PART 34

12.3K 656 28
                                    

HAPPY READING

.

.

.

.

.

.

*****

"Ya sudah kau mau apa?" Damian menyodorkan pipi kanan nya ke hadapan Alana. Alana yang mengerti pun langsung mencium pipi putih Damian.

"Sudah, lebih baik kau tunggu di meja makan. Ajak sekalian nenek Maria. Sebentar lagi juga mereka pulang" perintah Alana.

"Baiklah nyonya Zaverro" jawab Damian.

"Ihhhsss" gerutu Alana. Damian yang mendengarnya pun tertawa.

***

     Dan benar, tak lama dari itu keempat pria tampan itu pulang dengan wajah yang ceria. Mereka mengelilingi kota London dengan mobil mewah milik Sean dengan dia sendiri yang menjadi supir nya.

Mereka berempat pun duduk di sofa di ruang tv untuk menghilangkan lelah.

Alana menghampiri ke empat pemuda itu dengan membawa nampan berisi air minum untuk mereka.

Alana mengusap sedikit keringat Sean yang ada di kening nya. Ia bingung mengapa malam - malam seperti ini putra nya berkeringat? Aneh.

"Kakak habis apa sih? Kenapa bisa berkeringat seperti ini?" tanya Alana lembut. Shin yang melihat perlakuan lembut kakak nya kepada keponakan nya itu tersenyum manis. Alana berbeda sekali dengan kakak nya yang ada di Korea sana, yang tak lain tak bukan adalah ibu Jaehyun dan juga Jaemin.

Kalau kakak pertamanya itu galak nya melebihi singa, apalagi kalau sudah mengamuk. Seram!.

"Main kemana saja tadi?" tanya Alana pada Jaemin, karena dialah yang paling muda diantara mereka semua.

"Hanya disekitaran sini saja, aunty. Lagipula waktunya tidak banyak". Alana hanya manggut - manggut saja.

"Ya sudah ayo kita makan, kasihan nenek Maria sejak tadi menunggu kalian" mereka semua mengangguk dan bangkit menuju meja makan untuk makan malam.

Dimeja makan itu sudah ada Nenek Maria yang sedang duduk sambil membaca buku keagamaan.

"Ayah mana, bu? Sudah pulang?". Tanya Sean pada Alana. Karena tidak biasanya ayah nya itu tidak berkeliaran di rumah nya.

"Ayah sedang mandi" jawab Alana sambil merapihkan alat - alat makan dan juga menyusun makanan yang dibantu pelayan.

"Makin semena - mena saja pria tua itu disini mentang - mentang hatiku sudah terbuka untuknya" ujar Sean pelan dan datar, hanya Sean saja lah yang mendengar nya karena ucapan nya barusan sangat lah pelan. Tapi sayang, Alana mendengar nya. Karena kebetulan Alana berada tepat di samping nya yang sedang menaruh piring untuk Sean.

Alana tersenyum pelan mendengar ucapan putra nya yang seperti gerutuan barusan itu.

Alana mengelus rambut Sean lembut dan juga mencium pipi nya. Sean tersenyum kearah ibu nya saat mendapat sebuah ciuman dari ibunya.

RETURN MY CHILDNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ