Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setiap part nya ada yang aku rubah.. Aku gk mau buat yg baca salah kaprah lagi dengan cerita ini.. Sekali lagi aku mau ngasih tau klo cerita ini cerita Alana sama Damian. Bkn Sean.
Sean juga berperan penting di cerita ini tapi bkn masalah percintaan nya, krn masalah percintaan nya disini punya emak bapak nya. Sekian terima kasih.
HAPPY READING...
.
.
.
.
.
.
****
Nama ku Alana Daisy. Gadis berusia baru genap 20 tahun bulan lalu. Hidup ku cukup sulit, dibuang dan tidak diinginkan oleh kedua orang tua ku di sebuah panti asuhan yang tidak terlalu besar di pinggiran kota. Sudah 17 tahun aku tinggal di sebuah panti tersebut. Saat aku lulus Senior High School aku memutuskan keluar dari panti itu, tempat dimana aku besar dan hidup sampai saat ini.
Aku tidak mau terlalu membebani kepala panti yang sudah rela mengurusku sejak aku bayi, aku ingin hidup mandiri dan mencari uang untuk kelajuan hidup ku kedepan nya karena aku sadar tidak selama nya aku hidup di tanggung oleh panti.
Saat aku baru pertama keluar dari panti itu aku merasa sedih, sedih harus meninggalkan ibu kepala panti, pengurus panti dan teman - teman yang berada di sana yang sudah aku anggap seperti saudara ku sendiri, karena aku sadar mereka lah yang selalu ada di kala aku sedih. Ibu panti memberi aku uang saku untuk awal hidup ku di luar sana, awalnya aku menolak karena merasa tidak enak hati sudah di urus sejak kecil tapi disaat aku harus pergi pun tak luput dari kebaikan nya. Semoga Tuhan selalu memberi kesehatan pada mereka semua.
Awal - awal aku hidup seorang diri tanpa mereka memang aku akui sedikit sulit, harus menahan lapar di saat gaji ku belum keluar. Ya, kala itu aku bekerja di sebuah supermarket. Dan disana juga lah awal aku bertemu dengan nya. Sosok pria yang sangat melindungi ku dan menyayangiku. Kami satu pekerjaan. Dia dibagian gudang sedangkan aku dibagian kasir.
Kami saling mengenal selama dua tahun. selalu bersama dikala susah maupun senang. Dia pun sama seperti ku, hidup susah. Tapi beda nya ia mempunyai kedua orang tua berbeda dengan ku yang hidup sebatang kara tanpa mengenal wajah ayah maupun ibuku. Tapi aku selalu berdoa semoga tuhan selalu memberikan kesehatan dan kebahagiaan untuk mereka.
Usia kami terpaut lima tahun. Dia lebih tua diatas ku. Dan dia adalah Damian Zaverro. Pria yang sangat aku cintai. Dan tepat perkenalan kami yang hampir ke tiga tahun ia melamar ku untuk menjadikan ku sebagai istri nya. Betapa aku sangat bahagia kala itu, tanpa dua kali aku mengiyakan ajakan nya.
