Miss You

18.8K 618 16
                                    

Pagi mulai menyapa. Cahaya matahari perlahan masuk memenuhi sudut-sudut kamar. Tebalnya gorden berwarna kuning keemasan nyatanya tak bisa menghalangi cahaya itu masuk ke dalam ruangan. Perlahan segala kebisingan dan apa yang sedang terjadi di sekeliling tempat tidur ini mulai bisa dirasakan. Tangan Rico pun meraba ranjang disebelahnya, namun ia tidak menemukan istrinya disana. Rico pun langsung bergegas bangun dan mencari Ara. Kemana perginya Ara? bukankah dia masih butuh istirahat?

Pria itu pun langsung melangkahkan kakinya menuju lantai dasar, saat ia berada di lantai dasar ia pun mencium wangi yang sangat menggugah selera, pria itu pun langsung berjalan menuju dapur dan ia pun melihat gadisnya yang sibuk dengan perlengkapan masaknya dengan memakai celemek yang membuat gadis itu terlihat semakin seksi di mata Rico

Pria itu pun langsung melangkahkan kakinya menuju lantai dasar, saat ia berada di lantai dasar ia pun mencium wangi yang sangat menggugah selera, pria itu pun langsung berjalan menuju dapur dan ia pun melihat gadisnya yang sibuk dengan perlengkapa...

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

"Ara" panggil pria itu. sang pemilik nama pun menoleh kearahnya lalu tersenyum manis, dan entah kenapa senyuman itu dapat membuat jantung Rico berdegup sangat kencang. jantungnya berdetak sangat cepat seperti saat ia pertama kali menyadari bahwa ia sudah mencintai muridnya sendiri

"Kak?" tanya Ara bingung saat ia melihat suaminya tak bergeming sedikit pun. "Ya?" tanyanya. "Ko bengong, kenapa?" tanya gadis itu bingung namun suaminya hanya tersenyum seraya menghampirinya

"Tidak, tidak ada" jawabnya seraya memeluk Ara dari belakang. "Aku hanya merindukanmu"Jawabnya. Pria itu pun memeluk gadisnya erat seraya menciumi leher Ara dan meninggalkan beberapa kissmark disana. pria itu juga menghirup kuat-kuat aroma tubuh gadisnya itu, aroma yang selalu menjadi candunya dan aroma yang selalu membuatnya bergairah

"Kak aku lagi masak" ucap Ara yang terganggu dengan apa yang Rico lakukan. "Iya aku tahu sayang" jawab Rico tanpa menghentikan aktivitasnya

"Ya makanya awas, aku kan lagi masak buat kita sarapan. ga laper emang?" tanya gadisnya itu. Rico pun menghentikan aktivitasnya lalu membalikkan badan istrinya itu agar menghadapnya. "Aku laper, laper banget. tapi aku gak lagi mau makan itu" jawab Rico seraya menunjuk kearah masakan Ara

"Terus mau makan apa?"

"Aku mau nya makan kamu" jawab Rico yang langsung melahap bibir Ara agresif

"Kak mmppphhh"

Pria itu pun mematikan kompor yang ada di belakang Ara lalu menuntaskan rindunya pada Ara. Ya, Mereka melakukan hal itu di dapur. Rico pun merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan saat melakukan hal itu di dapur

***

Setelah membuat coklat panas, Ara pun berjalan menuju balkon kamarnya dimana Rico sudah menunggunya disana. "Ini kak" ucap Ara seraya memberikan coklat panas itu kepada Rico yang sedang duduk di kursi santai

"Makasih mrs.ice" ucap Rico seraya tersenyum meledek

"Sama-sama bapak galak" pria itu pun tersenyum lalu mengecup bibir gadisnya itu

"Oh ya, bagaimana dengan Cindy?" tanya Ara tiba-tiba yang membuat raut wajah Rico berubah menjadi sangat kesal

"Sekarang dia sudah mendapatkan balasan atas apa yang telah ia perbuat. walaupun aku gagal membunuhnya" jawab Rico tanpa sadar

"Hah? apaan tadi" tanya Ara terkejut. "Apa? aku ngomong apa emang?" tanya Rico pura-pura tidak tahu seraya menyeruput coklat panasnya. "Gausah pura-pura gak tau!" ucap Ara dengan wajah dinginnya

"Iya-iya, kemarin aku sempert mau ngebunuh Cindy tapi untungnya Andi, Ryan, sama Gio dateng dan nyadarin aku. makanya aku dari pada aku kelepasan bunuh dia kan, aku serahin aja cewek sialan itu ke temen-temen aku. dan sekarang dia di penjara selama 12 tahun 9 bulan" jelas Rico

"Dia juga positif mengkonsumsi narkoba" lanjutnya. ara pun sempat terkejut dengan penyataan suaminya itu?

"Sayang" panggil Rico yang menatapnya lekat

"Ya?"

"Setelah kejadian kemarin, apa kamu takut untuk hamil lagi?" tanyanya. Ara pun terdiam sejenak lalu menatap suaminya lekat lalu menggeleng pasti

"Engga, aku tidak pernah takut untuk hamil lagi sayang. Tapi aku hanya takut kehilangan anak kita lagi. jadi, bisakah kita menunda niat kita untuk mendapatkan anak lagi sampai umur dan tubuhku benar-benar siap untuk hamil lagi?" tanya Ara hati-hati. Jujur Rico sedikit kecewa dengan apa yang dikatakan Ara, tapi apa yang dibilang Ara ada benarnya juga, mereka harus bersabar untuk memiliki keturunan sampai tubuh Ara benar-benar siap.

"Baiklah, tapi aku tetap tidak akan pernah melewatkan olahraga malam kita okay?" tanya Rico mencoba bernegosiasi dengan wajah sumringahnya

gadis itu pun mencubit pinggang Rico seraya menggelitikinya "Dasar, omes banget sii ya allah"

akhirnya mereka pun tertawa bersama lalu saling berpelukan satu sama lain. masalah mungkin akan selalu datang kepada mereka, tapi selama mereka tetap bersama dan saling percaya, masalah sebesar apapun pasti akan dapat mereka hadapi

.

.

.

.

Maaf ya cerita kali ini garing dan pendek banget, gak tau kenapa semenjak pts jadi ngeblank dan gatau mau bikin kelanjutannya kaya gimana. tapi aku usahain setelah ujian praktek aku lanjut dan cerita selanjutnya akan lebih panjang dan seru. doain aja ya guys

makasih buat yang udah sabar dan tetep mau baca cerita aku walaupun alur dan bahasanya ga jelas..

My Killer Teacher is My Sweet HusbandOnde as histórias ganham vida. Descobre agora