Chapter 12 - The devil will hunt him down

Start from the beginning
                                    

Pandangan matanya beralih untuk menatap kearah tiga laki-laki yang duduk tidak jauh disekitarnya dengan tatapan penuh tanda tanya yang menghiasi wajahnya yang sudah dipenuhi kerutan tersebut. Apa yang terjadi dengan Gavino Ramirez? Kenapa dia diam saja ketika berbicara dengan pengawal pribadiku? Apa yang terjadi dengan suasana yang menyelimuti tempat duduk mereka saat ini? Kenapa ia merasakan aura aneh yang menyelimuti mereka?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akhirnya hanya di balas dengan gelengan kepala pelan dari ketiga laki-laki tersebut. Melihat ekspresi bingung yang mewarnai wajah mereka masing-masing mau tidak mau membuat Julius menghela nafas pelan karenanya.

Tidak mempedulikan semua tatapan penuh dengan tanda tanya yang mengarah padanya, kedua mata biru Gavin masih berfokus pada sosok laki-laki yang membuatnya tertarik tersebut. Kenapa Gavin merasakan aura tidak suka dari sosok laki-laki ini? Apa yang Gavin lakukan sampai bisa mengkonfrontasi laki-laki ini? pikirnya dalam hati sebelum ujung bibirnya terangkat perlahan membentuk sebuah senyuman samar yang membuat wajahnya terlihat semakin tampan karenanya.

"Dan...apa ini tingkah lakumu dalam bersikap sebagai seorang pengawal pribadi? Memotong pembicaraan atasanmu sendiri?" balasan dingin Gavin membuat suasana yang ada di sekitar tempat duduk mereka ini terasa baru saja turun beberapa derajat.

Kilatan samar terlihat pada kedua mata hazel Gio yang terlihat menggelap sedikit demi sedikit semakin lama ia menatap sosok laki-laki yang masih duduk bagaikan raja dihadapannya ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kilatan samar terlihat pada kedua mata hazel Gio yang terlihat menggelap sedikit demi sedikit semakin lama ia menatap sosok laki-laki yang masih duduk bagaikan raja dihadapannya ini. Masih dengan senyum menawannya yang mewarnai bibir tipisnya, Gio membungkukkan tubuhnya perlahan. "Maafkan atas kelancangan saya, Tuan. Saya tidak bermaksud untuk bersikap tidak sopan kepada anda. Sikap saya seperti ini hanya karena saya memikirkan kesehatan majikan saya yang sudah sangat renta sampai-sampai tidak bisa banyak berbicara. Jadi, terkadang saya harus mewakilinya dalam berbicara"

Pftttt!!!!

Julius nyaris menyemburkan minuman wine yang ada di dalam mulutnya begitu ia mendengar ucapan Gio barusan. Kedua matanya melirik tajam kearah sosok laki-laki yang masih bersikap layaknya seorang pengawal pribadi yang perhatian dengan atasannya ini dengan tatapan yang dipenuhi oleh kekesalan.

Bocah kurang aja yang satu ini!!!!

Siapa yang dia bilang sudah sangat renta!?!?! Aku ini masih 60 tahun tahu!!

Kenapa sikap bocah sialan yang satu ini baik hanya ketika berhadapan dengan Amel!? humph!

Ujung bibir keempat laki-laki yang mendengar ucapan Gio barusan langsung berkedut keras seketika. Pandangan mereka langsung mengarah pada sosok laki-laki yang menarik perhatian mereka saat ini.

"Lalu apa kamu ada hubungannya dengan escort yang menemani Julius sedari tadi? Sepertinya kau terlihat sangat protektif dengannya" komentar Leo sambil menaikkan kedua alisnya perlahan.

Sorotan hangat terlihat dari kedua mata hazel Gio sebelum ia menganggukkan kepalanya perlahan. "Iya...aku adalah salah satu malaikat penjaga yang selalu melindungi perempuan yang anda maksudkan selama ini. Dia sudah seperti adik perempuanku sendiri, Tuan. Mr. Salvatore memberikan pekerjaan untuk kita berdua agar bisa bertahan hidup dalam dunia yang kejam ini"

Forever YoursWhere stories live. Discover now