XVIII. Happiness + GA Winner

16K 1.9K 264
                                    

Kenapa Hyeri dan Jeongoo pisah dan siapa yang neror Taeri selama ini? Apakah ada hubungannya dengan surat rahasia? Atau bagaimana hubungan antara Si aktor dan penulis yang pastinya harus ditutupi.

Btw itu foto mulmed, muka dan tangan tidak sinkron. Muka bayi lah bicep.... BAgaimana pendapat kalian tentang foto itu? Silahkan komen di sini. HAHA.

===

Kebahagiaan dan kesedihan hanya dibatasi oleh bedang tipis yang tak terlihat. Kapan saja takdir dapat menarik atau mengulur pada arah yang tak pernah terduga. Mungkin hari ini penuh tawa sampai terbahak-bahak seolah tak memiliki beban hidup, keesokannya—atau malah hanya terhitung jam—tangis akan pecah, terisak dengan dada perih bahkan mengharapkan mati kalau perlu. Berada di puncak tidak selalu membicarakan tentang kebahagiaan. Mungkin memang akan penuh sanjungan dan kekuasaan, tetapi di bawah banyak yangs iap menarik atau menertawakan sambil menyumpah ketika terjatuh. Adapula tekanan yang membuat ingin menyudahi segalanya. Karena mempertahankan sesuatu lebih sulit dari apapun. Lebih banyak pula terjal yang membuat tergelincir hingga kesedihan kembali menenggelamkan kita.

Rentan bukan berarti semu, maka ketika kebahagiaan itu hadir—tak segan melemparkan diri sekalian. Tenggelam dalam tawa, senyuman ataupun tangis bahagia. Agar ketika kesedihan datang, setidanya dia sudah puas bertemu bahagia, walaupun kata puas tak pernah ada dalam kamus manusia.

Tidak terasa sebentar namun juga bukan kurun waktu lama hingga sampai terlupakan, Taeri masih ingat bagaimana hidupnya hancur bahkan ketika dia berada di puncak. Kehancuran yang membuat kekosongan pada hati dan kepalanya. Rasanya sama menyakitkan seperti saat dia memutuskan pergi dari kota kelahirannya. Tapi sekarang semuanya berbeda. Keputusan nekat yang dia lakukan hanya berdasarkan sebuah surat, membuat dia mengisi kekosongan yang ada perlahan. Menghadapi trauma mendalam, dapat menulis kembali dengan hasil memuaskan—jelas karirnya kembali lancar. Drama yang ditulisnya menjadi bahan pembicaraan orang-orang di mana memiliki jalan cerita yang begitu menarik. Ditunggu setiap tayangannya. Tentu juga karena kru dan pemainnya yang hebat. Dan salah satu aktor yang bermain di sana adalah salah satu alasan kebahagiaan Kim Taeri---kekasihnya, Kim Jungkook. Kim Jungkook adalah pengisi kekosongan di mana kebahagian menjadi meluap, bersama sang kakak, Kim Eunbyul, sahabat dekat Taeri.

Kepada kesedihan dan kemalangan, bisakah berkompromi agar tak datang dulu? Taeri masih ingin menikmati lebih lama. Kalau tidak bersedia, mungkin dia siap untuk melakukan perlawanan. Mari berperang melawan apapun yang siap menghancurkan kebahagiaan yang ingin dia pertahankan mati-matian saat ini. Karena selama dia hidup, rasanya percuma kalau bertahan hanya untuk sesuatu yang menyakitkan dan memakannya habis perlahan setiap harinya.

Sudut bibirnya tertarik ke atas. Matanya berbinar dalam diam, begitu bahagia bahkan hanya karena menyaksikan perdebatan kakak-beradik yang ada di depannya. Eunbyul jelas mencak-mencak karena perlakuan Jungkook yang begitu mengejutkan, dia sendiri terkejut, terlihat dari wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus. Bayangkan saja, bagaimana bisa Jungkook menciumnya tepat di bibir? Mungkin tidak terdengar terlalu mengagetkan karena sebelumnya mereka berdua sudah pernah melakukannya, bahkan bukan hanya kecupan sekilas. Tetapi ini berbeda, bukan karena panic attack atau alasan 'bantuan' apapun. Mungkin juga berpikir ini bukan hal besar karena mereka sudah berpacaran. Tetapi kembali lagi, ini pertama kalinya sejak berpacaran, wajar menimbulkan debaran. Dan yang paling penting, bagaimana bisa Jungkook melakukannya begitu tenang di depan kakaknya sendiri seolah bukan hal besar?

Di sisi lain mungkin harus berterima kasih karena kecupan singkat tersebut, bukan! Bukan karena rasanya menyenangkan. Eum—ok, memang menyenangkan, tapi bukan karena itu!

Kecupan itu membawa perdebatan manis yang dulu kerap Taeri saksikan. Dan karena itu juga, dia jadi mengetahui kenyataan bahwa sebenarnya Eunbyul sudah mengetahui perihal hubungannya dengan Jungkook. Merasa konyol mengingat betapa sulitnya mengatakan bahwa dia berpacaran dengan Jungkook. Mencoba memilah kata yang tepat namun waktu tak pernah beriringan dengan keberaniannya. Belum lagi di kepalanya banyak praduga yang mengarah pada hal negatif—tidak mau ada kecanggungan apalagi sampai persahabatan mereka hancur. Namun kenyataannya Eunbyul malah sudah tahu perihal hubungan mereka. Terucap ketika Eunbyul mengoceh tentang kelakuan Jungkook yang tiba-tiba saja menciumnya,

LIMERENCE ✓Where stories live. Discover now