Ujar Lesley. Alucard hanya mengangguk.

Pagi itu, mereka terus mengobrol dengan santai seputar kehidupan mereka masing masing. Alucard yang tertarik dengan pembicaraan Lesley menerlantarkan buku yang tadinya sedang ia baca. Baginya, cerita yang dipaparkan gadis di sampingnya ini jauh lebih menarik dari sekedar cerita fiksi novelnya.

_________________

Di kota sebelah, tepatnya kota yang didiami kaum Elf, Miya sedang asyik melatih keahlian panahnya. Gurunya, Yi Sun Shin yang kerap dipanggil dengan YSS sedang memberi arahan pada Miya.

"Kuncinya, kau harus fokus dan yakin bahwa kau bisa mengatasi semua masalah yang kau hadapi" Ucap YSS.

"Siap, guru" Ucap Miya kemudian menatap targetnya dengan fokus. Kemudian ia mulai melontarkan panahnya dan dari beberapa panah yang ia lontarkan, tidak ada satupun anak panah yang meleset dari target.

YSS tersenyum puas.

"Bagus sekali, kemampuanmu semakin hari semakin matang rupanya" Ucap YSS.

"Wah, terimakasih" Ucap Miya senang mendengar pujian gurunya.

"Bolehkah aku istirahat sebentar? Aku merasa sedikit lelah" Ucap Miya.

"Boleh, sini duduk" Ucap YSS seraya menepuk nepuk kursi taman.

Miya segera menduduki kursi tersebut dan meminum airnya. Setelahnya, ia menatap lurus ke depan sambil tersenyum.

"Ada apa?" Ucap YSS, ia melihat Miya lebih banyak tersenyum hari ini, tidak seperti biasanya.

"Hm? Tidak ada kok" Ucap Miya tanpa menengok kearah sang guru.

"Seperti jatuh cinta" Ucap YSS seraya menggeleng gelengkan kepalanya.

"Memangnya kelihatan begitu?" Tanya Miya, kali ini ia menatap gurunya.

"Iya" Ucap YSS.

Our Hero [✔]Where stories live. Discover now