Part 6

2.7K 320 9
                                    

Nasi goreng yang dibelikan Arwen benar-benar enak dan tanpa micin, katanya. Semua sesuai seleraku: nggak berminyak, nggak terlalu banyak porsinya, dan rasa bumbu pas.

Di tengah-tengah acara makan, obrolan kami mengalir mulai dari alasanku mengerjakan hari ini alih-alih besok, sampai akhirnya ke topik hot: Ken Matteo.

"Kalian pernah ketemu Pak Ken?" tanyaku pada keduanya. Arwen menjauhkan sendok dari mulutnya sebelum menjawabku.

"Pernah. Aku diwawancara langsung sana dia."

Kutatap Ryan dengan pandangan meminta jawaban. Dia juga mengangguk. Suaranya yang ringan dan jelas - suara yang enak didengar, ramah khas penyiar radio atau layanan pelanggan - menjawabku disertai anggukan kepala.

"Aku juga diwawancara langsung sana dia. Cuma lu aja yang belum pernah ketemu, ya?"

Kujawab hanya dengan mengangkat alis saja karena mulutku penuh.

"Hau henahalan."

"Telen dulu baru ngomong, elah!" tegur Arwen. Aku cepat-cepat menelan makanan dan mengulang kata-kataku tadi, 'aku penasaran'.

"Seharusnya lu senang belum ketemu. Kalau dia di sini, ada aja tugasnya buat kita. Bagus sih, kita jadi ada kerjaan yang non-rutin. Aku ingat terakhir bikin event gitu sebelum lu masuk." Arwen mengingat-ingat sambil mengerutkan kening."Iya kan, Ryan?"

Ryan mengangguk.

Nasi goreng kami habis dengan cepat karena perut sudah sangat lapar dan hari sudah malam. Jam di dinding menunjukkan pukul delapan kurang.

"Gue bantu nyatat yang di ruang kaca, ya." Arwen berdiri sambil membawa semua piring kotor dan kantung plastik bekas bungkus nas. "Udah tahu kok apa yang dicatat. Nggak akan lama. Mata gue udah terlatih."

Sekali lagi, ada rasa hangat menjalari dadaku. Ryan ikut berdiri sambil membawa kertas catatannya. "Gue juga tinggal dua rak lagi bagian bawah. Lu tinggal satu rak itu kan, bagian atas?"

Aku mengangguk. Semangatku muncul lagi melihat kawan-kawanku begitu rela membantu. Jadi ingat kata-kata mutiara: Family is not always blood. Keluarga nggak selalu karena hubungan darah, begitu kira-kira. Dua tahun bekerja sama, hanya bertiga saja, membuat kami begitu dekat dan nggak pakai ja-im.

Hening setelahnya, karena kami sibuk dengan daftar masing-masing. Pukul sepuluh kurang seperempat, aku sudah duduk di depan laptop dan membuat daftar yang rapi. Dan setengah jam setelahnya, daftar tersebut kukirimkan pada Pak Ken. Di sana masih siang, kira-kira pukul tiga. Semoga dia nggak kesamber jin apa gitu lalu kasih tugas lain.

Ryan menemaniku sampai selesai, sedang Arwen sudah pulang lebih dulu setelah menyerahkan catatan buku rusak dari ruang kaca.

Pemuda yang hampir tiga puluh itu menungguku dengan sabar sambil memainkan ponsel. Aku merasa sedikit nggak enak, karena kelihatan jelas dari wajahnya bahwa dia sudah mengantuk dan lelah.

"Makasih, Ryan," ucapku tulus sambil menghampirinya di bangku depan, menunggu pesanan ojekku datang. Dia tersenyum, dan baru kusadari kalau senyum miringnya itu manis. Ryan menunggu sampai aku benar-benar sudah duduk di atas ojek. Baik banget memang, cowok itu.

Di atas motor, hatiku rasanya lega banget. Tugasku akhirnya selesai juga. Besok aku bisa pergi dengan Lyana dan Ayah ke makam Ibu, sesuai tradisi yang dianggap nggak penting sama Pak Ken itu.

Tapi ternyata, kelegaanku nggak berlangsung lama.

Ketika aku sudah di rumah dan siap-siap untuk tidur, iseng aku cek email, siapa tahu ada balasan dari Pak Ken tentang daftar tadi. Ternyata ada. Tapi isinya bukan sekedar konfirmasi (tanpa ucapan terima kasih) atas daftar yang kukirim. Dia juga mengatakan hal yang entah kenapa bikin tidurku kurang nyenyak malam itu:

Ken Matteo akan pulang ke Bandung, hari Rabu depan, pukul sebelas siang.

***

Wew ... akhirnya bisa apdet part hari ke enam.

Saya lanjutin part hari ke tujuh (hari ini) ya ... Makin seru, soalnya Ken yang misterius bakal segera nongol dan ngacak-ngacak hidup Lissa.

Saya mau unggah cast Lissa dan Arwen, tapi sepertinya watty rada error hari ini. Fotonya nggak keluar juga. Besok ajalah ya.

Luv luv, evenatka

Bilang Aja Napa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang