SYNOPSIS

26K 988 81
                                    

Chapter Playlist:
Everlasting Legacy — Really Slow Motion

"KIRA!! YOU'RE KIRA RIGHT? YOU'RE MY LITTLE KITTEN"  ucap suara dingin tersebut yang menggema di seluruh bangunan tua yang sudah terbengkalai ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"KIRA!! YOU'RE KIRA RIGHT? YOU'RE MY LITTLE KITTEN"  ucap suara dingin tersebut yang menggema di seluruh bangunan tua yang sudah terbengkalai ini. Lengan kokohnya bergerak dengan cepat untuk meraih tangan mungil yang ada dalam jangkauannya ini dengan erat.

Kedua mata biru Gavin terus memperhatikan wajah kecil yang ada dihadapannya ini dengan tatapan yang sulit diartikan. Topeng perak yang menutupi setengah wajahnya membuat Gavin kesulitan untuk melihat jelas struktur wajah dan ekspresi perempuan mungil dihadapannya ini tetapi, entah kenapa hatinya terus berkata bahwa perempuan dihadapannya ini adalah kucing kecilnya yang sudah ia cari sejak beberapa bulan yang lalu.

"Lepaskan"

Suara dingin tanpa emosi itu membuat tubuh Gavin menegang seketika. Kilatan tidak percaya sepintas terlihat pada kedua mata birunya. Tidak ada yang bisa menebak apa yang ada dalam pikirannya saat ini.

Pandangannya perlahan bergerak untuk memperhatikan wajah mungil dihadapannya ini dengan ekspresi yang sukit diartikan. "You're my Kira" ucap Gavin dengan penuh determinasi. Meskipun suara perempuan ini terdengar lebih berat dan serak dibandingkan kucing kecilnya tetapi, ia masih yakin kalau perempuan ini adalah kucing kecilnya yang selama ini ia cari.

Kepalanya yang masih tertunduk membuat Gavin sulit untuk melihat warna kedua bola mata perempuan ini, hal tersebut semakin membuatnya yakin kalau perempuan dihadapannya ini adalah kucing kecilnya. Telapak tangannya terulur perlahan untuk mengangkat dagu kecilnya namun, dengan gerakan cepat yang tidak Gavin duga sebelumnya, perempuan mungil dihadapannya ini langsung memutar tubuhnya untuk melepaskan cengkeraman tangannya.

"Aku bukan perempuan yang kamu cari" ucap perempuan mungil tersebut sambil mengangkat wajahnya untuk menatap sosok laki-laki dihadapannya dengan tatapan dingin.

Deg.

Sepasang bola mata hitam.

Begitu Gavin melihat kedua mata hitam yang balik menatapnya tersebut seluruh tubuhnya seakan di siram oleh guyuran air dingin. Pandangannya dipenuhi oleh sorotan tidak percaya yang mewarnai kedua mata birunya saat ini.

"Tidak mungkin. Aku tahu kamu adalah kekasihku" ucap Gavin perlahan masih dengan nada dingin yang sama. Insting hatinya tidak pernah salah, ia benar-benar merasa bahwa perempuan dihadapannya ini adalah kucing kecilnya.

Tetapi, kalau memang perempuan ini adalah kucing kecilnya, kenapa dia harus bersikap seakan ia tidak mengenali Gavin?

Kenapa harus bersikap seakan mereka adalah orang asing?

Keheningan menyelimuti keduanya, di tengah bangunan tua yang terbengkalai ini hanya ada mereka berdua yang berdiri di tengah-tengah ruangan yang dipenuhi oleh kegelapan tersebut.

Beberapa saat berlalu sebelum sebuah tawa pelan keluar dari sela bibir kecil perempuan tersebut, kedua mata hitamnya dipenuhi oleh tatapan dingin yang dapat di lihat dengan jelas dari sorot pandangnya saat ini. "Aku bukan perempuan yang kamu cari, Gavino Ramirez"

"Kira...jangan bermain-main denganku" ucap Gavin dengan kasar. Ekspresinya menggelap seketika begitu ia melihat kedua mata hitam tersebut balik menatapnya seakan Gavin adalah sosok asing untuk perempuan dihadapannya ini.

Perlahan sebuah seringai samar terbentuk pada bibir kecil tersebut sebelum tangan rampingnya bergerak untuk mengarahkan senjata api yang ada di dalam genggamannya kearah kepala laki-laki yang berdiri hanya beberapa langkah dari posisinya berada.

"Jika aku perempuan yang kamu cari, jika aku memang kekasihmu...aku tidak mungkin mengarahkan pistol ini untuk membunuhmu, bukan?"


Bagaimana pendapat kalian sejauh ini???😆

Forever YoursWhere stories live. Discover now