IX. Gotta Go

16.4K 2.3K 348
                                    

Kalau di album Wings, Lagu Rapline solo fav kalian apa? Mama? First love? Reflection?

.

.

Tujuan kedatangan Taeri adalah bertemu dengan sahabatnya, Kim Eunbyul, bukan terbaring pasrah di bawah tubuh Jungkook. Napasnya sesak dan terganggu dengan harum maskulin yang menyeruak. Kepalanya pening menerima tatapan intens yang seduktif sampai membuat seluruh tubuhnya pilu. Dada naik turun yang terengah tidak membantu sama sekali, malahan membuatnya segala memburuk seakan mereka berdua sedang melakukan hal lain.

Sama halnya dengan Jungkook yang begitu kacau. Tidak pernah dalam keadaan sedekat ini di mana aroma vanilla tercium begitu pekat hingga membuat kepala pusing dalam hal yang positif—atau mungkin tidak? Karena isi kepala Jungkook melalang buana pada leher jenjang dan keadaan Taeri yang menjadi berantakan. Rambut teracak dengan dua kancing teratas yang memang sengaja dibuka, tetapi posisi sekarang membuat ujung baju tertarik sehingga lebih banyak menampakan kulit pucat itu. Bibir tebal yang kecil sedikit terbuka, Jungkook bersumpah menahan diri untuk tidak merendahkan tubuhnya dan mencuri ciuman kembali. Sulit. Teramat sulit.

"Sialan!" maki Jungkook pada dirinya sendiri. Segera bangkit dari atas tubuh Taeri. Memberikan wanita itu kebebesan kembali. Itu pertama kalinya dia mendengar seorang Jungkook menyumpah seperti itu. Cukup terkejut namun manusiawi. Dia melirik Taeri yang masih sama dalam posisi sebelumnya, berbaring. Bukan hal itu yang Jungkook inginkan.

"K-kenapa noona masih berbaring seperti itu? Cepat bangkit. Aku—aku akan—aku akan mengantarmu pulang sekarang juga."

Sementara Kim Taeri masih harus mencerna baik-baik apa yang terjadi barusan. Seluruh tubuhnya terasa lemas karena apa yang Jungkook lakukan dan sekarang untuk bangun saja sulit. Bagaimana bisa Jungkook menyuruh dirinya segera bangkit bahkan mengatakan bahwa dia harus pergi. Kedatangannya ke sini adalah untuk bertemu Eunbyul yang bahkan sekarang belum sampai rumah. Sedari tadi Taeri merasa bersikap sangat baik pada Jungkook, tetapi yang dia dapat malah sebuah intimidasi.

Tidak! Bukan tipikal Taeri yang akan menurut saja ketika merasa terintimidasi seperti ini. Diperlakukan seperti berbuat kesalahan padahal menurutnya tak ada hal buruk yang dia lakukan. Setidaknya itu di matanya. Jikalau dia melakukan sesuatu, Jungkook harus mengatakannya maka dia bisa menentang habis-habisan. Pun di segera bangun lalu menarik napas dalam-dalam sebelum bibirnya mengucap apa yang mungkin membuat Jungkook terkejut.

"Jadi kau cemburu?" tanya Taeri dengan suara menantang. Kelewat berani dalam beberapa hal. Pertama yang dibahas ini adalah Park Haejin, mantan kekasihnya sendiri yang tidak boleh ada orang yang tahu. Dan kedua, dia sendiri terkejut bagaimana bisa menjadi penuh percaya diri begitu? Seharusnya dia menjadi gadis manis yang malu-malu dengan tingkah polos tak mengerti apa yang terjadi, kebingungan. Tapi sialnya Taeri tidak seperti itu. Dia butuh sekali penjelasan rinci. Benci di ambang penuh keabu-abuan.

Pertanyaan itu sukses membuat Jungkook membeku seketika. Perlahan berbalik menatap Taeri yang dagunya sedikit terangkat dengan tatapan intens. Tak terlihat takut sama sekali. Padahal jelas-jelas barusan ia hampir melakukan hal yang kelewat batas. Pun apa yang dia dengar seperti menampar. Cemburu? Ingin rasanya menyangkal.

"Atau kau marah karena aku menganggapmu anak kecil?" tanya Taeri lagi.

Jungkook hanya perlu mengatakan iya—tapi yang terjadi malahan bungkam. Pertama kalinya untuk seorang Kim Jungkook dibuat seperti ini. Merasa terintimidasi dengan cara yang aneh. Dia menyukai hal itu karena di matanya Taeri begitu seksi saat ini. Tidak! Tidak seharusnya dia memikirkan hal itu di mana pertanyaan menyerangnya berbondong-bondong.

"Keduanya?" ujar Taeri lagi ketika Jungkook tidak mengatakan apapun. Wanita itu maju perlahan tanpa rasa takut padahal baru saja mendapat terkaman yang membuat dirinya gemetar. Berdiri di depan Jungkook dengan tatapan angkuh.

LIMERENCE ✓Where stories live. Discover now