02

1.5K 203 10
                                    

Nyata atau ngga sekarang Chaewon lagi pura-pura berani didepan kakak-kakak ini. Si kakak ini malah memasukkan bola basketnya ke dalam ring. Chaewonnya dicuekkin. Chaewon mendengus ia memanyunkan bibirnya dan hendak kembali ke tempat teman-temannya namun suara kakak itu membuatnya berhenti.

"Ayo aja sih." Chaewon mematung. Yang tadinya ia akan membalikkan tubuhnya, sekarang malah diam di tempat dan menatap si kakak dengan tatapan tidak percaya. "Jadi kita jadian, nih?"

"Yaiyalah, kak. Kan gue nembak, terus lo bilang ayo ya berarti jadian lah.." ujar Chaewon polos yang mengundang gelak tawa laki-laki di hadapannya.

"Yaudah, eh dek." Chaewon menengadah. Kakak ini tidak begitu tinggi, tapi kalo dibandingin sama Chaewon tetep aja tinggian kakaknya. "Bisa tolong ambilin minum gue di tas yang ada di sana ngga? Gue mau ambil bola tuh gelinding masuk ke kelas 10."

"Apa sih yang ngga buat lo kak.." ujar Chaewon yang niatnya hanya bercanda malah kembali menarik kekehan pria itu keluar. Si kakak mengacak pelan rambut Chaewon dan pergi mengambil bolanya. Sedangkan Chaewon mengambil botol minum yang ada di dalam tas kakak itu.

"Nih, kak." ujar Chaewon sambil menyodorkan botol minumnya.

"Makasih ya.."

"Sama-sama, kak.." Chaewon mengangguk membuat kakak itu gemas sendiri dengan tingkahnya. "Anu- kak gue balik ke temen-temen gue dulu ya? Ntar ketemu lagi, dahhh.."

"Iyaa.." Ka- Changbin tersenyum dan membalas lambaian tangan Chaewon.

Iya, itu dia Changbin cowo yang tadi Chaewon tembak. Percaya ngga? Chaewon bisa nembak dan diterima sama Changbin? Katanya sih tiap hari kerjaannya masuk BK, kalo belum masuk BK ada yang kurang gitu hidupnya. Ada aja alasannya, belum ngerjain PR lah, mabal, makan pas KBM, atau pergi ke kantin pas KBM. Kaya sekarang, dia lagi main basket padahal pelajaran di kelasnya itu Bahasa Inggris. Emang ngga bener.

Tapi begitulah kehidupan seorang Seo Changbin ini. Dia ngga punya teman, karena semuanya takut sama dia. Takut terjerumus lah, takut dihajar, takut dijadiin temen masuk BK. Buat yang takut dihajar itu, ngga sepenuhnya pengecut kok. Ya, coba aja liat sendiri gimana ototnya kakak Changbin ini..

"Apa liat-liat? Gue udah jalanin dare, kan?" Tanya Chaewon yang sadar saat teman-temannya ini menatapnya dengan padangan heran.

"Kok, lo ngga takut sih Won?"

"Apa sih yang gue takutin, elah?" Chaewon duduk dan merebut ponselnya yang sedari tadi dipegang oleh Xiyeon.

"Kak Changbin. Dia itu kak Changbin, Won. Yang sering keluar masuk BK."

"Terus?"

"Lo ngga takut? Dia kan serem banget.."

"Ngaco lo. Baik-baik aja tuh gue ngga ada yang bonyok malah."

"Sumpah terus lo tadi gimana?"

"Ya ngga gimana-gimana.."

"Ditolak?"

"Ya jadian lah gue!"

"HAH?!" teriak Xiyeon, Chaeyeon yang Seoyeon serempak.

Kaget lah mereka, kok bisa-bisanya ini anak sepolos dan seapatis Chaewon dapet cowo modelan Changbin yang kenakalannya di luar kendali. Apalagi jadiannya gara-gara permainan konyol ToD kaya gini. Ini si Chaewon yang mengkhayal atau Chaewon yang sengaja ngebohongin mereka?

"Ha-ha-ha." Seoyeon tertawa getir. "Lucu juga lawakan lo."

"Jadi lo ngira gue ngelawak nih?"

"Ya lo pikir aja, mana mau kak Changbin sama modelan kaya lo gini Won?" Xiyeon menyetujui perkataan Seoyeon. Chaewon mengangguk.

"Ngga cocok banget deh kayanya.."

"Seterah sih.."

[1] Truth or Dare ✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu