Jangan Pergi

24.8K 830 25
                                    

"Ara pak, Ara" ucap Reno panik dari seberang telfon

"Tadi Ara anfal dan sekarang kondisinya kritis" lanjut Reno yang membuat Rico terkejut seperti ada petir yang menyambarnya di siang bolong

"Oke sekarang juga aku akan kesana" ucap Rico seraya mematikan telfonnya dan mencari nama seseorang di kontaknya dengan terburu-buru

"Pak Rendra sekarang juga kita akan berangkat ke Singapore, tolong persiapkan semuanya" ucap Rico pada pilot pribadinya itu, Rico juga tak lupa menghubungi keluarga Ara dan keluarganya

Air mata Rico mulai jatuh saat di perjalanan menuju bandara "Ya allah tolong jaga Ara, jangan buat aku kehilangan dia lagi ya allah" doa itulah yang selalu Rico ucapkan

Setelah menempuh perjalanan Jakarta-Singapore akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit tempat Ara di rawat. Disana sudah ada Reno yang terlihat sangat frustasi

"Reno gimana keadaan Ara?" Tanya mommy Ara panik

"Ara lagi di tanganin dokter tante" ucap Reno takut

"Sebenarnya apa yang terjadi sama Ara Ren?" Tanya Rico yang tak kalah panik, Reno pun menarik tangan Rico menjauh dari keluarga Ara dan Rico

"Ada apa sih no? Kenapa ga ngomong disana aja?" Ucap Rico tak sabar

"Sebenernya Ara ngelarang gue buat cerita ini sama lo bang, tapi gua akan ngerasa bersalah banget kalo gue ga cerita semua ini" ucap Reno yang membuat Rico lebih penasaran

"Tiga bulan terakhir ini kondisi Ara makin drop, udah sering gua nyiduk dia lagi mimisan. Gua udah berkali-kali nyuruh dia istirahat atau periksa tapi dia tetep gak mau dan nyangkal kalo dia cuma kecapean sampai minggu terakhir dia anfal" ucap Reno melemah

Flashback on

"Ra, idung lu berdarah lagi" ucap Reno panik dan langsung mengelap darah yang keluar dari hidung Ara dengan tisu

"Eeehm gua gapapa ko Ren, gua cuma kecapean aja" ucap Ara yang mengambil alih tisu yang digunakan Reno untuk mengelap darahnya

"Tapi muka lu pucet banget Ra, ini bukan sekali dua kali loh gua liat lo mimisan. Biar gua telfon pak Rico ya suruh jengukin lo kesini"

"Jangan! Gua gapapa Reno, gua mohon banget sama lo jangan ceritain apapun tentang gua ke kak Rico" ucap Ara panik

"Tapi seenggaknya lu periksa ke dokter, biar gua anterin lu ya" ucap Reno karena dia takut jika terjadi sesuatu hal yang buruk pada sahabatnya itu

"Gua udah periksa Ren kata dokter gua gapapa cuma kecapean aja. Positif thinking aja mungkin darah gua kebanyakan jadi harus dikeluarin dikit biar ga kepenuhan" ucap Ara berusaha membuat Reno tidak khawatir lagi akan dirinya

"Eh anjir mana ada yang kaya gitu oon"

"Ada, buktinya ini gua ada hehehe" ucap Ara seraya menunjukan deretan giginya

Tubuh Ara terasa lemas sekali, dia menjadi tidak fokus akan pekerjaannya, kepalanya juga terasa sangat sakit seperti di hantam benda tumpul berkali-kali

"Ra muka lu pucet banget, mendingan gua anter ke rumah sakit sekarang! Sumpah gua takut terjadi apa-apa sama lo Ra" ucap Reno panik

"Anter gua pulang aja Ren" pinta Ara yang menahan sakit di kepalanya, saat Ara mencoba berjalan kakinya terasa lemas sehingga dia hampir terjatuh tapi untung saja Reno dengan sigap menahan Ara

"Kita kerumah sakita aja ya Ra" ucap Reno tapi Ara menggeleng yakin. Akhirnya Reno pun pasrah dan mengantarkan Ara menuju apartemennya

Air mata Ara mengalir deras saat diperjalanan, Reno yang melihat itu pun langsung menepikan mobilnya

My Killer Teacher is My Sweet HusbandWhere stories live. Discover now