PART 27

12K 745 19
                                    

HAPPY READING

.

.

.

.

.

.


*****

"Selama lima tahun aku banting tulang untuk mencari sesuap nasi agar kami berdua tetap bertahan hidup di dunia ini. Siang malam tiada hari tanpa bekerja. Jika aku boleh mengeluh pada Tuhan pasti sudah aku lakukan waktu itu. Karena rasanya tubuh ku mati rasa dari ujung kaki sampai ujung kepala. Tapi saat aku pulang bekerja dan disambut dengan senyuman cerah dari Sean, rasa lelahku langsung pergi entah kemana"

"Tapi walaupun aku siang malam bekerja jujur saja aku belum mampu membahagiakan dan menuruti semua keinginan Sean. Karena aku tidak punya uang lebih. Gaji ku bekerja hanya cukup untuk bayar sewa rumah, bayar listrik, air, sekolah Sean, dan juga makan sehari - hari kami yang sangat - sangat sederhana dan seadanya. Hatiku perih sekali saat melihat Sean makan seadanya, tidak seperti anak kebanyakan"

"Tapi Sean anak baik, walaupun dia masih kecil tapi dia mengerti keadaan orang tua nya. Sean tidak banyak menuntut ini itu, aku bangga padanya"



***


"Dan badai itu pun datang. Kau tau rasanya hatiku hari itu seperti apa saat kau pulang? Aku ingin berteriak sekencang - kencang nya ingin memberitahukan pada dunia bahwa suami ku pulang. Hati ku berdetak sangat kencang layaknya anak remaja saat pertama kali mengenal cinta.

Aku senang sekaligus gugup saat untuk pertama kali dalam lima tahun belakangan kami tidak bertemu. Suami ku makin tampan dengan penampilan nya yang berbeda dari biasanya saat dia menjadi suami ku dalam lima tahun.

Aku menebak dalam hati bahwa suami ku sukses di kota. Dan benar apa yang dia katakan sebelum ke kota. Dia akan datang untuk menjemput kami ke istana besar yang suami ku bangun untuk keluarga kecil nya. Aku layaknya wanita paling beruntung di dunia ini.

Bukan karena akan menjadi orang kaya, tapi kepulangan suamiku lah yang aku damba - dambakan selama ini.

Tapi aku sedikit kecewa karena tidak ada raut bahagia yang terpancar dari wajahnya saat kami bertemu. Wajah nya datar dan dingin.

Tanpa pelukan dan ciuman di kening yang aku dapatkan justru kertas petaka lah yang aku dapatkan. Kau tau hancurnya hatiku saat itu saat suami ku menyodorkan kertas cerai padaku? Rasanya tulang - tulang dalam tubuhku menghilang ntah kemana. Tubuhku lemah bagai agar - agar.

Yang lebih membuat ku sakit dan hancur adalah saat suamiku mengatakan jika ada wanita lain yang dia cintai, bahkan usianya lebih muda daripada aku.

Istri mana yang tak sakit hati saat suami nya membicarakan wanita lain di depan mata? Aku sakit dan hancur saat itu. Tapi aku sadar mungkin ini yang terbaik.

Dengan lapang dada aku menerima keputusan nya walaupun dalam dada ku sesak sekali rasanya.
Karena aku juga sadar tidak ada yang di banggakan dari diriku.

Baru sehari Sean meninggalkan ku aku hampa dan sangat kehilangan sekali. Rasanya separuh jiwa ku pergi di bawa oleh putraku.

RETURN MY CHILDWhere stories live. Discover now