Cemburu Part 2

44.2K 1.4K 50
                                    

Terkadang apa yang di lihat oleh mata itu tak seperti apa yang sebenarnya sedang terjadi, jangan pernah mengira bahwa apa yang kau pandang itu selalu benar karena terkadang kenyataannya tak seperti apa yang telah kau lihat. . .. Hanya kejujuran yang bisa menjelaskannya...

"Ra, kantin yu" ajak Rachel

"Ayo, gua bangunin si Aura dulu ya" ucapku seraya berjalan menuju meja Aura

"Aura wey, itu bapak lu ngapain ke sini dah?" Ucapku bohong agar dia terbangun

"Hah?! Mana mana?" Ucap dia panik yang langsung terbangun mencari keberadaan ayahnya

"Kicot hahaha" aku pun tertawa puas melihat ekspresi Aura yang sangat panik

"Huh tae embe lu" ucapnya kesal

"Ayo ih ke kantin, tar lu tambah kerempeng kan bahaya"

"Eh anjir kalo ngomong..." Ucap Aura yang menggantung omongannya

"Suka bener yhaaaaaa" ucap kami berbarengan seraya tertawa lepas

"Tuh mesen gih buruan" ucapku pada Aura dan Rachel

"Lu kaga mesen?" Tanya Rachel

"Tar ah gua pen ke toilet dulu ya, udah kebelet bat ini" ucapku seraya berlari menuju toilet

Setelah selesai menuntaskan rasa kebeletku aku pun berniat menghampiri sahabatku di kantin tapi baru beberapa langkah dari toilet aku melihat pemandangan yang sangat menyakitkan

Aku melihat kak Rico sedang berpelukan dengan seorang wanita. 'Siapa wanita itu??' batinku

Hatiku terasa sangat sesak dan entah kenapa air mataku jatuh. 'ada apa denganku? Kenapa aku merasa seperti ini?' batinku

Aku pun berusaha tidak peduli dan bersikap biasa dengan semua itu, aku meneruskan langkahku menuju kantin dan saat aku melewati mereka berdua

"Ara" ucapnya terkejut saat melihatku berjalan di hadapannya

"Saya baru tahu jika sekolah juga bisa menjadi tempat untuk seseorang berpeluk-pelukan" ucapku dingin lalu pergi meninggalkan mereka

"Ara, ini tidak seperti yang kamu lihat" ucapnya seraya mencekal tanganku

"Apaan si" ucapku seraya menghempaskan tangannya

"Aku bisa jelasin semuanya" ucapnya lirih, tapi aku tidak peduli mau dia berpelukan dengan siapa pun karena pernikahan kita hanya berlandaskan perjodohan bukan cinta

"Bapak denger ya, aku ga perduli bapak mau pelukan sama siapa pun itu atau mau pacaran sama siapa ke toh kita juga nikah karena perjodohankan bukan karena cinta. Jadi mau bapak jelasin apa pun itu juga percuma, karena aku ga peduli!" Ucapku seraya meninggalkan dia.

Aku tidak tahu kenapa aku bisa berkata sekasar itu padanya, 'maafin aku kak' batinku lirih

Aku berlari menuju taman belakang sekolah "kenapa gua harus nangis? Cengeng bat si, gua ga boleh suka sama dia, ga boleh. Inget ra dia itu ga cinta sama lo harusnya lu sadar bego" ucapku menerutuki kebodohan ku

My Killer Teacher is My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang