Workaholic

29.1K 953 11
                                    

Hay maaf ya kalo aku jarang update, aku mau tanya sama kalian sebenarnya cerita aku ini gimana si menurut kalian?
Ga jelas ya?
Atau ga nyambung?
Soalnya banyak yang ga ngerti sama jalan cerita aku ini
Komen ya karena aku butuh banget respon dari kalian..
Kalian jujur aja ya karena saran dari kalian itu sangat penting buat kelancaran cerita ini..

***

"Berjanjilah sesuatu pada aku Ara"

"Apa?"

"Kamu akan selalu menggenggam tanganku disaat kondisi apapun itu, kembalilah padaku disaat kamu merasa terluka, percayalah padaku dan berjanjilah jika kamu tidak akan meninggalkan aku Ara" ucapnya lirih, aku pun beranjak dari tidurku dan berdiri dihadapannya seraya mengangkat tanganku

"Promise" jawabku semangat seraya tersenyum, dia pun ikut beranjak dan berdiri dihadapan ku

"Berjanjilah jika kamu akan melakukan hal yang sama kak"

"Promise" jawabnya tak kalah semangat seraya ikut mengangkat tangannya, kami pun sama-sama tertawa

Tak lama kak Rico mulai menghapus jarak diantara kami, aku bisa mencium aroma mint yang keluar dari mulutnya. Seketika bibirnya sudah menyentuh bibirku

Dia melumat bibirku lembut, aku bisa merasakan bibirnya yang sangat manis, hidungku terasa gatal dan dengan sekuat tenaga aku mendorong kak Rico agar menjauh dariku

Mulutnya masih terbuka dan seketika wajahnya menjadi bingung "Haaaatchhhhhiih" akhirnya aku pun bisa menuntaskan hidung gatalku

"Hahaha kamu itu sangat menggemaskan Ara" ucapnya saat melihatku bersin

"Iya tau dari dulu hehe" ucapku seraya tersenyum

Setelah puas bermain salju aku dan kak Rico pun kembali ke apartemen. Kak Rico kembali sibuk dengan laptopnya dan aku hanya bermain handphone

Jam menunjukkan pukul 8 pm dan kak Rico masih saja sibuk dengan laptopnya 'ya Tuhan sudah 2 jam dia berkutik dengan laptopnya itu sampai dia melupakan makan malamnya' batinku

Cacing di perutku sudah berdemo meminta makanan sedari tadi akhirnya muncullah ide cemerlang di otakku

Aku pun berjalan mendekatinya dan duduk disampingnya "Kak" panggilku dia hanya bergumam dan terus fokus pada laptopnya

Karena merasa di kacangi aku pun langsung melumat bibirnya lembut, dia membalasnya tapi matanya tetap saja terfokus pada laptopnya

Aku pun melepaskan ciumanku dan menciumnya lagi berkali-kali "sayang aku lagi ngetik" ucapnya yang merasa terganggu aku tahu karena itu memang tujuanku

"Yes i know but i can't stop kissing you" ucapku dan langsung menciumnya lagi lebih dalam. Dia merasa terganggu tetapi terus saja membalas ciumanku 'pria aneh' batinku

Aku pun sengaja memperdalam ciumanku dan mengigit bibir bawahnya untuk menggodanya. Dia menyingkirkan laptop yang ada di pangkuannya lalu tangan kanannya menarik pinggangku agar lebih dekat dengannya sedangkan tangan kirinya memegang tengkukku

Ciumannya menjadi sangat agresif
'tidak, ini tidak sesuai rencana, aku hanya ingin mengganggunya tapi kenapa malah jadi seperti ini? Ini sama saja aku membangunkan singa yang sedang tidur' batinku

Dia pun menidurkan tubuhku ke sofa tanpa melepaskan pagutan bibirnya pada bibirku, aku pun mendorong nya agar menjauh dariku "kakak" panggilku menghentikan aksinya

"Kenapa? Bukankah kamu yang menggodaku?" Tanyanya bingung dengan mata yang penuh dengan nafsu

"Aku tidak menggodamu, aku hanya berniat mengganggu mu karena kau terus sibuk dengan istri keduamu" ucapku seraya mengembungkan pipiku kesal

"Istri keduaku?" Tanyanya bingung "iya istri keduamu" jawabku seraya menatap laptopnya tatapannya pun mengikuti arah pandanganku

"Oh hahaha, maaf ya sayang aku terlalu sibuk sampai-sampai aku menelantarkan istriku yang cantik ini" ucapnya seraya mengelus pipiku lembut

"Tapi percayalah ini semua aku lakukan untuk membahagiakanmu sayang, sungguh" ucapnya bersungguh-sungguh

"Aku tahu sayang tapi bisakah kita makan terlebih dahulu, aku lapar" ucapku seraya memanyunkankan bibirku

Dia pun melirik jam tangannya lalu tertawa "hahaha astagfirullah aku lupa, maafin aku ya, yaudah ayo kita isi perutmu itu" ucapnya seraya mengecup bibirku sekilas

Aku pun tersenyum dan menarik tangannya keluar apartemen tapi saat di depan pintu kamar dia mencekal tanganku

"Kenapa?" Tanyaku bingung

"Kau yakin akan keluar dengan pakaian seperti itu di saat turun salju seperti ini? Aku tidak rela tubuh indahmu itu dilihat oleh orang lain Ara, tubuhmu itu hanya milikku, ingat itu" ucapnya, lalu aku pun melihat kearah pakaianku 'memang apa yang salah dengan pakaian yang aku pakai saat ini' batinku

"Astaghfirullah aku lupa, yaudah tunggu bentar ya" ucapku saat menyadari jika saat ini aku hanya mengenakan tank top dengan tali yang hanya sebatas kelingking dan hotpants yang sangat pendek. Dengan cepat aku pun langsung mengganti pakaian ku dengan pakaian hangat

Kak Rico pun membawaku ke restoran yang berada di lantai paling atas apartemen ini. Setelah makanan kami datang aku pun langsung melahapnya "hmm enak banget" ucapku saat merasakan makanan yang berada di hadapanku, kak Rico pun hanya terkekeh melihat kerakusanku

"Akhirnya kenyang juga" ucapku setelah menghabiskan makananku

"Sayang" panggilnya "hmm?" Diapun mendekatkan wajahnya kepadaku dan membisikan sesuatu

"Aku bisa loh buat kenyang kamu itu bertahan lama" bisiknya "bahkan sampai sembilan bulan" lanjutnya lagi yang membuatku membelalakkan mataku. Aku pun memukul bahunya sampai dia meringis kesakitan

"Omes ih ga dimana-mana" ucapku kesal dan dia hanya tertawa puas tanpa dosa
.
.
.
Jangan lupa vote dan komen ya guys

Kalo cerita ini ga jelas atau ga nyambung mohon di maklumi karena aku masih pemula dan ini cerita pertama aku

Makasih buat suport dari kalian selama ini😊😊

My Killer Teacher is My Sweet HusbandWhere stories live. Discover now