Benci

33.9K 1K 13
                                    

"Ara" panggilnya seraya mencekal tanganku

"Hmmm?" Tanyaku. Dia pun berdiri menghadapku dan tiba-tiba memelukku erat

"Aku sayang kamu" ucapnya di sela pelukannya itu "Aku juga" ucapku seraya melepaskan pelukannya

"Aku pergi dulu ya. Dadah" ucapku dan Cup aku menciumnya sekilas lalu berlari meninggalkannya sebelum dia marah padaku :v

Setelah itu aku pun berkumpul dengan teman-temanku. Disani kami belajar menggunakan kompas, mengukur jarak dengan toga, dll

Setelah selesai kami di beri waktu untuk istirahat mandi dan sholat magrib. Aku, Aura, dan yang lain memutuskan untuk berfoto-foto menikmati sunset disini

Langit dengan warna jingga yang kebiru-biruan membuatku semakin betah disini "Sumpah dah ini cakep bat ra" ucap Aura yang antusias memotret langit dan dirinya terkadang juga kami bergantian memotret diri kami masing masing

"Eh foto bareng-bareng yu buat kenang-kenangan" ucap Shely pradani di gugus kami

"Eh boleh-boleh tuh ayo" ucap kami antusias

"Heh sholat-sholat" ucap pak Reno yang tiba-tiba datang bersama kak Rico dan ketiga sahabatnya

"Iya pak ini juga pen sholat" ucap Silvi yang langsung pergi diikuti yang lainnya, tersisa lah aku dan Aura disini

"Kamu ga sholat?" Tanya pak Reno
"Ara doang nih pak yang di tanyain" ucap Aura yang tak terima "Eh iya iya kalian berdua lagi ga sholat?" Ucap pak Reno mengulangi pertanyaannya

"Iya pak lagi engga" jawabku

Handphoneku berdering dan aku melihat nama kak Maxi tertera di layar handphone ku. Aku senang sekali, dengan cepat alu mengangkat telfon itu

"Kenapa lu senyum-senyum sendiri? Telfon dari siapa si?" Tanya Aura

"Ada deh, gua angkat telfon dulu ya beb" ucapku seraya pergi meninggalkan mereka semua ke pendopo

"Halo kak" sapaku antusias, aku sangat merindukannya karena sudah 3 minggu ini dia pergi ke London mengurus perusahaan dad

"Halo de, kakak kangen banget sama kamu. Kakak pulang kamu malah pergi"

"Hehe Ara lagi kemping, Ara juga kangeeeen banget sama kakak, oleh-oleh Ara ada kan?"

"Ga ada, oleh-oleh kamu udah kakak kasih mamg ujang" ucapnya yang membuatku mengerucutkan bibirku kesal

"Ih jahat banget, tau ah kesel"

"Iya iya oleh-oleh kamu ada ko"
"Maxiiii"
"Iya mom"
"Sini dulu bantuin sebentar"

"De udah dulu ya, kakak di panggil mom soalnya"

"Yaudah iya"
"I love my lil princess"
"I love you too" ucapku seraya mematikan sambungan telfonnya dan saat aku ingin kembali ke tenda

"Itu siapa?" Ucap kak Rico dingin yang tiba-tiba berada di samping ku yang sedang melipat kedua tangannya di dada bidangnya itu

"Astaghfirullah, apaan si ngagetin aja" ucapku kesal.

"Siapa?" Tanyanya ulang

"Mantan pacar!" Jawabku asal seraya pergi meninggalkannya tapi dengan cepat dia mencekal tanganku

"Aku serius Ara" ucapnya yang mulai frustasi, ya tuhan guruku yang super killer ini ternyata sangat lucu saat dia frustasi seperti ini

Aku pun berjalan mendekatinya dan memberanikan diri untuk menyentuh pipinya "Yang tadi nelfon itu kak Maxi sayang" ucapku lembut dan pergi meninggalkannya

My Killer Teacher is My Sweet HusbandTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon