🔱 Part 2 : Back Yard

Start from the beginning
                                    

Ia percaya putra-putranya akan menjaga adik perempuannya dengan sangat baik.

"Hati-hati Ma! Pa!" teriak ketujuh pria di sana sambil melambai pada mobil yang perlahan menjauh dari pekarangan mansion.

Dan jangan lupakan di sini masih ada Lala yang meronta dan sesenggukan seolah ia ditinggalkan jauh untuk waktu yang lama. Merafalkan dalam hati bahwa ia akan terus terkurung dan terjebak bersama tujuh pria tampan yang sayangnya adalah abangnya sendiri.

"Ayo semua masuk." Seokjin berbalik untuk masuk sambil membawa adiknya tersebut.
Sontak yang lainnya pun turut mengikuti kemanapun Seokjin pergi layaknya anak ayam yang mengikuti induknya. Bernyayi-nyari riang dengan suara yang jenaka demi membuat adiknya berhenti menangis.

---

Sekitar pukul 9 pagi waktu setempat, Jimin menggandeng tangan adiknya keluar dari lift. Berjalan menuju ruang bersantai yang di mana letaknya bersebelahan dengan kolam renang indoor berukuran sedang. Di tempat itu pula semua saudaranya tengah berkumpul. Entah itu hanya duduk sambil berbincang ringan, ngemil, menonton atau bermain playstation sekalipun.

Jadi, setelah acara drama menangis, Jimin segera menemani adiknya itu ke kamar dan menunggunya mandi. Mendandani tubuh Lala dengan pakaian yang ia pilih di closet room. Simpel saja si-- hanya menggunakan jumpsuit jeans pendek dengan baju lengan panjang dan tentunya bermerk. Pokoknya Jimin itu sangat bisa diandalkan jika dalam urusan mengurus adiknya.

"Nah gini kan cantik-- wangi, sini duduk sama Abang."

Lala melangkah mendekati Namjoon yang duduk di karpet bulu, ikut duduk di sebelah Namjoon dan mengusel manja di dadanya. Yang dipeluk hanya terkekeh gemas melihat tingkah adiknya dan beringsut membalas memeluknya erat dan mencium puncak rambutnya berkali-kali.

"Heumh, kamu ganti shampoo dek?" tanya Namjoon ketika ia mencium bau berbeda dari rambut tergerai panjang adiknya.

"Jimin yang suruh Bang. Rambut Adek kan sekarang jadi sedikit berminyak, jadi tadi Jimin minta shampoo yang lain sama satu pelayan," jawab Jimin yang kini sudah duduk bergabung bersama Taehyung yang tengah bermain PS dengan Jungkook.

"Nanti kita ke salon yah dek?" ajak Seokjin, "rambut kamu perlu dikasih vitamin sama perawatan biar sehat," lanjutnya.

"Gak mau."

"Gak bakal dipotong kok dek-- janji, cuman perawatan doang biar rambut kamu sehat, okey?" bujuk Seokjin lagi.

"Yaudah deh," pasrah Lala yang merasa jika terus menolak pun akan percuma.

Setelahnya mereka sibuk kembali dengan kegiatan masing-masing. Jimin, Taehyung dan Jungkook yang bergantian bermain PS, Yoongi yang duduk di sofa single sembari memantau perusahaannya di laptop, lalu ada Seokjin yang mengobrol dengan Hoseok mengenai banyak hal dan terakhir Namjoon yang bertanya ini dan itu untuk membuat suasana hati adiknya kembali membaik.

"Argh bosen, Jungkook udahan ajah!" kesal Jungkook sambil menyerahkan stick game pada Jimin dan berjalan mendekati Lala yang sedang tertawa bersama Namjoon sambil menonton televisi.

"Abang~"

Namjoon maupun Lala menengok, "Apa?" tanya Namjoon lembut ketika Jungkook memanggilnya dengan nada merengek.

"Mau handphone, mau main." Jungkook mengulurkan tangannya dengan tatapan memohon dan memelas andalannya.

"Nggak ada."

Namjoon menggeleng kemudian kembali menonton sambil merangkul tubuh Lala. Mencoba acuh pada rengekan Jungkook.

"Abang-- ayo kembaliin, janji deh gak bakal tidur malem lagi ya ya ya?" bujuk Jungkook dengan tubuh yang sedikit meloncat-loncat di tempatnya berdiri.

KIM FAMILY [REPUBLISH]Where stories live. Discover now