Saling melindungi atau saling membunuh?
Maaf, tulisanku berantakan banget. Tulisanku dua tahun lalu, kkk~
#1 Taenie [23 Desember 2018]
#10 Fantasy [10 Januari 2019]
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Wilayah peperangan semakin meluas. Sudah 5 jam berlalu sejak dibunyikannya terompet yang menandakan bahwa perang telah dimulai. Mereka semua sibuk dengan apa yang ada di hadapan mereka. Membantai habis musuh tanpa ampun.
Karena penghianat memang harus dimusnahkan.
Seperti saat Ini, Jimin dengan wilayah Timur Laut-nya itu. Ia sangat berkonsentrasi dengan apapun yang ada disekitarnya.
Kedua sayap hitamnya yang menandakan bahwa ia adalah seorang dewa Hades telah muncul dari balik punggung Jimin. Itu bermula saat sekelompok mahluk bertubuh hampir seperti manusia datang dengan sayap dan juga taring panjang di giginya. Kuku di kedua tangan mahluk itu juga terlihat hitam panjang dan juga runcing.
Mereka berterbangan di udara dan menangkap pasukan Jimin lalu menghabisinya di udara. Melihat banyak pasukannya mati di tangan mahluk aneh itu membuat darahnya seakan meletup-letup di kepalanya. Amarahnya sudah sampai ke ubun-ubun.
Jimin segera terbang dan menyerang brutal mahluk-mahluk aneh itu tanpa ampun. Mereka mengeroyok Jimin dan beberapa dari mereka berhasil membuat beberapa gores luka di tubuh Jimin dengan kuku mereka. Hanya karena goresan tak akan membuat Jimin mati. Jimin justru semakin mempercepat gerakan kedua tangannya yang tengah memegang pedang yang ketajamannya tak perlu diragukan lagi.
Mahluk-mahluk itu satu per satu jatuh ke tanah dengan tubuh yang tak utuh. Ada yang tak berkepala, tak bersayap dan juga terbelah menjadi dua.
Terkadang Jimin hanya memotongi sayap mereka. Membuat mereka semua terjatuh ke tanah lalu dihabisi oleh pasukan Jimin yang seakan lapar itu.
Jimin turun kebawah setelah menghabisi mahluk-mahluk aneh yang sebelumnya telah mengganggunya itu.
Jimin menyembunyikan sayapnya kembali. Ia juga kembali menyerang musuh dengan keahlian pedangnya.
Sesuai dengan apa yang ia katakan sebelumnya. Ia sangat tidak sabar membunuh mereka. Dan sekarang Jimin sungguh seperti psikopat yang haus darah.
Jimin, sang reinkarnasi dewa Hades. Dewa alam bawah yang tak lain adalah alam kematian.
...
Rose mendorong seorang Vampire yang hampir terkena lemparan pohon dari belakang. Rose dan Vampire itu terguling bersama. Keduanya segera bangkit kembali tanpa banyak berfikir panjang.
"Perhatikan juga sekitarmu. Serangan bisa datang dari mana saja." ujar Rose cepat.
"Baik dan terima kasih putri Roseana."
Rose hanya mengangguk tanpa menoleh kearah Vampire itu. Rose mengibaskan tangannya kekanan. Membuat musuh-musuh yang menyerang secara bergerombol itu terpental karena angin Rose.
Rose segera melilit mereka semua dengan sangat erat. Membuat tubuh mereka terpotong menjadi banyak bagian karena akar milik Rose berduri dan juga mengikat mereka sangat kuat.
