47. Tidak Percaya Diri

57 10 0
                                    

Kepergianmu dari hidupku, membuatku berpikir, bahwa aku memang tidak pernah pantas untuk bahagia.

♡♡♡

Aku mengikuti seminar karya tulis ilmiah yang diadakan oleh salah satu sekolah favorit di daerahku.

Acaranya menyenangkan. Ada begitu banyak ilmu yang kudapat dari sana.

Tapi, ada juga hal yang kurang mengenakkan. Seperti, kesulitan mendapat teman mengobrol misalnya?

Aku memang anak yang tidak bisa memulai pembicaraan terlebih dahulu, kalaupun bisa itu karena aku sudah mengenal dekat orang tersebut.

Lalu tadi, saat aku mengikuti seminar tersebut untuk mewakili sekolahku, aku langsung merasa 'kecil'. Tidak ada orang yang mengajakku mengobrol, padahal ada banyak orang yang saling berkenalan di sana.

Aku langsung tidak percaya diri.

Aku sadar, aku jauh dari kata perempuan cantik. Ekspresi yang paling sering kutampilkan pun hanya datar saja.

Sampai aku memberanikan diri untuk mengajak seseorang mengobrol di sebelahku pun, ia masih saja tak acuh padaku. Malahan, ia mengajak mengobrol seseorang yang ada di sebelahnya lagi.

Sebutlah aku baperan atau apa. Aku sama sekali tidak peduli.

Dan lagi pula, astaga, Sya. Bukankah kamu sudah terbiasa menerima penolakan?

Ya, penolakan yang datang bertubi.

Jadi kenapa aku harus sedih?

Aku datang  ke sini 'kan, hanya untuk mewakili sekolahku saja, bukan untuk mencari teman.

Begitu akhirnya caraku menghibur diriku sendiri.

Menyedihkan memang. Tapi tak apa, aku baik-baik saja.

Penolakan kali ini pun membuatku kembali berpikir, mungkinkah ia pergi dari hidupku karena aku tak cukup pantas untuk berdiri di sampingnya? Kalau aku tak cukup berharga untuk bisa ia pertahankan.

Kenyataan-kenyataan menyakitkan datang bertubi seakan menamparku telak.

Rasanya benar-benar menyakitkan. Sungguh.

♡♡♡

52 Reasons Why I Love You Where stories live. Discover now