42. Seperti Rumah

66 8 0
                                    

A relationship is like a house. When a lightbulb burns out, you don't go and buy a new house, you fix the lightbulb.

- Anonym.

♡♡♡

Aku pernah mendengar kutipan seperti ini, "hubungan itu seperti rumah. Kalo ada lampu yang mati, kamu gak bakal pergi dan beli rumah baru. Tapi memperbaikinya."

Iya, memperbaiki.

Dan tebak kutipan itu ku dapat dari mana?

Dari dia. Saat dia membuat sebuah status di kontak Whatsapp-nya.

Kurasa ia mengerti benar hal itu, makanya ia membagikan quotes seperti itu. Tapi mengapa nyatanya ia tak melakukannya padaku? Kenapa ia tidak mengerti?

Kenapa ia malah menjauhiku?

Bukankah terdengar lucu?

Sebenarnya apa yang terjadi di antara kami?

Aku tidak mengerti.

Rasanya, yang ku lakukan selama ini tak berguna dan sebuah kesalahan.

Aku tidak menyesal telah bertemu dengannya, aku juga tidak menyesal menghabiskan sedikit dari masa hidupku untuk mengenal dan mencintainya. Sama sekali tidak.

Hanya saja, aku terlalu kecewa sampai tak bisa lagi berkata apa-apa.

Bukan aku berhenti mencintainya, aku hanya sadar diri.

Kalau aku bukan apa yang dia mau. Tidak ada yang bisa dibanggakan dariku, dan aku pun tidak cukup berharga untuk dipertahankan.

Andai aku bisa memutar balik waktu, aku akan memperbaiki semuanya.

Bisakah aku diberi kesempatan lagi?

Meski berulang kali aku berharap diberi kesempatan, pada nyatanya kesempatan itu tak pernah datang padaku.

Dari awal, ini memang sebuah kesalahan.

Harusnya aku tidak perlu menumpuk terlalu banyak harapan hingga akhirnya tak jatuh terlalu dalam.

Harusnya aku tidak semudah itu mengukir namanya di hatiku.

Harusnya yang kulakukan dulu hanyalah cukup menjadi penggemar rahasianya saja.

Ya, harusnya.

♡♡♡

52 Reasons Why I Love You Where stories live. Discover now