49. Seperti Pelangi

76 10 0
                                    

Hadirmu seperti pelangi, indah tak tergapai, yang hanya bisa ku nikmati, hingga tiba saatnya pergi.

♡♡♡

Bagiku, dia itu seperti pelangi.

Dia adalah warna yang datang di tengah kelam dan datarnya kehidupanku.

Dia anugerah.

Aku tidak bisa tidak bersyukur dengan kedatangannya di hidupku, juga memberi warna pada hari-hariku.

Dulu, rasanya begitu menyenangkan bersamanya. Terasa tenang dan terasa benar. Walaupun sebenarnya dari awal apa yang terjadi di antara kami adalah sebuah kesalahan.

Tapi aku tidak pernah menyesal bisa mengenalnya.

Aku masih merasa beruntung.

Ia terlalu berharga bagiku.

Tapi ada satu hal yang tidak kusadari, kalau pelangi datangnya hanya sementara. Ia tidak abadi.

Meski memberi bahagia, tapi ia juga meninggalkan kekosongan ketika ia pergi.

Sekarang aku mengerti. Kalau ia bukan batu, ia adalah pelangi.

Ia yang datang hanya sesaat lalu pergi.

Ia yang hanya bisa ku nikmati tanpa bisa ku miliki.

Rasanya memang menyakitkan.

Tapi tak apa, seiring berjalannya waktu aku juga akan terbiasa tanpanya.

Karena bukankah patah hati adalah hal yang biasa?

Meski kini aku harus melangkah sendirian, tidak apa. Meski tertatih, tidak masalah.

Kelak, aku akan bisa berdiri dengan kedua kakiku sendiri nanti.

Untukmu, maaf sudah membuatmu kesulitan. Sudah membuatmu dalam situasi yang merepotkan.

Aku sungguh minta maaf.

Ada seseorang yang berkata padaku, kalau laki-laki tidak menyukai perempuan yang terlalu bergantung padanya.

Barangkali aku terlalu banyak bergantung dan merepotkanmu, makanya kamu pergi meninggalkanku.

Karena itu aku minta maaf.

Aku tidak bermaksud untuk membuatmu susah.

Aku hanya belum bisa berdiri dengan kedua kakiku sendiri.

Maaf.

Maaf.

Maaf karena kamu harus dicintai oleh perempuan sok puitis ini.

♡♡♡

52 Reasons Why I Love You Where stories live. Discover now