Akhirnya

30K 937 14
                                    

#Authorpov
Sudah hampir 2 jam Ara tak sadarkan diri, Rico yang sedari tadi duduk menemaninya hanya bisa berdoa berharap istrinya itu bisa tersadar

Rico terus menciumi tangan istrinya lembut. Tiba-tiba Rico merasakan ada pergerakan dari tangan istrinya itu.

"Sayang, kamu udah sadar?" Ucap Rico bahagia

"Maafin aku kak" ucap Ara lemah dan meneteskan air matanya "Engga sayang, kamu ga perlu minta maaf" ucap Rico seraya menggelengkan kepalanya

"Kenapa dulu kamu ninggalin aku Ara?" Tanya Rico meminta jawaban yang selama ini ia tunggu

"Aku. Pernah kehilangan orang yang paling aku cintai" ucap Ara meneteskan air matanya

"Kakakku. Dave, Dia anak kedua dari keluarga kami" ucap Ara, Maxi pun bingung di buatnya. 'Berati Ara memiliki 2 kakak. Lalu kemana Dave sekarang?' batin Rico bertanya-tanya

"Umurku hanya berbeda 2 tahun dengannya. Dia adalah malaikat pelindung bagiku kak, dia selalu ada untuk aku disaat mom, dad, dan kak Maxi sibuk bekerja" ujar Ara yang mulai menangis

"Dulu, dia berjuang untuk melawan penyakit leukemianya, dia meninggal di umurnya yang ke 15 tahun. Aku ga akan pernah lupa rasa sakit dan kehilangan karena kak Dave"

"Dan aku gamau kamu ngerasain hal yang sama kak" ucap Ara seraya menggenggam tangan Rico erat.

"Apa maksud kamu?" Tanya Rico

"Waktu itu"

Flashback on
'Bagaimana keadaan saya dok? Saya sakit apa?' tanya Ara kepada seorang pria berpakaian seorang dokter

'dimana orang tua anda? Saya ingin bicara' jawabnya

'kasih tau saya aja dok, mereka ga ada. Saya siap ko terima apa pun hasilnya' ucap Ara yakin

'dari hasil tes yang saya terima, anda mengidap penyakit leukemia' jelas dokter itu hati-hati

Hati Ara hancur, apa yang dirasakan kakaknya dulu kini ia rasakan. Sangat pedih rasanya saat ia kehilangan kakaknya dan ia tidak ingin Rico merasakan hal yang sama

'aku harus membuat kak Rico benci sama aku, cuma itu satu-satunya cara agar dia bisa lupain aku'

"Kak, jaga diri baik-baik ya. Maaf atas sikap aku tadi" ucap Ara seraya mengelus rambut suaminya yang sedang tertidur pulas

Ara mencium kening suaminya, turun ke hidung lalu ke bibir, cukup lama ia menaruh bibirnya di bibir suaminya itu

"Aku yakin, suatu saat nanti akan ada orang yang bisa membuatmu jatuh cinta lagi, membuatmu merasa bahagia. Maaf jika aku belum bisa bahagiain kamu sayang" ucap Ara seraya tidur memeluk suaminya erat

Ara pun bangun pagi-pagi untuk membuat sarapan untuk suaminya, air mata Ara jatuh saat dia sedang mengoleskan selai strawberry kesukaan Rico

"Selamat pagi sayang" ucap Rico seraya memeluk Ara erat dari belakang, Ara pun berbalik arah menghadap suaminya dan memeluknya erat

Rico bingung dengan sikap Ara biasanya jika dia memeluknya saat sedang menyiapkan makanan pasti Ara selalu marah, tapi kali ini dia malah membalas pelukannya

Rico tidak menghiraukan hal itu dan membalas pelukan itu erat. "Kak" panggil Ara

"Kenapa?" Tanya Rico tanpa melepaskan pelukannya pada Ara

"Gapapa cuma pengen manggil aja" ucap Ara seraya meneteskan air matanya

"Kenapa?" Ucap Rico seraya menatap istrinya itu. "Tiupin kelilipan" pinta Ara berbohong

My Killer Teacher is My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang