🔱 Part 2 : Back Yard

20.1K 1.3K 57
                                    

*Please vote and comment first*
Dont be siders!

*Please vote and comment first*Dont be siders!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Enjoy Your Journey~

--🍀🍀🍀--

Alasan kenapa mereka bermalas-malasan dan tidak pergi dengan kesibukan seperti biasanya, sebab hari ini adalah hari minggu. Hari di mana semua aktivitas direhatkan sejenak dan dipergunakan untuk bersantai di rumah. Tapi, sepertinya itu tidak berlaku bagi Stefan yang menjabat sebagai seorang pimpinan dari sebuah perusahaan besar.

Pasalnya, selepas sarapan dan berbincang sedikit di ruang keluarga, Stefan mendapat telefon dari sang sekretaris jika salah satu kolega bisnisnya dari Jepang tiba-tiba saja datang secara mendadak. Meminta Stefan untuk bertemu secara langsung karena ada sesuatu yang sangat penting yang harus mereka bicarakan. Stefan tentu saja merasa sangat kesal karena waktunya terganggu, namun di satu sisi juga tidak bisa menolak.

Dan pasangan hidup matinya Alice, terpaksa ikut menemani sang suami pergi menemui koleganya. Selain akan membahas tentang kerja sama perusahaan, mereka juga akan mengikuti makan siang bersama di antara kedua belah pihak. Alice bisa saja tidak ikut dan tetap di mansion, tapi jika dipikir-pikir kasihan juga jika suaminya hanya seorang diri tanpa pasangan.

Tapi jangan mengira jika semuanya akan baik-baik saja dan berjalan lancar.

Lala, putri bungsunya menangis minta ikut dalam keadaan masih memakai piyama dan ingatkan juga jika gadis itu belum mandi. Awalnya Stefan tidak mempermasalahkan jika anak perempuannya itu ikut dalam keadaan tidak mandi sekalipun. Putrinya itu akan selalu cantik di matanya dengan kondisi apapun.

Namun di sini masalahnya ada pada ketujuh putranya. Mereka melarang Lala untuk ikut sebab sifat possessive mereka tiba-tiba saja muncul. Dengan alasan rumah akan sepi dan tubuh adiknya bau sebab belum mandi jadi pertimbangan bagi mereka, yang nyatanya itu hanyalah akal-akalan saja.

"Sama Abang dulu yah sayang? Mama janji pulang cepet. Sekalian deh pulangnya beliin boba buat Adek oke?" Alice terus membujuk Lala yang meremat ujung dressnya seakan melarangnya pergi.

Namun Lala menggeleng kuat dan tambah histeris ketika tubuhnya diangkat Seokjin. Sudah dipastikan jika sifat manja dan rewel Lala kumat dan tidak bisa diganggu gugat.

"Mama nggak usah khawatir, kan ada kita di sini," ucap Seokjin seakan meyakinkan sang Mama yang tampak ragu untuk pergi.

"Adek aman kok Ma, paling bentar lagi juga berhenti nangis karena capek." Hoseok ikut berujar sambil menghapus air mata di wajah basah adiknya.

"Kita semua juga beliin boba yah Ma hehe," pinta Jungkook diiringi kekehan ringan.

Tidak memiliki pilihan lain karena terpepet oleh waktu, lantas Alice mengangguk dan menitipkan Lala pada ketujuh putranya. Ia lantas pergi menyusul Stefan yang sudah masuk ke mobil setelah sempat menciumi satu persatu anaknya dengan penuh sayang.

KIM FAMILY [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang