XII. Bad Liar

18.9K 2.2K 456
                                    

Hari ini Kim Jungkook berbohong. Hari yang penuh kebohongan. Sialnya aktor yag bukan main kemampuannya itu ternyata adalah pembohong yang buruk. Bukan masalah berakting tetapi pada siapa yang dia hadapi. Kim Taeri berhasil membuat dirinya hampir tidak waras dengan berbohong menutupi kebohongan satunya dan lainnya. Salah tingkah sendiri dan sibuk menggaruk belakang leher yang bahkan sama sekali tidak gatal. Ataupun tertawa kikuk berusaha agar manik mereka tidak bertemu dan kemudian mengeluarkan kebenaran dari bibir tipisnya yang basah dan sedikit pucat karena udara semakin dingin.

Kembali jaket tebal terpasang sempurna seraya memeluk diri sendiri lebih erat. Napas terasa lebih hangat menggelitik bawah hidung karena udara yang semakin dingin. Kulit menyelekit hampir sama rasanya ketika matahari sedang terik yang membakar, namun dengan sensasi berbeda. Di mana Taeri tengah sibuk berdiri dan menggoyangkan tubuhnya dengan sengaja agar membuatnya menghangat. Katanya pergerakan dapat membuat suhu tubuh naik. Sebenarnya dia bukan tipe yang menyukai dingin, tapi juga tidak suka panas. Menikmati pemandangan tapi lebih memilih diam sambil mengetik kata demi kata dengan laptop putih kesayangan. Di dalam rumah atau kafe lebih baik, hangat. Namun sekarang dia kembali berada di luar, berdiri dengan begitu canggung sementara kerumunan lainnya yang berada di tempat sama sedang sibuk melakukan satu dan yang lainnya. Mungkin mereka lebih merasa hangat atau malah hampir mati karena harus bekerja di udara seperti ini. Membayangkan bagaimana jika musim dingin datang nanti, Taeri lebih memili hibernasi saja seperti beruang. Tapi sayangnya dia tidak suka tidur. Insomnia adalah teman terbaik selama mengerjakan tulisannya yang untungnya semakin membaik. Tak perlu lagi mendengar celotehan dari sang editor yang menyebalkan itu.

Si tampan Jungkook, aktor rookie yang namanya sedang mengaung dengan penggemar di fancafe yang semakin membludak, sibuk mencuri-curi pandang di tengah pekerjaannya. Yang membawa Kim Taeri kembali ke lokasi adalah dirinya. Awalnya Taeri menolak ketika Jungkook meminta wanita itu datang. Tentu saja akan aneh kalau dia datang berkali-kali. Mungkin terselamatkan dengan statusnya sebagai penulis-yang kelewat rajin. Tapi Jungkook percaya kalau Taeri itu gadis pintar, maka dia akan memberikan alasan baik seperti, ingin melihat berjalannya syuting langsung untuk menentukan ending yang sesuai. Ia sendiri sebelumnya sudah menyarankan saran lain contohnya, ingin pendekatan dengan salah satu pemainnya, yang tentu dibalas dengan ocehan kalau Taeri tak suka cara bercanda Jungkook. Padahal dirinya jelas serius.

Yang dapat membujuk Taeri untuk datang dengan membawa-bawa perihal surat. Sebelumnya dia mengatakan akan membantu Taeri, dan kali ini begitu saja keluar dari mulutnya bahwa dia mengetahui siapa pengirimnya. Tentu Taeri terkejut dan Jungkook meminta Taeri datang jika ingin tahu. Maka secepat kilat Taeri melesat sekalipun udara dingin. Padahal yang sebenarnya Kim Jungkook berbohong. Dia bahkan tidak tahu apa-apa. Yang dia inginkan hanyalah bertemu Taeri. Tapi di sisi lain mengingat isi surat itu, dia ingin menjaga Taeri maka harus selalu dekat. Jadi menurutnya tidak sepenuhnya salah-pembelaan pada diri sendiri.

Jungkook melambaikan tangannya dengan senyuman kelewat merekah seperti menggantikan matahari yang tengah mengumpat dibalik awan. Taeri berusaha mengalihkan pandangannya, menunduk atau menoleh ke kanan dan kiri. Serius, apa Jungkook tidak takut kalau menarik perhatian? Padahal pria itu berjarak cukup jauh di tengah set adegannya yang sepertinya baru saja selesai. Beberapa kru melirik pada Taeri yang berusaha mengabaikan Jungkook. Merutuki diri dalam hati sementara pemuda Kim berlari kecil ke arahnya.

"Noona... Noona.. Noona.." panggil Jungkook berkali-kali sambil melambaikan tangannya dengan inosen ketika Taeri dengan sengaja membuang muka. Tentu saja kesal. Dia diminta datang begitu pagi tetapi harus menunggu cukup lama sampai Jungkook selesai take.

"Helo, noona... aku di sini! Hello! Heloo!" Berisik sekali.

Taeri mendengus kesal. Helaan napas berat dihembuskan. "Aku tahu."

LIMERENCE ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ